*5*

366 82 75
                                    

28-07-22

Megan terus berlari dengan pandangan lurus seolah menatap garis finish yang berada sangat jauh. Ia sama sekali tak mau menoleh ke belakang karena bisa memperlambat larinya. Suara derap langkah jupiter yang terdengar semakin dekat membuat Megan berusaha mati-matian untuk terus menggerakkan kakinya yang mulai lelah.

Brukkk!

Jupiter melompat menubruk Megan, keduanya jatuh tersungkur secara bersamaan di atas aspal, jarak yang tak cukup dekat membuat Jupiter hanya bisa meraih kaki kiri Megan. Rasa takut luar biasa  membuat Megan berteriak histeris, Jupiter mencengkram kaki itu dengan begitu kuat hingga tak bisa di gerakkan. Kini Megan menggunakan kaki kanannya untuk menyerang, menghujani Jupiter dengan tendangan maut secara brutal.

Beberapa kali lolos dari serangan, Jupiter tak seberuntung itu. Saat dalam keadaan mendesak, Megan bisa menjadi sangat agresif. Kini kakinya menghentak keras bagai kuda, bahkan menganggap kepala Jupiter seperti bola yang bisa di sepak tanpa ampun.

Sepatu sport berwarna putih dengan sol sedikit bergerigi yang dipakai Megan, kini berhasil mendarat cantik di pelipis Jupiter dengan meninggalkan bekas merah dan rasa pusing di kepala. Kaki Megan terlepas, bersusah payah ia berdiri dan kembali lari dengan kaki yang bergetar. Megan tak menyerah, ia terus menapaki jalanan beraspal itu dengan tujuan keluar dari area perkebunan mencari rumah warga untuk meminta tolong.

"Aaaah!"

Untuk yang kedua kalinya, Jupiter berhasil menubruk Megan. Kali ini, ia tak segan-segan untuk bermain kasar. Jupiter mendekap tubuh Megan saat keduanya terjungkal dan berguling masuk ke semak-semak yang tumbuh lebat di pinggir jalan.

"Aow ... sakit! lepasin gue!" Dalam posisi telungkup, Megan meringis saat kedua tangannya terasa terpelintir karena ditarik paksa oleh Jupiter, lalu dikunci ke belakang pinggang.

"Harusnya lu minum air yang gue kasi tadi, biar gak jadi kayak gini, nyusahin aja!" Jupiter menahan tubuh Megan dengan mengapit diantara paha, membuatnya sekilas seperti seorang joki yang tengah mengendalikan kuda liar.

Meski merasakan sakit dan juga perih akibat goresan semak-semak. Megan masih tetap meronta dan berusaha melepaskan diri, ia juga sempat berteriak meminta tolong sebelum akhirnya terkulai lemas akibat menghirup chloroform yang disumpalkan Jupiter menggunakan sapu tangan.

Mengakhiri pergulatannya yang cukup menguras tenaga. Jupiter memanggul tubuh Megan seperti karung beras, ia lalu merebahkannya di dalam mobil bersebelahan dengan Dara. Kini Jupiter bergerak cepat, reaksi obat bius itu tak akan bertahan lama, ia harus mencapai tempat tujuan sebelum para gadis-gadis itu tersadar kembali.

Kurang lebih selama dua jam menempuh perjalanan, Jupiter menghentikan mobilnya di depan sebuah rumah kosong dengan lingkungan sekitar yang sepi. Ia keluar dari mobil berganti membuka pintu kabin penumpang. Jupiter hanya menggendong tubuh Dara lalu membawanya masuk. Sementara Megan, ia dibiarkan terkapar di dalam mobil.

*****

Di kediaman John Krasinski. Saat ini suasana di ruang tamunya terasa begitu mencekam. Dia bersama sang kakak yang bernama Raymon tengah murka akan tindakan bawahannya yang begitu ceroboh dan lalai dalam menjaga Dara juga Megan.

Diketahui, sore itu hingga malam hari tiba. Tak biasanya Dara dan Megan terlambat sampai rumah, setelah jam kuliahnya selesai. Kedua sopir pribadi yang ditunjuk menjaganya, mereka pulang dengan tangan kosong disertai penjelasan yang mencurigakan.

Teriakan bernada emosi, kini menggema memenuhi isi ruangan. Para bawahan terdiam tak bergeming dan hanya menundukkan kepala dengan perasaan merinding juga berkeringat dingin. Mereka semua pasrah akan nasibnya yang sebentar lagi akan tamat, jika tak segera menemukan putri sang majikan.

REVENGE  ( End ) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang