*18*

207 67 43
                                    

01-11-22



Hari menjelang sore, Dara tampak sedang berada di area parkir kampus tengah menunggu jemputan sambil duduk menikmati sebotol minuman bersoda ditemani Jeremy.

"Hai, Ra. Udah lama berduaan di sini?" sapa Jennifer yang tiba-tiba muncul bersama Sonia dan Lesa.

"Belum lama kok, sekitar lima belas menit yang lalu. Sini deh duduk dulu," Dara menepuk kursi kosong di sampingnya yang langsung diserobot oleh Sonia.

"Gue lihat kalian makin akrab aja, awas kena rayu si playboy bekas sepupu lu," sarkas Lesa yang masih berdiri di depan Dara sambil berulang kali melirik kearah Jeremy.

"Bekas gimana, jadian aja belum. Jungkir balik gue berjuang untuk ngedapetin dia, entah kenapa Megan tetep gak mau. Mungkin karena dia merasa gue terlalu sempurna. Bener gak cuy?" seloroh Jeremy dengan senyum buaya sambil menaik turunkan alis.

"Terlalu sempurna? huek... mendadak mual gue," timpal Lesa meringis ngeri yang langsung disambut gelak tawa.

"Hari ini kita jalan ke mana lagi untuk mencari Megan?" tanya Jennifer mulai serius menyudahi candaan Lesa.

Di sela pertanyaan Jennifer yang belum sempat terjawab, ponsel Dara tiba-tiba berbunyi membuat suasana mendadak hening. Satu pesan masuk dari nomor yang tak dikenal tampak mengiriminya sebuah video singkat.

"Omaigat!" pekik Dara dengan mata mendelik tak lepas menatap layar ponselnya.

Jennifer bergerak cepat mendekati Dara untuk melepas rasa penasaran dengan ikut menatap ke layar ponsel.

"Panjang umur ni anak, baru diomongin."

"Ih! si Megan gimana sih. Semua orang lagi pada bingung nyariin, ternyata di sana malah asik pacaran," seru Sonia menjadi salah paham saat menonton video yang memperlihatkan Megan sedang menggandeng tangan cowok di sebuah mall.

"Ish ... Itu si cowok penculik, Soniaa. Bukan pacar!"

"Terus kenapa pake gandengan tangan segala?" sahut Jeremy merasa tak suka.

"Ya mana gue tau! kayaknya si Megan otaknya udah dicuci bersih deh sama tu cowok. Kan lu tau sendiri kalau sebelumnya Megan benci banget sama dia."

"Gak bisa dibiarin ini, Ra. Jangan-jangan tu anak udah lupa sama kita, juga sama bokapnya," timpal Lesa.

"Gawat nih! Jeremy, anterin gue pulang sekarang."

Dara langsung meluncur pergi bersama Jeremy menaiki motor menuju rumah Megan. Dara berniat mengadukan Video yang baru saja ia dapat dari seorang karyawan mall yang bekerja di toko milik temannya kepada John Krasinski.

Sementara itu di tempat lain, Megan bersama Jupiter sedang berada di dalam sebuah toko baju. Di mana toko tersebut akan menjadi tempat terakhir yang bisa ia kunjungi sesuai janjinya kepada Jupiter.

"Buruan, Meg. Waktu lu cuma ada tiga puluh menit sebelum gue seret keluar," tegas Jupiter.

"Iyaaa, bawel banget!" gerutu Megan sembari tangannya tak berhenti mengabsen satu per satu deretan baju yang tergantung rapi di hadapannya.

Sambil menunggu Megan, Jupiter iseng ikut melihat-lihat pakaian di bagian display cowok. Matanya langsung tertuju pada sebuah riding jacket berwarna hitam yang terlihat bagus namun harganya di atas langit. Jupiter berdecak sambil melepas price tag yang tak masuk akal itu dari jari tangannya dan lebih memilih kembali mengawasi Megan.

Tiga puluh menit berlalu, Megan dan Jupiter akhirnya meninggalkan mall dengan menenteng satu paper bag di tangan, kini keduanya kembali melakukan perjalanan.

REVENGE  ( End ) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang