12 DRUNK IN PROMNIGHT

1.7K 227 16
                                    


𝓐 𝓓𝓲𝓯𝓯𝓮𝓻𝓮𝓷𝓽 '𝓡'


Selepas sesi berfoto, berpelukan dan bernyanyi bersama.. kini seluruh murid Cakra Raya diwajibkan kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat. Karena malam ini akan ada malam perpisahan.

Sekarang Heron, Reygen, Ednan dan Jeyen sedang menunggui Retania keluar dari kamar hotel. Tidak sedetik saja dari diri mereka masing-masing membiarkan sang gadis diganggu atau di goda cowok-cowok nantinya.

Maka dari itu, menjaga Retania dari kamar hotel sampai kembali ke kamar hotel lagi.. sangat diperlukan.

Berdiri bersandar di dinding tanpa percakapan sedikitpun, mereka sama-sama fokus melihat pintu menunggui sang tuan putri keluar.

Tak lama, pintu bergeser kesamping setelah pemilik kamar membukanya, menampilkan Retania yang telah siap dengan balutan gaun indah yang ia pakai.

Gadis itu malam ini sangat cantik. Dia mengenakan gaun berwarna navy dengan kerah sabrina dan bagian paha dengan model belah yang dapat menampilkan sedikit paha juga kaki jenjangnya saat Ia berjalan.

Masih dalam masa keterpukauannya, mereka belum juga melepas pandang dari Retania. Sehingga perlu disadarkan oleh gadis itu sendiri dengan jentikan jari, yang lantas langsung mengembalikan fokus mereka. Namun, lagi-lagi masih enggan menghentikan tatap kagum mereka kepadanya.

"Kenapa disini?"

"Nungguin lo."

Setelah berucap demikian, Jeyen lantas melangkah mendekati Retania berada. Tangannya terulur mengambil sedikit rambut panjang Retania, lantas ia kedepankan. Hal itu ia lakukan agar rambut panjangnya sedikit membantu menutupi bahu sang gadis yang terekspos.

Hal itu tentu tak lepas dari pandangan ketiga lelaki lainnya, mereka berusaha meredam emosi yang membara. Kalah start.

Walau disatu sisi mereka tak suka melihat Retania mengenakan pakaian seperti itu, namun bukan hak mereka untuk melarang hal yang gadis itu suka. Mereka hanya perlu berusaha melindungi Retania dari tatapan buaya-buaya nakal di luar sana.

Ya, begitu lebih baik.

Heron melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul delapan malam. Maju selangkah, ia menarik lembut tangan Retania lantas ia genggam, tanpa perduli dengan manusia lain disana, ia membawa Retania pergi begitu saja.

𝓐 𝓓𝓲𝓯𝓯𝓮𝓻𝓮𝓷𝓽 '𝓡'

Acara perpisahan berjalan dengan lancar. Walaupun mereka datang sedikit terlambat sehingga melewatkan acara pembuka dan bersulang, namun itu bukanlah hal yang perlu dipermasalahkan.

Sewaktu mereka melangkah beriringan memasuki ruangan besar dimana acara dilaksanakan, mereka sejenak berhasil mengambil seluruh atensi untuk berpusat pada mereka.

Kalimat 'Putra Putri kebanggaan SMA Cakra Raya ' selalu mengiringi langkah mereka.

Hingga kini masih banyak yang mencuri pandang kepada mereka. Tak sedikit lelaki yang mencoba berkenalan dengan Retania-- namun harus memutar balik niatnya, ketika melihat empat tatapan tajam pawangnya disana.

Sedikit canggung karena kini Retania berada diantara para manusia ini, ingin memulai pembicaraan namun selalu ia urungkan.

Ednan yang melihat Retania membuka bibir lalu ia bungkam kembali, merasa lucu dan tersenyum tipis. Mengusap rambut gadis itu pelan, Ednan berkata-

"Just talk Re."
Yang langsung saja ketiga lelaki lainnya memusatkan perhatiannya pada Retania, karena sebelumnya mereka sibuk mengawasi pria-pria disana.

A Different 'R'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang