19-10-22
"Piter! lu kenapa sih? minggir sanaaa, gue mau pakai baju!"
Megan mendorong kuat dada Jupiter dengan kedua tangan dan berhasil membuatnya bergeser beberapa langkah ke samping. Jupiter yang masih terdiam menatap tanpa berkedip tentu membuat Megan berpikir yang aneh-aneh. Megan takut jika tiba-tiba Jupiter kerasukan setan cabul yang bisa saja nekat menyibakkan handuk kimononya. Membayangkan hal itu membuat Megan bergidik, ia langsung mengambil pakaian lalu kembali masuk ke kamar mandi.
Pandangan Jupiter terus mengikuti kemana arah Megan berlalu pergi sambil menorehkan senyum dan menggigit bibir bawah saat melihat tingkah lucunya yang tampak kikuk. Rupanya tak hanya Megan yang merasa aneh, Jupiter sendiri juga bingung kenapa tadi malah terbengong seperti orang idiot.
Beberapa saat berlalu, Megan duduk bersila di atas kasur tampak sedang membaca majalah fashion yang tersedia dalam kamar motel untuk menghilangkan rasa jenuh, sedangkan Jupiter fokus menonton berita di televisi.
Tak lama terdengar suara pintu kamar diketuk membuat Megan seketika menatap Jupiter begitu juga sebaliknya, namun kali ini Jupiter terlihat santai tak seperti tadi siang karena dia tau bahwa yang berdiri di balik pintu kamarnya saat ini adalah seorang jasa pengirim makanan.
Jupiter bergegas menuju pintu untuk segera mengambil pesanannya dan tak lama ia kembali sambil menenteng satu kantong plastik berukuran sedang.
"Meg, makan dulu."
Jupiter menaruh satu tray box berwarna hitam dengan tulisan huruf jepang tampak mewah, juga makanan lain dalam kotak styrofoam berwarna putih yang terlihat lebih sederhana ke atas meja.
"Lu beli apa?" Megan meletakkan majalahnya lalu menghampiri Jupiter, keduanya duduk saling berhadapan.
"Sushi buat lu," Jupiter menggeser tray box hitam ke depan Megan.
"Makasih," ucap Megan tersenyum senang. "Elu sendiri pesan makanan apa?" menatap penasaran ke kotak styrofoam.
"Cuma nasi goreng biasa," jawab Jupiter datar sambil tangannya bergerak membuka penutup.
"Gue mau itu," seru Megan tiba-tiba saat melihat nasi goreng milik Jupiter yang tampak menggiurkan.
"Bukannya lu pengen makan sushi?"
"Iya, tapi itu kan kemarin, sekarang udah enggak," sanggah Megan sambil terus menatap nasi goreng yang ada di depan Jupiter.
"Mau tukeran? ya udah, nih."
Mengalah, Jupiter menggeser nasi gorengnya mendekatkan ke Megan lalu menarik tray box hitam sebagai ganti. Jupiter membuka perlahan, ia terdiam sejenak mengamati berbagai macam jenis sushi yang ada di hadapannya, mulai dari sushi norimaki, nigiri, inari dan ada beberapa jenis lain yang tak ia ketahui.
"Sushinya kelihatan enak, gue juga mau," celetuk Megan lagi.
"Lu laper banget ya?" Jupiter menatap Megan yang terlihat sangat ingin mencicipi sushi miliknya. "Nih buat lu, makan yang banyak, gue bisa pesan lagi," Jupiter menggeser sushinya ke depan Megan.
"Yang bener aja, masak suruh ngabisin semua, gue kan gak rakus kayak lu!" mengerutkan dahi, Megan merasa keberatan.
Ya tuhaan! ini cewek kumat lagi nyebelinnya, batin Jupiter sambil menghempaskan badan ke sandaran kursi dengan satu tangan bergerak menyibakkan rambut juga tatapan yang mengarah ke Megan.
"Terus maunya gimana?"
"Ya udah ayo dimakan bareng, biar bisa ngerasain semua," jawab Megan enteng.
"Gak salah denger gue?"
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE ( End ) ✔️
Short StoryJupiter terbelenggu oleh dendam sejak kejadian naas yang menghantamnya beberapa tahun silam. Saat berusia sepuluh tahun, ia harus merelakan kedua orang tua juga calon adiknya direnggut paksa oleh keganasan peluru logam yang meluncur menembus dada. p...