𝓐 𝓓𝓲𝓯𝓯𝓮𝓻𝓮𝓷𝓽 '𝓡'
Sinar mentari mulai menyinari bumi, menembus kaca bening sebuah kamar, mengakibatkan penerangan yang sebelumnya remang-remang menjadi sedikit terang karena sinar sang surya.
Retania. Gadis cantik itu terbangun dari tidur lelap karena jam waker yang berbunyi nyaring membangunkan pemiliknya.
Senin, pukul 05.30 -tanggal merah-
Dengan mata sayu Retania menyalakan ponsel-untuk melihat to do list yang semalam ia buat. Tidak ada yang menarik dari aktivitas hari libur ini. Dirinya hanya berdiam di apartemen untuk menyelesaikan tugas sekolah. Setelah mengikat rambut, Retania melangkah turun.
Pergi ke dapur untuk meminum air putih, dilanjut mencuci wajah dan gosok gigi. Retania membawa dirinya untuk duduk di pantry dapur, menikmati satu potong sandwich untuk mengisi perutnya di pagi ini.
📳
Dirinya dengar bunyi dering ponselnya, dan segera menggeser tombol hijau tanda menerima.
"Good morning."
"Pagi juga Heron."
"Lagi apa?"
"Makan."
"Kamu bangun-bangun langsung telfon aku?"
"Hm~"
"Minum air putih terus gosok gigi dulu dong, aku tunggu."
"Wait me ten minutes, kay?"
"Okay."
Sembari menunggu Heron, Retania berjalan membuka pintu kaca balkon. Duduk di sana, untuk sekedar menikmati udara segar diiringi obrolan kecil dengan Heron yang kini telah kembali berbicara.
"Schedule hari ini apa aja?"
"Ngerjain tugas aja sih. Kamu mau kesini?"
"Oke."
"Aku tanya ya, bukan ngajak kamu."
"Gue jawab kalimat yang pertama."
"Ya..ya..yaa, jadi kamu kesini apa enggak Herooon?"
"Iya."
"Oke."
"Mau titip sesuatu?"
"Mau Bibimbap, boleh?"
"Boleh. Kesana nya siang ya. Lo jangan lupa sarapan dulu, Bibimbap nya nanti."
"Iya."
"Re.."
"Ng..?"
"Minggu kemarin lo main sama Jeyen ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
A Different 'R'
Teen FictionDari banyaknya waktu yang disinggahi, tidak hatinya yang bisa ditempati. Ini tentang mereka. Empat siswa sebuah sekolah di Jakarta. Menyumbang banyak penghargaan, ditambah anugerah wajah tampan pemberian Tuhan, membuat mereka dikenal dan digemari b...