Happy Reading
Kini aku diantar kesebuah ruangan. Disana seperti kamar dan ada sepasang sepatu boots bertali se tulang kering. Pelayan yang mengantarku tadi beranjak pergi lalu menutup pintu.
Aku berjalan menjelajah ruangan ini. Kamar mandi yang menyatu dengan ruangan, balkon, ranjang besar dan sofa yang empuk. Tak lupa lukisan dan seni zonde bosse lainnya tertata rapi di pinggir ruangan. Aku berdecak kagum lalu menaruh setumpuk kain alias pakaianku di tepi ranjang.
Aku menatap pemandangan diluar jendela. Terlihat beberapa prajurit yang berlarian mempersiapkan perjalanan mereka. Sedangkan Alex yang sudah siap dengan pakaian ekspedisinya sedang mengobrol dengan pangeran.
'Ah. Dia tengah berbicara apa lagi dengan pangeran. Semoga pangeran tidak tertular kebodohan Alex' batinku menatap mereka miris. Aku melihat jam dinding di dinding atas pintu ruangan. Sudah jam 09. 50. Sepuluh menit lagi. Aku langsung pergi ke barak untuk menyapa Alex lagi.
Semua prajurit sudah menunggangi kuda mereka masing masing. Kini tinggal Alex, Kapten Arslan dan Victor yang masih menyapa Ratu Victoria sebelum berangkat.
''Oh. Alexa'' seru Alex melambaikan tangan kepadaku. Membuat semua mata tertuju kepadaku.
''Kakak akan berangkat?'' Basa basiku terhadap Alex. Lantas dia langsung mengelus kepalaku pelan.
''Ya. Doakan saja berjalan lancar'' ucap Alex lalu....
Cup
Dia mengecup pucuk kepalaku. Semua yang melihat ( kecuali Kapten Arslan, Ratu dan Victor) kaget melihat kelakuan Alex sekilas. Aku menyeringai pelan lalu mendongkrak menghadap Alex.
''Hati - hati'' ucapku kepadanya. Alex hanya mengangguk lalu pergi untuk menunggangi kudanya.
Jubah hitamnya bertebaran dengan angin. Dengan wibawa dia menunggangi lalu pergi dengan hormat. Aku yang disisi sang ratu hanya melambaikan tangan dengan kepergian rombongan tersebut.
''Jadi...'' ucap Ratu menjeda. Aku tersenyum lalu melanjutkan kata katanya. Aku menunduk dengan tangan kanan di dada kiri.
''Sesuai perintah yang mulia''
***
Blouse putih. Celana leging biru donker. Ditambah rok kulot senada dengan celana lalu didominasi garis - garis putih dan roknya membelah.
( sumber : google. Contohnya seperti ini)
Aku mengikat rambut ala pony tale dan memakai sepatu boots hitam bertali sepanjang tulang kering. Dirasa siap, aku langsung menuju ke barak pelatihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alicia Stories : In Another World
FantasyKekejaman Penderitaan Kesedihan Kesepian Semua kupendam dalam-dalam. Ingin rasanya menghilang dari dunia bahkan tidak ingin dilahirkan sama sekali. Namun mengapa, Yang kuasa tidak menghendaki apa yang kupinta. Membiarkan diriku menderita didunia...