𝓐 𝓓𝓲𝓯𝓯𝓮𝓻𝓮𝓷𝓽 '𝓡'
Dua hari telah berlalu setelah kepergian Opa Gendra. Dua hari pula hubungan Retania dan Jeyen telah berubah menjadi sepasang kekasih. Selama itu juga Jeyen izin sekolah untuk mengistirahatkan pikirannya. Mencoba kembali membangun semangat... seperti hari-hari sebelum itu.
Dua hari itu juga Retania selalu menyempatkan ke rumah sang lelaki sepulang sekolah. Dirinya memastikan Jeyen istirahat dan makan dengan baik, pun tidak terlalu larut dalam kesedihan.
Jeyen sendiri masih sedih sekali karena kehilangan opanya, itu tentu saja.
Menjelang sore akhir-akhir ini, Jeyen selalu menunggui balkon kamar. Menatap gerbang rumahnya dari atas, menantikan satpam membukakan gerbang untuk mobil sang gadis pujaan. Diam-diam Jeyen selalu menantikan kehadiran Retania. Selalu merindukan, dan selalu membutuhkan.
Karena faktanya, Retania seakan menerbangkan semua kesedihannya ke awang, dan menggantikannya kebahagiaan saat Ia berada di sekitarnya-- Walaupun belum genap tiga hari Ia benar-benar bisa dekat dengan Retania, namun sudah dapat dilihat bagaimana efek adanya sang gadis yang seberpengaruh itu untuknya--- Jeyen sedikit ketergantungan.
Hubungan keduanya masih semu di antara siswa-siswi Cakra Raya. Yang mengetahuinya hanya Reygen, Heron dan Ednan yang saat itu menyaksikan.
Namun, saat semalam Jeyen memposting foto di nomor pribadinya, saat itu pula seakan mereka harus berpikir untuk mengupas tuntas teori yang tersirat pada story' tersebut.
Tujuh sampai sepuluh siswa yang mempunyai nomor Jeyen dengan segera membeberkan hal tersebut, sehingga kini rumor Jeyen yang telah memiliki kekasih tersebar dengan begitu cepat. Semuanya bermula dari postingan Jeyen, yang berisi foto sepasang kelingking yang saling tertaut.
Banyak yang berasumsi, bahwa gadis dibalik foto tersebut adalah Retania. Melihat bagaimana selama ini Jeyen memperlakukan Retania berbeda.
Asumsi tersebut semakin diperkuat ketika Jeyen pagi ini bersandar di mobil miliknya, yang ternyata menunggui Retania untuk keluar dari mobil berbeda. Ditambah sapaan manis yang terlontar dari bibir sang gadis, yang dibalas usapan lembut di pucuk kepalanya. Bukankah semua terlihat jelas ada sesuatu di antara mereka.
Keduanya kini berjalan beriringan dan saling melempar senyuman. Ketika melewati koridor yang berbeda, mereka berpisah dengan melakukan high five, lantas saling melambaikan tangan dengan raut wajah terlampau cerah. Pemandangan itu terlihat begitu hangat dan segar di mata mereka.. sangat terlihat serasi.
𝓐 𝓓𝓲𝓯𝓯𝓮𝓻𝓮𝓷𝓽 '𝓡'
"Kalian beneran pacaran?"
"Siapa?"
"Lo sama Suci!"
"Enggak.. mana ada, aku seratus persen normal."
"Ya lo ih.. Maksud gue, lo sama Kak Jeyen."
"Iya."
Ketika baru duduk bergabung bersama kedua sahabatnya, Retania sudah mendapati pertanyaan tersebut. Itu dari Nora, lain dengan Suci yang telah tau karena Retania memberi taunya lebih dulu.
"Sejak kapan?"
"64 jam yang lalu kurang lebih?"
"Itu berarti sekitar tiga hari yang lalu kan? Waktu Opanya Kak Jeyen meninggal. Gimana bisa?"
"Kenapa gak bisa?" Kini Retania seutuhnya memandang ke arah Nora.
"Gimana proses jadiannya? Jelas waktu itu kita semua ikut berduka."
KAMU SEDANG MEMBACA
A Different 'R'
Teen FictionDari banyaknya waktu yang disinggahi, tidak hatinya yang bisa ditempati. Ini tentang mereka. Empat siswa sebuah sekolah di Jakarta. Menyumbang banyak penghargaan, ditambah anugerah wajah tampan pemberian Tuhan, membuat mereka dikenal dan digemari b...