"Ge, kamu udah siap belum?" Shani geleng kepala melihat Gracia yang tak kunjung keluar dari kamar bahkan pertanyaannya tak dijawab
Setelah melakukan aktivitas yang begitu mereka berdua sukai, saat hendak beristirahat tiba-tiba Chika menelepon. Dia mengungkapkan jika dirinya rindu Shani dan Gracia, si tinggi yang masih bertingkah layaknya anak kecil merengek agar mereka bertemu untuk lepas kangen.
Memang beberapa waktu ini, baik Shani atau pun Chika, mereka berdua sangat sibuk. Chika memiliki banyak tugas yang tak bisa dia tinggalkan sedangkan Shani memiliki serentetan masalah antara kuliah atau pun kehidupan pribadinya.
Gracia yang mendengar permintaan adik gemasnya langsung menyanggupi kemauan Chika membuat Shani sedikit keberatan. Shani tahu gadisnya lelah sehabis mereka bermain tetapi Gracia hanya tersenyum dan menatapnya penuh arti membuat Shani mengangguk pasrah.
Mereka janji ketemuan jam satu siang dan sekarang sudah jam dua belas tetapi batang hidung Gracia belum terlihat, entah pakaian apa yang dia kenakan hingga begitu lama di kamar. Sedangkan Shani sendiri memakai outfit santai, hanya kemeja berwarna hitam dengan lengan yang dilipat sampai ke siku, sedangkan bawahannya, Shani memakai slacks pants berwarna abu-abu dan sebagai alas, Shani memakai sneakers berwarna senada dengan kemejanya.
Shani kembali melihat jam tangannya dan sekarang sudah jam 12.15 dan sampai saat ini Gracia belum keluar juga. Shani berjalan menuju kamar, ketika hendak mengetuk tiba-tiba pintu terbuka dan keluarlah seorang bidadari yang membuat Shani begitu takjub.
Gracia memakai off shoulder dress berwarna hitam senada dengan kemeja Shani yang memperlihatkan bahu indahnya, gadis itu terlihat begitu cantik dengan polesan tipis di wajahnya. Sedangkan alasnya, gadis milik Shani itu memakai pump high heels berwarna hitam berkilau. Untuk genggaman, Gracia memakai flag bag merk ternama berwarna merah.
Gadis yang membuat Shani hampir kesal kini tertawa melihat kekasihnya cengo, mulut Shani menganga dengan pandangan yang begitu memuja. "Tutup mulutmu Shani, lalat masuk abis kamu" Gracia berjalan mendekati Shani dan memegang dagu si jangkung untuk menutup mulutnya
Shani terkekeh dan merangkul pinggang Gracia dengan mesra, mereka berdua saling tersenyum. Ketika Shani hendak memajukan wajahnya, Gracia langsung memegang bahunya membuat Shani melengkungkan bibirnya sedih. "Jangan sekarang yah, aku udah siap nih nanti kita telat. Pulangnya aja oke?"
Shani mengangguk patuh meski bibirnya masih mengerucut kesal, dengan lembut Gracia menarik lengannya membuat Shani pasrah meski hatinya sedikit kecewa karena tak dapat kecupan dari kekasihnya. Mereka menaiki BMW Z4 Roadster milik Gracia yang akan dikemudikan oleh Shani.
----
"Kakak cantik di mana? Chika sama Ara udah nyampe tau. Bilang sama ci Shani kalau Chika ngambek sama dia"
Terdengar suara Chika yang begitu manja di telinga Shani dan Gracia, Gracia sengaja me-loudspeaker agar Shani mendengar apa yang adiknya katakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Peluk Aku, Shani!! [End]
FanfictionGak mau deskripsi disini deh, mending langsung baca aja 👍🏻