One

463 29 17
                                    

Kicauan burung terdengar menyapa langit biru yang amat indah di pagi hari ini, mentari pagi mulai menampakkan wujudnya bersamaan dengan semilir angin yang membuat dedaunan bergoyang kesana kemari. Sungguh, cuaca sebagus ini akan membuat pagimu penuh dengan senyuman.

Tapi tidak dengan pagiku, termenung menatap magic com yang belum berubah warna. Dengan raut muka yang tidak siap menerima hari ini dengan sepenuh hati. "Hey, senyum dong." Seseorang mencolek daguku tiba - tiba membuatku mendongak ke atas menatapnya.

Senyuman manis selalu mengembang di wajah tanpa bebannya. Tampan, tinggi menjulang, dengan wajah yang manis nyaman ditatap. Dia kakakku Kim Jungwoo.

"Selamat pagi Kim Jiya, senyum dulu dong untuk kakak." Mendengar celotehannya aku menarik napas menampakkan seulas senyuman. Kak Jungwoo, mood booster sekaligus penerang di keluarga kami.

Ting, akhirnya nasi di magic com sudah matang membuat sesosok wanita cantik tersenyum sembari membuka penanak nasi dengan banyak kepulan asap ketika dibuka penutupnya. "Sarapan siap," suara indah itu mengalun indah di telinga membuat siapa saja pasti yakin bahwa pemilik suara itu sangat cantik. Iya dia mamaku, Kim Taeyeon.

Atensi kami semua teralihkan ketika aroma parfum mahal menyeruak memasuki ruang makan keluarga kecil kami. "Apa sarapan pagi ini?" Mendengar suara itu mama tersenyum manis bahkan gula saja kalah dengan senyuman manisnya.

"Pagi anak anak papa" seperti biasa papa mengusap rambut kak Jungwoo kemudian mengecup keningku cukup lama terakhir tersenyum manis pada mama. "Wah, kelihatannya enak." Suara papa membuat kami tersenyum ceria.

Keluarga kecil kami pun sarapan dengan khidmat, sesekali Kak Jungwoo ataupun papa mengeluarkan candaannya. Membuat aku dan mama tertawa geli karena tingkah mereka. Tiba - tiba papa menatapku dengan senyuman. "Oh iya, Jiya sekarang SMA ya. Wah papa tidak menyangka bahwa putri kecil kami semakin tumbuh." Senyuman papa mengembang disusul tawa ceria kak Jungwoo dan mama semua atensi mereka tertuju padaku.

Aku tidak menyangka, bahwa kehidupanku di sekolah yang penuh dengan kekejaman berlalu waktu demi waktu, dan kini aku menginjak tahta sekolah tertinggi dalam pendidikan wajib. Yaitu SMA, dan aku harus siap apapun yang akan terjadi. Meski mungkin air mata takkan bisa dipungkiri, meski begitu aku memiliki keluarga yang sangat menyayangiku apa adanya. Ada Kak Jungwoo, Mama dan Papa yang selalu mengeluarkan senyuman tulus, pelukan hangat dan kasih sayang terindah.

Panas

Satu kata yang muncul di benak tiap - tiap jiwa pada siang ini. Meski begitu mpls tetap berjalan dan teganya guru menyuruh kita berjemur di lapangan seterik ini. Sungguh, rasanya wajahku semakin memerah apalagi tadi pagi aku lupa menggunakan sunscreen. Tidak apa - apa, sebentar lagi akan berakhir.

Tiba saatnya perkenalan, aku menghela napas panjang. Bu guru menyuruh kami mengenalkan nama satu persatu.

"Baiklah, perkenalkan nama ibu adalah Wendy. Bisa dipanggil Bu Wendy atau hmmm apa ya? Lupakan hehe. Baiklah sekarang perkenalkan nama dan asal kalian satu persatu ya. Maju kedepan okay, ini akan melatih kepercayaan diri."

Prok prok prok prok

Tepukan tangan terdengar ketika seorang pria tampan dengan eyesmilenya berdiri didepan kami semua, mendahului semua perkenalan yang akan kita lakukan. Semua siswa bertepuk tangan, bahkan tak sedikit terdengar cicitan dari para siswi yang mengaguminya. Bu Wendy tersenyum cantik menyapa siswa tersebut. Membuat eyesmile itu kembali tercetak di wajahnya.

"Halo semua, namaku Lee Jeno aku berasal dari Korea. Salam kenal semua."

Kyaaaaaaaaaaaaaaaa

Sungguh suara suara itu memekakkan telinga. Setelah Lee Jeno maju dengan tampan rupawannya seorang perempuan dengan body goals yang super amazing maju membuat banyak siswa bertepuk tangan sementara siswi sepertinya mendukung dia sepenuh hati. Aku yakin, dia pasti hidup dengan banyak cinta dari teman teman dan orang - orang yang mengaguminya.

Are You Sure? || FF NCT NA JAEMIN || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang