00 PROLOG

6.3K 574 2
                                        

𝓐 𝓓𝓲𝓯𝓯𝓮𝓻𝓮𝓷𝓽 '𝓡'


Malam yang sepi nan sunyi, bulan bersinar menerangi bumi. Bersama angin berhembus tenang menenangkan, memberikan kenyamanan untuk beristirahat tenang.

Berbanding terbalik dengan segala kericuhan yang terdengar dari sebuah mansion besar, mengganggu tidur sepasang suami istri bersama putri kecil mereka.

Suara tembakan, jeritan, barang-barang pecah berjatuhan mengusik telinga ketiga insan di sana.. menghadirkan perasaan gundah gelisah.

"Apa yang terjadi?" Sebuah tanya Agraham ajukan dengan tergesa melalui sambungan telepon pada salah satu pekerja.

"Tu-tuann ada banyak orang bersenjata yang mengacaukan mansion, kami semua kewalahan. Sudah banyak dari kami yang tumbang. Sepertinya mereka adalah m-musuh dar-

Sambungan dimatikan sepihak oleh Agraham.

"Apa yang terjadi, Agra?"

"Istriku, Aku akan turun ke bawah. Kalian berdua tunggu disini. Jangan keluar, papa sayang kalian." Setelah berucap demikian sembari mencium kening istri dan putrinya, Agraham keluar dari kamar dengan tergesa.
Menuruni tangga, matanya memanas dengan tangan yang perlahan mengepal.

Ia pukul salah satu pria yang diyakini bukan pekerja-nya, lantas mengambil pistol yang jatuh ke lantai.

DOR!

"MAMAA!"

Suara tembakan mengudara. Terdengar hingga seluruh titik ruang dalam Mansion. Menghadirkan perasaan begitu takut sehingga seorang wanita setengah baya segera berkata pada sang putri-

"Sayang, Mama akan ke bawah.. sebentar saja. Janji sama mama jangan ke bawah ya? Tunggu mama papa kembali, mengerti sayang?"

"No mama no! This princess doesn't want to be alone." Dengan ucapan huruf R-nya belum terlalu jelas, sang putri menjawab.

"Of course, princess tidak akan sendiri. Mama cuma sebentar hm.. nanti kembali lagi bersama papa ya?"

"Promise me mama, jangan lama-lama." Pinta putri kecil-nya yang kala itu berusia menginjak lima tahun- dengan begitu, segera Ia balas dengan anggukan.

"Mama papa menyayangi kamu."

Alya lantas berlari keluar dari kamar dengan perasaan khawatir dan waspada. Di sana, ia dapat melihat suaminya jatuh dengan luka tembak di betisnya.. pun dengan para bodyguard dan maid yang terbujur di atas lantai entah masih bernafas atau tidak.

Berlari sembari menghapus air mata yang sedari tadi sudah berjatuhan.. mendekati suaminya dengan gejolak rasa yang benar-benar merasa murka.

"AGRAA!"

"APA YANG KAU LAKUKAN!" Ujar Alya sembari menunjuk wajah pria sebayanya yang ia tahu adalah musuh bisnis dari suaminya.

"Killing my enemy, what else? orang yang berhasil lebih unggul daripada aku, memenangkan tender besar, dan hampir membuat perusahaan ku diambang kebangkrutan. Bukankah lebih baik hama seperti kalian dimusnahkan?"

"BIADAB PERGI KAU DARI SINI, PERGII!"

"Shut.. kenapa kau harus teriak? Bahkan aku tidak tuli."

A Different 'R'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang