La Bouf

70 17 0
                                    

La Bouf

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


La Bouf

Tempat ia berada bukan di desa lagi, tempat itu berbeda. Breena terbangun di sebuah negeri yang berbeda dari dunianya.

Tempat itu nampak tak masuk akal di logika breena. Tempat itu memang terlihat seperti pemukiman, tapi pemukiman yang berbeda. Rumah-rumah di bangun pada sebuah pohon besar, nampak seperti rumah pohon. Tapi ini berbeda, di dunia nya tak ada rumah pohon sebagus di hadapannya itu. Satu pohon besar itu dipenuhi oleh sekitar lima bangunan seperti rumah.

Breena berjalan dengan linglung, Ia penasaran dengan dunia tempatnya berada sekarang. Tepat di tengah-tengah pemukiman itu, breena menangkap sebuah patung. Patung yang
terlihat sangat familiar di Mata breena.

Ia mendekat, mengelus patung itu dengan lembut. Patung seorang perempuan dengan Sayapnya yang merentang. Patung itu dipenuhi oleh tumbuhan liar, namun hal itu tak mengurangi keindahannya.

Breena mengenali patung itu, sebuah patung yang sudah ia dengar cerita nya semasa kecil.

Tentang Dewi hutan, ibunya sering bercerita tentang sebuah negeri yang di huni oleh para peri-peri hebat. Semasa kecil, cerita dongeng itu selalu menghiasi malamnya.

"Selamat datang"

Breena terkejut mendengar suara itu, ia membalikkan tubuhnya dan mendapati seorang perempuan cantik.

Perempuan itu tersenyum dan mendekat kearah breena, ia mengelus rambut gadis itu lembut. Breena mematung di tempat.

Ensley merentangkan sayapnya, bersamaan dengan itu bunga-bunga yang berada di tubuhnya ikut bermekaran.

patung di negeri La Bouf.

patung di negeri La Bouf

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

"Berhenti membual breena, itu hanya mimpi" ucap Yota, ia kewalahan menghadapi imajinasi breena yang di luar nalarnya.

"Aku serius, negeri itu tampak nyata."

"Nyata di mimpi mu" sergah Yota. Ia memutar matanya malas. Semenjak bertemu pagi tadi, temannya itu terus saja membahas tentang mimpi yang breena alami semalam.

Short Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang