-12

92.8K 2.3K 76
                                    

Gaess komen dong... Kasi reaction Buat cerita ini, buat Bianca buat leon.😟😢 Jangan next-next doang apalagi diem doang,,, sumpah yg dm minta next banyak. Tapi ga kasi semangat Bintang sama Komentar.🙃

Tapi makasihhh juga buat yang udah komen kasi reaction dan yang kasi bintang🌟😗

Brukkkk...

Leon melemparkan Bianca ke atas kasur yang beralas hitam.

Leon mengunci pintunya dan melemparkan kunci itu ke sembarang arah.

"Leon,,, plisss" kata Bianca memohon.

Leon segera menindih Bianca, dan Menggenggam kedua tangan Bianca dengan erat di samping kanan dan kirinya.

Leon dapat melihat Bianca yang ketakutan.

Cup...

Satu kecupan mendarat di bibir mungil Bianca, Leon kembali menatap Bianca.

Cup...

Kecupan kedua juga berhasil mendarat di bibir Bianca lagi.

"Lepasin gue ngga!" Ancam Bianca

Leon menggeleng.

"Lepas Leon!!" Bianca memberontak lagi.

"Lo harus gue hukum tau ngga. Udah berapa cowok yang lo deketin? Sasimo!" Kata Leon berakhir mengatai Bianca.

"Bajingan banget lo! LEPASSS!" Kini Bianca berhasil melepaskan diri dari Leon.

Bianca langsung merubah posisinya untuk duduk dan menatap Leon yang masih merebah di kasur.

"Lo ngatain gue sasimo? Ngga salah?" Tanya Bianca.

"Dino, Anton, trus yang ketua osis?!"

"Duduk lo!" Perintah Bianca. Tapi tak Leon dengarkan.

"Bisa-bisanya lo ngomong gitu ke gue?!" Kata Bianca
"Kalo lo anggep gue sasimo, kenapa lo ngejar-ngejar gue? Gue juga ngga mau sama lo.!" Kata Bianca.

Leon merubah posisinya untuk duduk menatap Bianca.

"Kalo lo bukan sasimo lo ngga mungkin deket-deket sama banyak co-

Plakkkkkkk......

Bianca menampar pipi kiri Leon dengan tangan kanannya.

"Lo sama Anton, sama aja ya! Kalo ngomong ngga ada bedanya. Sama-sama bikin emosi, sama-sama bikin makan ati. Asal lo tau ya, kalo gue sasimo, lo apa?!" Tanya Bianca dengan penuh emosi.

Tanpa menyentuh pipinya Leon merasakan sakitnya yang hampir saja merobek perasaannya, karena tamparan itu berasal dari Bianca. Tak hanya itu, 1 kalimat yang lolos dari mulut Bianca juga tak kalah membuatnya merasa sakit, Leon jelas tak terima saat Bianca menyamakan dirinya dengan Anton.

"Jangan gangguin gue. Gue udah bilang berulang kali, jauhin gue. Gue ngga mau berurusan sama lo, apalagi sampai berurusan sama pacar lo! hidup gue. terserah gue mau deket sama siapa aja. lo ga berhak nilai gue sesuka lo." Kata Bianca.

Leon menatap Bianca.
"Gue udah bilang, gue udah pu-

"GUE NGGA PEDULI! MAU LO UDA PUTUS MAU LO BALIKAN LAGI, GUE NGGA PEDULI! SATU HAL YANG HARUS LO TAU! JAUHIN GUE!" Hampir saja Bianca menjatuhkan air matanya jika tangannya tak langsung menyeka.

"Bianca hey... Tenang... Gue beneran udah putus sama Rina, gue udah ngga ada hubungan apa-apa sama dia,"

"Jangan nyoba-nyoba bohongin gue." Kata Bianca menatap Leon jijik.

Cup....

Alternatif lain bagi Leon untuk membungkam mulut Bianca adalah dengan menciumnya.

Leon tau Bianca masih berusaha memberontak, namun dengan susah payah Leon tetap mempertahankan ciuman itu. Dengan pelukan hangat dan kencang Leon salurkan untuk Bianca.

Saat Bianca mulai tenang, Leon segera melepaskan ciumannya, dan hanya mempertahankan pelukannya.

Leon mengusap punggung Bianca, berusaha menenangkan Bianca yang saat ini masih menangis.

"Nangis aja dulu, lo ngga salah kok. hidup lo terserah lo mau deket sama siapa aja, tapi apa lo sadar anton suka sama lo, dia ga suka lo deket sama gue. andre juga suka sama lo dia ga suka juga liat lo deket sama cowok manapun. gue suka sama lo udah lama. gue mau lo, kesempatan besar bagi gue pas tau lo udah putus sama Dino. jangan jauhin gue, kasi kesempatan buat gue buktiin kalo gue benar-benar mau lo."

Saat mendengar pengakuan Leon Bianca kembali memberontak ingin melepaskan pelukan itu. Namun Leon tetap mengeratkan pelukannya.

"Kalo lo ngga mulai nyium gue di UKS gue ngga bakal pernah ngerasain ciuman. sama siapapun."

"Kalo lo mau tau, selama gue pacaran sama Rina gue ngga pernah sekalipun berbuat yang negatif sama dia. Gue sama dia pacaran cuma di Sekolah sama di Chat, dan di sekolah pun gue jarang ketemu sama dia."

"gue ga pernah ngadu ke mantan gue soal lo dulu. dulu ada cewek yang ngadu sama mantan gue soal kedekatan kita, karena dia cemburu sama lo, pacar dia suka sama lo. dulu gue pikir gue ga bakalan dapetin lo juga, karena lo cantik, pinter, populer juga banyak cowok yang ngantri buat deketin lo. makanya gue ngga nolak waktu mantan gue ngajak balikan. gue tau secara dadakan kalo lo di labrak sama mantan gue. dan ternyata bener 1 hari abis kejadian lo di labrak dan gue balikan sama mantan gue lo jadian sama Dino. gue pikir ga salah kalo gue balikan sama mantan gue, ternyata selain deket sama gue lo juga deket sama orang lain. itu alasan gue diem aja pas lo di musuhin sama orang-orang."

"gue minta maaf"

"lo ga tau sebenernya gue sama Dino itu jadian karena kebetulan. dia nolongin gue pas waktu gue di labrak sama mantan lo, dia bilang kalo gue ga godain lo karena gue pacarnya Dino."

"kesempatan dalam kesempitan." Kata Leon malas.

"gue awalnya juga kaget, tapi gue kepikiran juga kalo gue bantah kedepan nanti bakal ribet yang mana nanti orang-orang mikir negatif tentang gue."

"tapi keterusan ya?"

"mau gimana lagi."

Leon tersenyum merapihkan rambut Bianca.

"Please, don't push me away," kata Leon.

"gue baru putus dari Dino, lo juga belom ada 2 bulan putus dari Rina."

"jadi lo mau kita backstceet?"

TBC...

Leon King (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang