Noda(Completed)

Bab 22

Pagi hari Law sudah berpenampilan rapi karena ada rapat juga bertemu dengan para kolega nya,tapi sejak tadi ia terus merasakan tatapan tajam dari sang istri yang duduk di tengah ranjang.

"Luffy-ya ada apa?, kenapa sejak tadi kamu terus memperhatikan ku?."tanya Law sambil berjalan menghampiri Luffy
"Torao mau pergi kemana?."tanya Luffy dengan suara serak khas bangun tidur.
"Tentu saja mau pergi ke kantor sayang,ada rapat penting juga aku harus bertemu dengan beberapa kolega ku."jawab Law dengan lembut
"Torao gak boleh pergi."rajuk Luffy
"Luffy-ya,,,,."
"Pokoknya Torao gak boleh pergi."ucap Luffy sambil bersendekap
"Hanya sebentar saja,aku janji jadi biar kan aku pergi ya."ucap Law dengan mengusap wajah sang istri

"Gak boleh pokoknya gak boleh, Torao gak boleh pergi Luffy gak mau di tinggal sendirian Torao."ujar Luffy seraya mengerucutkan bibirnya
"Nanti kan Luffy-ya bisa menyusul ku ke kantor."bujuk Law
"Tidak mau Luffy takut kejadian kemarin terulang lagi."
"Nee, Torao jangan pergi ya temani Luffy di rumah, Luffy butuh di temani."
"Tapi ini rapat penting sayang,aku janji setelah rapat ini aku akan menemani mu."

Luffy diam tak menjawab ucapan dari sang suami,tapi tangan nya sibuk mengacak-acak penampilan rapi Law,dan Law hanya bisa pasrah saja melihat nya.

"Kalau begitu temani aku pergi ke kantor ya."bujuk Law, dan Luffy pung mengangguk mengiyakan nya
"Kalau begitu pergilah mandi dulu."suruh Law sambil mendorong tubuh Luffy pelan menuju ke kamar mandi.

Sambil menunggu Luffy mandi Law kembali merapikan penampilan nya lagi,mulai dari mengganti kemejanya hingga memakai dasinya kembali.

Sudah 30 menit berlalu tapi Luffy tak kunjung keluar juga dari kamar mandi, membuat Law mau tidak mau mengecek nya.

"Luffy-ya aku sudah menunggu mu dari tadi bahkan mengundur jadwal rapat ku karena menunggu,tapi kamu di sini malah asyik bermain busa di Bathtub."ujar Law dengan nada kesal.

Luffy yang merasa tak bersalah tak suka di marahi oleh suaminya."hiks,,, Daddy jahat, Daddy memarahi Luffy."

Lagi-lagi Law hanya bisa pasrah sambil mengusap wajahnya dengan kasar, apakah salah kalau dia kesal,ia sudah mengundur jadwal meeting nya demi istrinya tak merajuk lagi,tapi kini malah istri nya marah hanya gara-gara dirinya menegur nya.

Tak ingin terus menunggu lebih lama lagi law segera mengangkat tubuh Luffy dari bathub dan membawa keluar dari kamar mandi.

"Luffy-ya ayo cepat ganti bajumu,aku benar-benar sudah terlambat karena menunggu."suruh Law
"Daddy jahat."protes Luffy tak terima acara main busa di hentikan oleh suaminya
"Hai'k hai'k Daddy yang jahat."pasrah Law sambil memakaikan baju pada Luffy, setelah selesai Law segera mengendong nya dan berjalan menuju mobil yang sudah terparkir di depan mansion.

•

•

•

Setelah sampai di kantor Law langsung membawa Luffy masuk kedalam ruangan,ia mendudukkan Luffy di atas sofa lalu memberikan kecupan singkat dan langsung pergi untuk menghadiri rapat yang sudah ia tunda.

2 jam berlalu akhirnya rapat itupun selesai, Law keluar dari ruang rapat nya dan ikuti oleh killer, Law sampai di depan ruangan nya,ia segera membuka pintu dan hal pertama yang menyambut nya adalah wajah cemberut dari sang istri.

Bukan nya mendapatkan senyuman manis sebagai sambutan nya tapi wajah yang di tekuk membuat nya hanya bisa menggelengkan kepalanya saja.

"Daddy kenapa lama sekali,tadi janji nya hanya sebentar saja."ucap Luffy sambil berkacak pinggang
"Ada apa?, kenapa sejak pagi Luffy-ya selalu saja marah-marah tidak jelas hm.?."tanya Law lalu duduk di kursi kerjanya
"Luffy tidak marah-marah kok."elak Luffy lalu naik ke kursi dan duduk di pangkuan suaminya
"Kalau tidak marah-marah terus tadi pagi itu apa?, Luffy-ya selalu saja marah dengan ku setiap kali aku melakukan sesuatu, padahal aku tidak Mela kesalahan."ujar Law
"Urusai."jawab Luffy tanpa sadar membuat Law semakin kesal saja,sebab sejak pagi ia terus berusaha sabar menghadapi tingkah istrinya itu.