Happy reading
Sekolompok orang tewas diterkam hewan buas. Aku langsung bergetar melihat darah dari para korban dan hanya satu diantara mereka yang selamat.Hewan buas tersebut adalah segerombolan serigala. Salah satu dari mereka menyerang kudaku dan membuatku terjatuh dari pelana. Aku tersungkur di tanah dan mencoba berdiri. Segerombolan serigala mengerubungiku, hendak memangsaku. Aku langsung mencabut belatiku dan siap menyerang.
Gerangan buas dan air liur meneter dari mulut mereka.
Grrrr!!
Gerangan tersebut membuatku ingin lari. Salah satu dari mereka melompat kearahku. Otomatis aku langsung menghindar. Namun disaat itu juga, bahu kiriku tergigit. Reflek aku langsung menusuk kepala serigala yang menggigitku. Darah mengucur deras dari bahuku. Rasa sakit menjalar sampai ke seluruh tangan kiriku. Aku berdiri sembari mengacungkan belatiku.
Para serigala menggerang kelaparan. Namun anehnya, setelah memakan korban kenapa mereka belum kenyang. Ditambah mata mereka bewarna merah.
Aku mulai fokus, saat itu juga satu persatu para serigala menyerangku.
Sratt!!
Jleb!!
Buagh!!
Aku menebas, menusuk dan memukul para serigala tanpa ampun. Mereka mati satu persatu. Cipratan darah mengenai tanganku. Walau bahu kiriku terluka, aku dapat menahannya. Seluruh serigala kini mati. Satu orang tersebut hanya duduk lemas dan merasa lega karena nyawanya terselamatkan.
Kusarungkan belatiku di antara tas dan punggungku. Aku berjalan kearah pria tersebut sembari menekan luka dibahuku agar tidak kehilangan banyak darah.
''Tuan tidak apa - apa?'' Tanya ku terhadapnya. Dia hanya menunduk dan mengangguk - angguk pelan. Dua burung biru tadi kembali bertengger di pundak kananku dan di atas kepalaku.
'Manusia, kau tidak apa - apa?' Tanya burung yang bertengger di bahuku.
''Aku tak apa - apa''. Ucapku sambil menoleh ke burung tersebut. Yang kuherankan dari mana saja mereka saat aku bertarung tadi?.
''ALICIA!!!'' Teriak si tiga serangkai yang baru datang.
''Kalian terlambat'' ketusku terhadap mereka. Jack melihat bahuku terluka langsung mencengkram kedua lenganku.
''Hei!! Kenapa kau bisa terluka!!''
''Aw.......''rintihku kesakitan disaat ia mencengkram lengan kiriku. Jack langsung tersadar dan melepas cengkramannya.
''M-maaf'' ucapnya pelan. Liana langsung menghampiriku dan merapal. Tangannya menyentuh bahuku seketika bercahaya. Kurasakan bahuku kian membaik. Ini sihir penyembuh.
''A-Alicia......apa kau membunuh serigala ini semua?'' Ucap Daniel menatap mayat para serigala yang berserakan bersimbah dengan darah.
''Nona itu yang menghabisi mereka semua'' jawab pria tadi. Tiga serangkai langsung menatap si pria tersebut.
''Siapa kau?'' Tanya Jack.
''Aku warga desa Krosta. Aku dan teman - temanku berniat untuk berburu sembari melatih kekuatan kami. Naasnya, kami malah diserang oleh para serigala yang tak wajar kekuatannya. Satu persatu teman.....hiks......temanku.....mati'' jelas pria tersebut tersedu - sedu. Pantas saja para serigala itu menyerangku dengan kekuatan tak wajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alicia Stories : In Another World
FantasyKekejaman Penderitaan Kesedihan Kesepian Semua kupendam dalam-dalam. Ingin rasanya menghilang dari dunia bahkan tidak ingin dilahirkan sama sekali. Namun mengapa, Yang kuasa tidak menghendaki apa yang kupinta. Membiarkan diriku menderita didunia...