Bab 19

1.2K 107 11
                                    

"Luffy-sama anda kembali?."teriak Kana yang membuat semua orang yang berada di ruangan itu menoleh ke arah pintu yang terbuka.

"Luffy-sama!,apa anda baik-baik saja?."tanya Kana memperhatikan tubuh Luffy dari atas ke bawah,dari depan dan belakang memastikan bahwa tidak ada luka sedikitpun di tubuh majikan kecilnya itu.

"Kamu tidak terluka Luffy-kun?."tanya Marco dengan wajah marah

Luffy mengerutkan keningnya, kenapa semua menjadi aneh?,ia lalu mengedarkan pandangannya,dan ia baru menyadari kamar yang di tempatinya porak-poranda,tiang infus terguling dan tidak ada seorang pun yang membetulkan nya.

Pandangan Luffy bersitatap dengan Marco,pria itu menatapnya dengan tajam dan tangan bersidekap.

"Kakak pelayan, paman Nanas aku baik-baik saja,tapi ada apa ini?, kenapa begitu banyak pengawal sejak Luffy masuk rumah sakit ini?,bahkan mereka mengikuti Luffy sampai ke ruangan ini?."tanya Luffy sambil menoleh kebelakang melihat barisan pria berjas hitam yang berbaris rapi mengikuti nya.

Marco menghembuskan nafasnya kasar."apa kamu benar-benar tidak tahu apa yang terjadi?."
"Law hampir saja menghancurkan rumah sakit ini."ucap Marco dengan menghembuskan nafas nya kuat-kuat
"Torao?, tapi kenapa?."tanya Luffy sambil memiringkan kepalanya

Lalu tatapan Luffy beralih pada pelayan pribadi nya barangkali dia mengetahui apa yang terjadi,tapi pelayan pribadi nya itu sedikit terisak dengan tangan gemetaran,tidak ada sepatah katapun.

"Bisakah kalian jelaskan semuanya pada Luffy, apa yang terjadi?, kenapa kalian menatap Luffy seperti itu?."ucap Luffy dengan wajah sendu
"Dimana Torao?."tanya Luffy berusaha memecah keheningan yang terjadi di ruangan itu.

Mereka semua yang ada di ruangan itu hanya diam,larut dalam pikiran masing-masing, terlihat wajah-wajah shock dari mereka seakan mereka baru saja mengalami hal yang menakutkan.

"Law mengejar pria itu."ucap Marco yang membuat Luffy menoleh kearahnya
"Pria itu?."tanya Luffy tak mengerti
"Enel."
"Enel?."
"Iya,pria yang barusan bersama mu di kedai ramen seberang jalan,dan Law memperhatikan kalian dari atas jendela itu."jawab Marco sambil menunjuk jendela kaca dengan gorden yang sudah tak terpasang seakan di renggut dengan paksa.

"Lu,, Luffy ha,, hanya."Luffy mulai menyadari kesalahannya
"Kau bisa bilang padaku jika menginginkan sesuatu,jangan membuat kami khawatir,kami mengira kamu di culik, Law bahkan mengerahkan semua pengawal nya untuk mencari mu."ucap Marco dengan tajam

"Luffy hanya ingin makan ramen."
"Aku tahu itu,tapi apa kamu tidak ingat kalau aku melarang mu memakan makanan yang tidak sehat termasuk ramen."Marco mendengus marah
"Aku ini dokter pribadi mu Luffy-kun,kau seharusnya memberi tahu terlebih dahulu, bagaimana jika terjadi sesuatu denganmu?, Law pasti akan membunuhku,aku ingin sekali menyeret mu begitu saja dari kedai tersebut,tapi Law melarang ku,dia tidak ingin membuat keributan di keramaian meski ia di kuasai oleh amarahnya, Luffy-kun harusnya kamu sadar akan status mu,jangan membuat dirimu menjadi kelemahannya."Marco menutup mukanya, meluapkan emosi yang sedari tadi ia tahan.

Sebagai seorang dokter, penutupan rumah sakit adalah hal yang menyakitkan,tapi Marco juga tidak menyalahkan Law begitu saja,pria itu pasti kehilangan kewarasannya karena tingkah konyol dari sang pujaan hatinya.

"Paman Nanas Luffy minta maaf."ucap Luffy dengan memejamkan matanya,ia tak menyangka efek dari kecerobohan nya begitu besar

"Marco sensei tolong maafkan Luffy-sama, Luffy-sama memang ramah pada semua orang,jadi Luffy-sama tidak pernah berpikir negatif pada orang di sekitarnya, apalagi pria itu menyamar menjadi dokter."bela Kana
"Menyamar sebagai dokter?,itu berarti dia,,,?.
"Dia bukan dokter."

Noda(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang