telah usai

208 25 0
                                    


Telah Usai








Buku-buku tertata rapi di tempatnya. Ia menelusuri setiap sudut ruangan itu, dengan penuh harapan, ia berharap bahwa waktu dapat terputar kembali ke masa dimana semuanya masih tampak indah.

"Alexia? Masih disini? Toko nya sudah mau tutup, ini sudah jam 11 malam... Apa kamu tidak mau pulang?" Kata seorang wanita ramping yang memiliki wajah cantik, dia dikenal sebagai penjaga toko buku itu.

"Ah maaf, perasaan aku baru saja tiba, tapi ternyata sudah mau tengah malam saja" jawab gadis yang sering dipanggil Alexia itu.

"Yaa semua orang selalu mengatakan itu, bagi seorang penggemar buku seperti km... Berlama-lama di toko buku atau perpustakaan adalah surga dunianya" kata wanita itu, ia terkikik pelan.

"Kau benar Grace, seandainya bisa aku ingin menginap saja disini haha.."

"Ya sudah mari pulang, kita harus menutup toko"

Alexia mengangguk, walau ia enggan meninggalkan tempat itu tetap saja dia harus pergi.

Setelah menutup toko buku tempat tiga bulan ini ia bekerja, Alexia menelusuri gang menuju kosan nya. Desiran angin terus menerpa wajahnya, dingin mulai terasa menusuk sampai tulang. 

"Hufffhhhh" Alexia menghela nafas panjang, ia percepat langkah kakinya agar segera tiba di kosan. Alexia terbilang cukup beruntung, di usianya yang dibilang masih muda ini, ia bisa membiayai kuliahnya sendiri dengan bekerja part time, walau gajinya tak seberapa alexia tetap bersyukur.

Karena jarak kosan dan toko buku tak terlalu jauh, Alexia sudah tiba di gang masuk menuju kos nya, bahkan ia juga sudah bisa melihat pintu kos nya itu.

Ia berlari kecil, bersemangat ingin merebahkan tubuhnya di atas kasur empuk. Setelah tiba tepat di depan pintu, ia segera mengambil kunci dan berniat membuka nya.

"Alexiaaa..."

Seketika Alexia mematung, tiba-tiba saja ia mendengar suara memanggil namanya dibawa oleh angin, walau samar-samar tapi ia dapat mendengar nya dengan jelas.

"Alexiaaa"

Terpaksa ia memutar tubuhnya, memastikan siapa yang memanggil nya tengah malam begini.

"Alexia_"

"Astaghfirullah" kata Alexia sembari memegangi jantung nya yang hampir saja copot. " Pak arlann sedang apaaa disitu?" Tanya nya kepada sosok laki-laki yang sedang meringkuk menahan dingin di atas lantai kos nya, ia cukup bingung dengan kehadiran laki-laki itu disana.

"Kenapa kamu pulang lama sekali? Aku disini sudah lima jam nungguin kamu xiaa" jawab Arlan, bibirnya menggigil menahan dingin.

"Maaf, aku cukup sibuk hari ini.. lagian kenapa pak Arlan tidak menelepon saja" kata Alexia tak terima disalahkan.

"Sudah bodoh, tapi handphone kamu mati" balasnya ketus, lalu berdiri dan memeluk Alexia dengan erat, "aku hampir mati kedinginan, ayo masuk"

Alexia melepas pelan pelukan dari Arlan, lalu membuka pintu kos nya dan membiarkan Arlan masuk.

"Pak Arlan duduk aja dulu disini, aku buatin teh supaya tubuh pak Arlan lebih hangat" kata Alexia,

"Gak usah Xia, aku kangen kamu" tolak Arlan mentah-mentah

"Gak usah sok-sokan nolak, coba deh ngaca wajah bapak udah pucat gitu, mending bapak duduk yang manis biar aku bisa tenang bikinin bapak teh" sentaknya.

Arlan tak berani menjawab, ia membiarkan gadis sekaligus mahasiswinya itu berlalu ke arah dapur.

Setelah menghidangkan dua teh dan beberapa makanan ringan, Alexia bergelayut manja di pelukan Arlan, menikmati malam itu bersama.

Short Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang