''Nona!''
''Nona!! Anda kenapa?! Lalu suara apa tadi!!'' Tanya Rosa langsung menggiring Alicia ke sofa. Alicia duduk sembari meringis ngilu.
''Shhh.....tidak apa - apa. Hanya patah saja. Awalnya kukira terkilir'' ucap Alicia dengan santainya. Rosa terkesiap.
''APA!! TUNGGU SEBENTAR. AKAN SAYA PANGGILKAN TABIB!!'' Rosa langsung berlari keluar kamar secepat kilat. Alicia berbaring diatas sofa sembari memejamkan matanya. Ia terlalu lelah dan berujung terlelap.
''Yo. Alicia''
Sapa seseorang dalam mimpi Alicia. Alicia mengerjab pelan dan netra biru lautnya melihat pria yang ia suka.
''Zack!!'' Seru Alicia lalu memeluk sang empu. ''Hai. Apa kakimu sakit?'' Tanya Zack memeluk balik Alicia. Hanya deheman kecil yang terdengar.
''Hmm...memang sakit. Tapi tak apa. Nanti sembuh sendiri'' jawab Alicia melepas pelukan mereka. Namun jawaban tersebut ditanggapi dengan cubitan pipi Alicia oleh Zack.
''Aw...aw...aw. Swakit!!'' Desis Alicia kesakitan. Zack melepas cubitannya seraya berujar tegas.
''Sakit itu jangan ditahan. Nanti mampus. Menyimpan luka itu tidak baik. Apalagi luka hati''
''Iya..iya'' ketus Alicia sembari mengusap pipinya yang tercubit. ''Hm...yasudah. bangunlah. Nanti kakakmu khawatir kamu tidak bangun - bangun'' ucap Zack lalu pergi. ''Tunggu!! Jangan pergi!! Aku mau bersamamu lebih lama, Zack!!'' Seru Alicia sembari menahan lengan Zack.
Pria bersurai hitam legam tersebut berbalik dan menangkup pipi Alicia. ''Kita akan bertemu lagi''
''....a''
''..lxa''
''Alexa''
''ALEXAA!!''
Panggilan samar terdengar di telinga Alicia. Ia langsung bangkit dari tidurnya dan menguap kantuk. Setengah sadar ia terbangun, lalu Alicia ditatap syok oleh Alex, tabib, Rosa dan Victor.
''Lho? Tuan, Kakak, Kak rosa lalu tabib kerajaan, kenapa kalian syok?'' Tanya Alicia tanpa rasa bersalah dan dengan wajah tanpa dosa.
Grep!!
Seketika Alicia dipeluk oleh kedua pria dari sisi kanan dan kiri. Begitu eratnya Alex dan Victor memeluk Alicia saking khawatirnya sampai - sampai sang empu yang tengah dipeluk sesak.
''S-se-sak'' Alicia terbata - bata dan pasukan oksigennya menipis di paru - parunya. Lantas mereka tersadar dan langsung melepas pelukan mereka. Alicia cepat - cepat meraup oksigen yang ada.
''Alexa!! Kau sangat tidak peka!! Kami mengkhawatirkanmu dan kau sediri malah bertanya kenapa kami syok tanpa rasa bersalah, Dasar adik nakal!!'' Tegur tegas Alex.
Jleb!!
Bak panah yang melesat tepat di jantungnya, Alicia tertohok oleh kata - kata teguran yang membuat hatinya tertusuk.
''Sudahlah, tuan. Yang terpenting Alexa telah pulang'' ujar Victor menenangkan Alex yang tengah kesal terhadap sosok adiknya. Sementara Alicia masih tertunduk diam.
''Alexa?'' Victor memanggil Alicia kebingungan. Ia berlutut di depan Alicia untuk melihat raut wajahnya. Ternyata, Alicia menyembunyikan cairan bening di pelupuk matanya, menggigit bawah bibirnya, mencengkram erat ujung bajunya.
''Alexa?! Kenapa kau menangis?'' Victor sontak panik lalu memeluk Alicia. Diusap pelan punggung kecil Alicia agar membuatnya tenang. ''Alexa, m-maafkan aku telah membentakmu. Dan lagi, Jangan kau peluk adikku, Tuan Muda!!'' Ucap Alex lembut lalu meninggi saat menegur Victor.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alicia Stories : In Another World
FantasyKekejaman Penderitaan Kesedihan Kesepian Semua kupendam dalam-dalam. Ingin rasanya menghilang dari dunia bahkan tidak ingin dilahirkan sama sekali. Namun mengapa, Yang kuasa tidak menghendaki apa yang kupinta. Membiarkan diriku menderita didunia...