Seventeen

83 11 0
                                    

Author POV

Sudah satu jam mata indah pria bermarga Na terpejam dengan damai. Kedua tangannya bersedekap dada dan kepalanya ia taruh di atas pangkuan Jiya. Gadis itu menatap wajah kekasihnya yang sedari tadi belum mau membuka mata. Sepertinya Jaemin kelelahan, pria itu tidak pernah berhenti belajar pagi, siang, dan malam. Ia akan berhenti ketika sudah bertemu dengan gadis yang bernotabene sebagai kekasihnya itu.

Pulang sekolah tadi, Jaemin mengajak Jiya bersantai di pinggiran sungai Han yang tampak indah memanjakan mata. Bukan hanya mereka yang berkunjung, ada beberapa pengunjung yang bersantai juga sama dengan mereka.

Tes.

Hujan mulai turun, membuat mata indah Jaemin terbuka ia terduduk dari posisinya. "Hujan?" Tanyanya dengan wajah linglung matanya sedikit memerah karena terlalu lama terpejam.

"Iya, ayo berteduh di situ saja." Tunjuk Jiya pada sebuah joglo yang tak jauh dari tempat mereka duduk.

Dan benar saja, sesampainya mereka di joglo hujan turun sangat deras benar - benar deras.

"Jiya," Panggil Jaemin menggeser duduknya mendekati gadisnya wajahnya masih terlihat sangat mengantuk. Tersenyum sembari terkekeh, gadis itu membelai lembut pipi Jaemin. Pria itu mengerucutkan bibirnya. "Aku masih ngantuk," Ujarnya dengan menggemaskan membuat Jiya tak bisa menahan gelinya untuk tidak mencium pipi pria itu.

Gadis itu menyandarkan tubuhnya di tembok joglo yang tampak kuat kakinya ia luruskan kedepan sembari meringis merasakan pegal ia tersadar satu jam penuh tadi Jaemin tidur di pangkuannya tanpa bergerak sama sekali. Dan itu membuat kakinya benar - benar keram namun ia menahannya, tidak tega membangunkan prianya yang tampak kelelahan.

Ia menunjuk pahanya. "Tidur lagi saja, sepertinya hujan akan berlangsung lama. " Tawarnya terlihat tulus sepenuh hati. Jaemin langsung saja membaringkan diri dengan kepala beralaskan paha nyaman gadis itu. Tangan Jiya mengusap pelan rambut halus Jaemin, pria itu merubah warnanya dari hitam menjadi kecokelatan.

"Kenapa kau merubah warna rambutmu?" Ucap Jiya pelan Jaemin mengerutkan kening, suara gadis itu tidak bisa ia dengarkan karena kalah dengan suara hujan yang terdengar sangat berisik.

Gadis bertubuh besar itu menggelengkan kepalanya. Ia lebih memilih melanjutkan usapan tangannya pada kepala Jaemin memberikan pria itu kenyamanan sampai kembali memejamkan mata lagi. Mulut pria itu sedikit terbuka dengan dengkuran kecil yang terdengar seiring dengan napasnya yang berhembus teratur.

Kau sangat tampan dan lucu Na Jaemin.

Batin Jiya sembari memandangi wajah indah di pangkuannya.

🐰

Hujan tak kunjung reda, turunnya pun semakin deras membuat dua insan itu mau tidak mau harus menerobos jalan raya menuju rumah jadilah mereka basah kuyub tanpa celah kering sedikitpun.

Jiya menahan lengan pria yang hampir menjalankan motornya dalam suasana hujan yang sangat deras, ia menggeleng sebagai isyarat menahan kepergian Jaemin.

"Masuk saja, ini terlalu deras Jaemin." Paksa gadis itu sembari menarik lengan Jaemin.

Tanpa penolakan pria manis itu segera turun dari motornya kemudian masuk ke rumah Jiya.

Are You Sure? || FF NCT NA JAEMIN || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang