𝓐 𝓓𝓲𝓯𝓯𝓮𝓻𝓮𝓷𝓽 '𝓡'
"Bagaimana kabarmu?"
"Sangat baik."
"Masih tidak mau kembali pada Daddy?"
"Tidak sama sekali."
"Oh come on son, Daddy tidak yakin kamu bisa bertahan hidup tanpa uang."
"Bahkan selama ini aku mengumpulkan banyak uang."
"Pasti tidak seberapa jika kamu kembali dengan Daddy-mu ini nak."
"Enough!"
"Saya tidak akan pernah kembali lagi pada Anda. Will never! Jangan pernah mengurus hidup saya, mau saya bisa bertahan hidup ataupun tidak!"
Setelah lelaki itu mengucapkan kalimat tersebut, segera ia beranjak keluar dari ruangan dengan hawa panas tersebut.. sebelum kembali dihentikan oleh ucapan dari pria berumur yang tak lain adalah Ayah-nya.
"Maaf. Daddy minta maaf. Tolong kembali lagi tinggal bersama Daddy. Sangat, Daddy sangat berharap nak."
"Untuk apa? untuk memperbanyak harta Anda lagi? Dengan cara yang salah?" Ucapnya seraya membalikkan badan. Mencari ketulusan dari mata lawan bicaranya, namun ia tidak menemukan, hanya terpampang tatapan dingin dengan raut tanpa ekspresi di sana.
"Tcih.. bahkan Anda tidak benar-benar meminta maaf."
"Aku pergi."
€
€
€Kantin SMA Cakra Raya kini tidak seperti biasanya. Jika hari biasanya mereka sibuk berkutat dengan buku di perpustakaan, kali ini tidak. Banyak murid yang pergi ke kantin utama.
Tidak hanya karena makan, tetapi juga karena Putra Putri sekolah yang lagi-lagi terlihat kompak dengan jalan beriringan. Bedanya ada Budiano, Davin, dan Nora bersama mereka.
"EXCUSE MEE! PRINCE AND PRINCESS KITA MAU MAKAN NIH" Tau itu suara siapa? Ya, siapa lagi kalau bukan Budiano.
"Aishh suara lo cempreng tau gak!"
"Apasih mak Nor, ganggu aja jadi orang."
"Apaan Mak Nor. Nama gue Nora. Lagian yang ganggu itu lo ya Budi! teriak-teriak gak jelas."
"LO JUGA IKUT TERIAK YA!"
"TAPI GAK SEMENGGELEGAR LO!"
"ITU APA KALAU GAK MENGGELEGAR NAMANYA HAH?"
"DASAR MAK NOR-"
"Sshutt udah Ano diem." Ucap Retania yang menghentikan teriakan Budiano semula.
"Oh oke sayang." Melihat tidak ada respon tidak suka dari Retania saat dipanggil seperti itu.. menyebabkan keempat insan disana diserang rasa tak suka.
"Sekali lagi lo panggil sayang-sayang, gue piting pala lo sialan!"
"Kenapa si bos sensi amat."
"Udah deh buaya, berisik amat." Kali ini Davin ikut andil.
"Ngaca setan, lo juga buaya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
A Different 'R'
Teen FictionDari banyaknya waktu yang disinggahi, tidak hatinya yang bisa ditempati. Ini tentang mereka. Empat siswa sebuah sekolah di Jakarta. Menyumbang banyak penghargaan, ditambah anugerah wajah tampan pemberian Tuhan, membuat mereka dikenal dan digemari b...