La Bouf
Harusnya Herga tak pernah di maafkan. Ia membunuh ratu negerinya sendiri.
Dan selama bertahun-tahun ini, ia kebingungan harus membalaskan dendam nya seperti apa.
Bahkan sampai detik ini ia masih setia kepada raja fern, walaupun fakta pahit yang ia ketahui mengenai keluarganya benar-benar menyiksa Herga, ia tetap mengemban tugasnya dengan baik, yaitu sebagai bawahan panglima hutan.
Herga mengetuk jari nya ke meja, Kuroko hari ini ramai oleh pengunjung. Tetapi hal itu tak membuat suasana hati Herga membaik, malahan ia di buat tidak fokus dengan pekerjaannya.
"Gadis itu putri dari ratu Levina"
Entah sudah berapa kali Herga membatin seperti itu, ia berusaha meyakinkan diri bahwa mau tak mau Breena akan mengambil alih kekuasaan raja fern.
Mungkin dengan cara itu ia juga bisa membalaskan dendam kesumat yang bertahun-tahun ia tahan.
"Tuan, aku pesan roti dengan selai blueberry dan teh hijau"
Herga tersadar dari lamunannya, buru-buru ia membuat kan pesanan yang di sebutkan oleh pelanggan nya tadi.
"Aku bisa membantu"
Suara lembut dari seorang gadis membuat Herga memutar kepalanya, ia kemudian menangkap sosok breena yang berdiri di depan kasir dengan mengenakan jubah yang kebesaran di tubuh gadis itu.
Herga mengernyit bingung, "kau bersama siapa kesini?"
Fawn memasuki Kuroko sembari mengangkat tangan ke arah Herga, ia kemudian duduk di salah satu meja yang tersedia, "dia bisa menjadi asisten mu" kata fawn,
"Aku tak butuh gadis lemah dan tidak cekatan" balas Herga,
Bibir breena langsung maju ke depan mendengar nya, "setidaknya aku pintar memasak"
Manik Herga mengerjap, helaan nafasnya kemudian terdengar memberat.
Tidak perduli dengan Herga, breena kemudian masuk ke arah pantry, mengambil beberapa bahan untuk ia gunakan memasak.
"Kau tau herga, aku pintar membuat sandwich" kata breena,
Herga menatap nya datar, "dan aku tidak bertanya"
Meladeni ucapan Herga hanya akan membuat breena sakit hati, jadi gadis itu memilih untuk berpura-pura tidak mendengar nya.
Herga menyelesaikan pesanan pelanggan nya, lalu mengantar pesanan itu ke meja pelanggan dan kembali ke pantry.
"Kau tidak punya daging? Sandwich akan lebih enak jika ada daging di dalamnya"
"Kita bisa menggunakan daging di tubuh mu" balas Herga,
Breena langsung mematung di tempat, ia tahu herga adalah peri yang jahat. Tapi Breena tak menyangka kalau Herga akan Setega itu untuk membunuhnya.
"Kau gila?"
"Kau lebih gila, breena"
Breena kalah telak.
Setelah seharian membantu Herga di Kuroko, breena akhirnya di izinkan juga untuk tetap menetap di rumah Herga. Mereka berdua nampak sedang sibuk menyiapkan makan malam mereka.
Sandwich buatan breena juga di sajikan di atas meja makan.
"Aku senang bekerja di Kuroko" kata breena, senyum gadis itu melebar, "besok ajak aku lagi ya"
"Tidak!"
"Kenapa?"
"Kau tidak ingat kejadian tadi? Para peri hampir mengetahui siapa kamu sebenarnya" jelas Herga,
![](https://img.wattpad.com/cover/288730461-288-k420386.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story
Short StoryRandom short story✓ One shoot✓ Terimakasih untuk yang sudah mampir dan untuk yang sudah tekan vote. Aku sungguh menghargai itu.... Thank you very khamsa.