Eleven

82 10 0
                                    

Mengandung unsur cringe luar biasa. Jangan dibaca jika tidak berkenan oke.

Sekian terimakasih.

Hujan deras melanda disuasana sore hari ini, membuat banyak orang enggan keluar dari dalam rumahnya. Memilih mengurung diri sembari merebahkan tubuh sembari bergumul dalam selimut hangat.

Krek

Suara pintu terbuka membuat gadis yang sedang sibuk memainkan ponselnya mengalihkan pandangannya. Seulas senyum manis terbit dari wajah kakaknya.

"Ada yang menunggumu dibawah," Ujar kak Jungwoo sembari menaik turunkan alisnya membuat gadis yang sedang bersantai di kasurnya mengerutkan kening.

"Jaemin, dia bilang ingin belajar kelompok. Kau lupa?" Kak Jungwoo terkekeh sembari menarik pelan tangan Jiya sehingga gadis itu turun dari atas kasur.

Sedetik kemudian Jiya menepuk pelan dahinya, fakta ia benar - benar lupa bahwa pria itu kemarin bilang akan datang untuk belajar kelompok dirumahnya. Namun, tak bisakah Jaemin menunda? Ini masih hujan deras dan pria itu menerabas hujan demi belajar. Jiya tidak habis pikir dengan pria manis itu.

"Aku lupa," ujar sang adik sembari berlari kecil meninggalkan kamarnya yang sunyi. Jungwoo hanya bisa tertawa sembari melihat tingkah adiknya yang menggemaskan.

Mata bulat gadis itu melebar melihat Jaemin yang basah kuyub kehujanan. Kaki gempalnya berlari menuju belakang mengambil handuk kemudian segera membantu Jaemin mengeringkan rambut pria itu. Disusul Jungwoo yang tiba - tiba datang membawakan pakaian ganti untuk Jaemin.

Senyum manis terpancar dari wajah pucat Jaemin, menerima baju ganti namun pandangannya fokus pada gadis yang sedang sibuk mengeringkan rambut basahnya.

Jungwoo merasa menjadi nyamuk, ia berdecih sembari melirik Jaemin. "Dasar bucin," gumamnya sembari melangkah menuju kamar meninggalkan dua orang yang sedang sibuk dengan aktivitas masing - masing.

"Kenapa harus sekarang? Maksudku,, sekarang hujan kan bisa besok belajarnya?" Omel Jiya ketika Jaemin sudah selesai memakai baju ganti. Bukannya menjawab perkataan gadisnya, dengan santainya Jaemin menarik Jiya duduk di pangkuannya sembari menenggelamkan wajahnya dalam tubuh montok gadis itu. Merasakan kenyamanan tersendiri, Jaemin memejamkan mata sembari mengelus punggung empuk Jiya.

"Aku lelah, biarkan seperti ini dulu" perkataan itu sering Jaemin ucapkan, dan karena ucapan itupun Jiya selalu menjadi lemah dalam perlakuan Jaemin. Ia urungkan niatnya untuk memberontak. Cukup terdiam dan menikmati elusan Jaemin sembari ikut memejamkan mata.

Karena nyaman, tangan Jiya terulur mengelus surai halus milik pria yang sekarang sedang nyaman memangkunya dalam posisi duduk di sofa. Tawa Jiya meledak kala Jaemin dengan sengaja menggesekkan kepalanya sehingga bersentuhan langsung dengan dada dan perut besarnya. "Geli Jaeminnnn, bagaimana kalau kak Jungwoo melihatnya? Lepasssss," gadis itu sebenarnya tidak tahan dengan kelakuan Jaemin yang kelewat meresahkan. Namun satu sisi, ia juga lemah.

Pria bermarga Na itu mengulurkan pelukannya, kepalanya mendongak ke atas menatap gadis tambun diatas pangkuannya. Ia menangkup kedua pipi Jiya sembari tersenyum manis. Namun sebelum ia melancarkan aksinya, gadis itu merengek.

"Tidaakk, jangan sekarang. Ini diruang tamu Jaeminn!" Kesal Jiya sembari turun dari pangkuan Jaemin. Ia sudah hafal kelakuan pria tampan namun gila dengan sejuta kebiasaannya. Jika sudah berciuman dengan Jaemin maka waktu akan habis.

Wajah Jiya masih memerah karena perlakuan Jaemin tadi, rasanya ribuan kupu - kupu di dalam perutnya masih berkecamuk. "M..mau belajar apa hari ini?"

"Ayo dikamarmu," ujar Jaemin sembari menggendong tasnya sementara gadis itu mengikuti Jaemin dari belakang.

Are You Sure? || FF NCT NA JAEMIN || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang