Twenty-eight

62 8 0
                                    

Clappp clappp

Cahaya di sekitar penjara mulai menyorot, sosok mungil berpakaian serba hitam dengan gesit segera menghindari sorotan lampu itu. Ia tersenyum menang karena telah berhasil menipu penjaganya hingga obat tidur itu berhasil membuat sang penjaga tak sadarkan diri.

Kaki jenjangnya yang kurus berhasil melewati lorong demi lorong. Dan terakhir, ia harus melewati ruangan polisi dimana disitu semua terjaga dengan aman.

Memutar otaknya, orang itu menengok ke atas melihat sebuah kabel berwarna merah yang ternyata sambungan dari bel darurat yang akan berbunyi. Ia mengambil sebuah gunting, dengan pelan naik ke atas meja dan menggunting kabel itu hingga sebuah suara darurat memenuhi ruangan tersebut.

LIUUUU LIUUU LIUUUUU LIUUUUU

Semua polisi mendadak panik, ada yang berlari menuju sel ada pula yang menuju lantai atas. Ini kesempatan untuk melarikan diri. Segera tahanan tersebut melesat cepat keluar dari tempat membosankan tersebut.

Sebuah rumah kosong tak berpenghuni membuatnya tersenyum, dengan santai ia naik ke atas melalui jendela rumah yang sudah rusak kemudian menutupnya lagi. Karena waktu yang masih menunjukkan dini hari, ia menguap. Matanya yang sudah tidak indah alias memiliki lingkaran hitam itu mulai terpejam.

Pagi hari telah tiba, tahanan yang berhasil kabur dari penjara itu mulai membuka matanya. Ia edarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan yang ia tempati. Sebuah rumah yang masih lengkap dengan perabotan namun tidak berpenghuni.

Dengan pelan Winter mendudukkan dirinya di sofa yang semalam ia gunakan untuk tidur. Gadis itu menguap seraya berjalan ke ruangan demi ruangan, hingga matanya tertarik pada sebuah gunting yang terletak di meja rias yang sudah usang.

Krekkk

Satu dua guntingan berhasil memendekkan rambutnya, hingga persis rambutnya seperti lelaki. Ia tersenyum puas. Setelah meletakkan kembali gunting yang ia pegang tadi, kini ia beralih pada sebuah lemari. Ia buka lemari itu dan menemukan sebuah hoodie warna hitam.

"Aku pasti akan membalaskan dendam ku pada kalian semua, tunggu saja." Seringaian Winter sudah persis seperti hantu wanita yang penuh kebencian.

🐰

"Apa? Kabur!! Bagaimana bisa?" Emosi Go Eun meluap, bisa - bisanya para penjaga lalai dengan tahanan yang belum menyelesaikan proses hukuman. Ia mengacak rambut ikalnya yang panjang. Setelah ini urusannya akan semakin panjang. Ketua dari para polisi pasti akan memarahinya habis - habisan juga memotong gajinya. Dengan kesal Go Eun menyambar kunci mobilnya, mengerahkan seluruh bawahannya untuk mencari keberadaan Winter.

Ting tong.....

Bel rumah milik keluarga Kim berbunyi, anak bungsu dari keluarga tersebut segera berjalan membukakan pintu. Hari masih sangat pagi, seperti biasa ia sedang menyiapkan sarapan bersama sang Mama.

"Ada apa pak? Mengapa kemari?" Tanya Jiya bingung melihat beberapa aparat polisi mengunjungi rumahnya.

"Kami ditugaskan untuk menjaga keamanan rumah anda nona. Karena tahanan bernama Winter berhasil kabur tadi malam." Tegas polisi tersebut.

Hati Jiya mencelos, mengapa wanita itu semakin mengerikan? Padahal dari fisik dan wajahnya tidak terlihat jika dia orang yang berbahaya.

Mama Jiya keluar dari rumahnya mengerutkan kening karena bingung dengan keadaan. Setelah polisi menjelaskan hal yang sama rasanya Mama Jiya ingin pingsan.

Are You Sure? || FF NCT NA JAEMIN || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang