Bab 27

912 80 15
                                    

Di lain tempat,di sebuah villa mewah yang berad di luar kota, seorang wanita berwajah bak dewi Yunani itu melangkahkan kakinya dengan sangat mantap,tanpa ada keraguan sedikitpun.

Sebuah villa mewah bernuansa modern ini memang tampaknya sangat sepi,tidak ada seorang pun satpam yang berjaga di pintu villa,dan ini memang persis seperti apa yang ia minta.

Tanpa permisi wanita itu membuka pintu villa dan terus masuk menyelusup ke dalam villa seolah ia lah yang memiliki kuasa atas tempat itu.

Mata indah itu mengerjap ruangan dalam villa itu sangat gelap,minim penerangan, seakan semua listrik di padamkan di villa ini membuatnya merasakan gelayar aneh, sensasi akan hasrat naluri binatang yang segera muncul jiwanya.

"Akhirnya kau datang juga, Monet."duara bariton seorang pria,namun nampaknya ia tidak terlalu terkejut, seolah ia sudah terlalu terbiasa dengan semua ini,dan ia tahu pria itu sudah ada di sana menunggu nya.

Sekejap kemudian nampak satu-persatu lampu di tengah ruangan itu menyala secara otomatis melalui remote yang dipegang oleh pria itu.

"Kau memang sangat cantik dan menggairahkan, sayang."ucap pria itu yang kini terlihat duduk di sofa tak jauh darinya.

"Kemarilah."perintah pria itu lagi sambil menepuk pahanya mengarahkan agar wanita itu duduk di pangkuan nya.

"Kamu terlalu terburu-buru sayang."jawab Monet
"Aku mau bersenang-senang,aku sudah membayarmu mahal untuk itu."
"Dan aku akan memberi mu malam tak terlupakan."ujar Monet seraya berjalan berlenggak-lenggok menggoda

Pria itu menarik wanita itu dengan cepat hingga terduduk dipangkunya.

"Stt,,,jangan buru-buru,kau tandatangani ini dulu."seru Monet seraya membuka tasnya dan mengeluarkan sebuah amplop berwarna coklat.

"Ternyata kau lebih pintar dari apa yang aku duga,sayang."
"Aku sangat licik,kau tau itu?."tanya Monet
"Hm,,aku suka jika kau licin seperti belut."

Pria itu mengelus pipinya, lantas membuka amplop berwarna cokelat itu,di buka nya lalu membacanya.

"Apa ini?."
"Seperti yang kamu baca, perjanjian."ujar Monet

Pria itu menaikkan alisnya."apa yang kuberikan belum cukup untukmu?."

"Itu hanya untuk satu malam."
"Apa?,itu terlalu mahal sayang."
"Aku tidak akan memaksamu,aku setuju jadi simpanan mu,tapi kau berikan villa ini beserta isinya padaku."seru Monet dengan nada menggoda.

Saat pria itu membaca dan menandatangani berkas yang di berikan olehnya,, Monet berdiri dan memutari pria itu, ketika Monet sudah berada di belakang pria itu,ia meraih tali dari sakunya yang telah ia persiapkan sebelumnya.

"Untuk apa tali itu?."tanya pria itu dengan heran
"Aku hanya ingin sesuatu yang berbeda sayang,aku yakin kamu pasti menyukainya."
"Tentu sayang,aku tidak tahu jika kamu menyukai 'sesuatu' yang berbeda,kalau begitu kita mulai saja bagaimana?."tanya pria itu sambil tersenyum manis yang di balas dengan senyuman tipis Monet.

Pria itu masih menatap Monet yang masih berdiri di belakangnya,dan dengan perlahan Monet mendekat kan wajah nya pada pria itu sehingga akan terlihat seolah Monet ingin menciumnya.

Saat semakin dekat, tanpa di sadari pria itu , Monet mulai melilitkan tali ke tubuh pria itu dengan erat, setelah selesai Monet menghentikan pergerakannya dan menyeringai membuat pria itu menatapnya dengan heran.

"Monet apa yang kamu lakukan?."tanya pria itu mulai khawatir
"Jangan khawatir kita hanya akan bersenang-senang."Monet tersenyum sambil menyilang kan kedua tangannya di dada.

Pria itu membulatkan matanya ketika Monet mengeluarkan sesuatu dari balik baju nya, Monet menyingkap paha mulusnya,hingga nampak sebuah pisau kecil revolver mini di sana.

Noda(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang