Noda(Completed)

Bab 31

Beberapa jam kemudian Luffy mulai merasakan kesadarannya kembali setelah di siksa Enel,mata bulatnya mulai menjelajahi sebuah ruangan kosong yang ia tempati sekarang.

Di mana sekarang?.

Selama beberapa saat ia menerka di mana dirinya saat ini, terdengar suara anak kunci yang di putar dan knop pintu yang di tarik ke bawah membuat Luffy mengalihkan perhatiannya kearah pintu yang berada di sudut ruangan.

"Kau sudah bangun?."

Suara seorang wanita masuk ke gendang telinga nya,tidak terdengar ramah namun lebih membuat nya merinding seolah suara iblis berwujud wanita cantik.

"Kau?."suara Luffy tercekat di tenggorokan.

"Apa kabar mantan madu ku yang malang?."Monet berjalan mendekat lalu mencengkram rahang Luffy dengan tangan kanan nya dan mendorongnya ke tembok, sementara tangan kirinya mencengkram erat bahu Luffy.

Luffy meringis merasakan kuku panjang Monet tertancap di bahunya.

Perih.

"Sakit?."tanya Monet sambil menyeringai
"Apa kau hamil mantan madu ku?,dan itu anak Law.?"Monet mengelus pipi Luffy perlahan.

"Plak."

Tangan kanan Monet mendarat di pipi kiri Luffy.

"Menjijikan, dasar, kenapa harus kau yang mengandung anak Law?, kenapa bukan aku aakkkh..?teriak Monet
"Karena kau tidak pantas mengandung anak Torao."
"Beraninya kau."

"Plak."

"Kau gila Monet."
"Kau yang gila, berani kau merebut posisi yang seharusnya jadi milikku."

"Akan ku bunuh kau Luffy, hanya itu hukuman yang pantas untukmu."emosi Monet.

"Memohon lah."Monet meludah."barangkali aku berubah pikiran."

"Kalau kau berani membunuh ku maka Torao tidak akan segan-segan untuk menyiksa bahan membunuh mu juga Monet."Luffy terus memprovokasi amarah Monet.

Monet kembali menarik rambut Luffy dengan kuat, Luffy hanya pasrah tanpa melawan, batin dan fisiknya sudah terlalu lemah akibat siksaan Enel dan Monet, tubuhnya bergetar berharap Law segera datang membebaskan nya.

Monet lantas berdiri, wanita itu menginjakkan Stiletto nya kuat-kuat di paha Luffy,ia menunduk dan menempatkan pisau di pipi Luffy.

"Beraninya, beraninya kau mengancam ku hah."teriak Monet,ia memutar pisau di pipi Luffy, menggoresnya perlahan menekan nya lebih dalam.

Darah merembes bercampur dengan air mata, Luffy berterbangan kesakitan,rasa sakit menjalar hingga keseluruh tubuhnya,sakit dan pedih.

"Inilah akibat nya jika kau berani mengancam ku."

"Aku akan membuat Law berpaling dari mu Luffy,aku baik bukan sebagai mantan madumu?."Monet memberi jeda kalimat nya lalu tertawa terbahak-bahak."ups,,tapi bohong."

"Bereskan sampah ini."kata Monet pada anak buah nya.

Lalu ia melenggang keluar ruangan dengan anggun meninggalkan Luffy yang masih terisak ketakutan dengan luka di pipinya.

"Torao berapa lama lagi Luffy harus menunggu, Luffy tidak kuat."Isak Luffy dalam hati.

•

•

•

•

Law menutup pintu kamarnya, setelah mendapatkan pesan dari Killer tentang keberadaan Luffy,ia segera berganti pakaian nya dengan di lengkap dengan topi.