Agan kamu istimewa
"ini sudah pukul sebelas malam dan kalian baru pulang? Habis dari mana saja kamu Aru? Bagaimana bisa kamu membawa agan pulang selarut ini?"
Gadis itu menatap dengan takut-takut, melihat wajah penuh emosi dari sang bunda membuat ia urung untuk mengatakan isi pikirannya.
"Aru! Bunda tanya kenapa tidak menjawab"
Arunika menghela nafas kasar, maniknya melirik ke arah agan yang sedang berdiri polos disampingnya.
"Jangan tanya aku terus bund, sesekali coba tanya agan" balas gadis bernama arunika itu.
Sang bunda menghela nafas lelah, ia kepalang emosi hingga tidak sadar bahwa putrinya dan agan pulang dalam keadaan yang benar-benar berantakan. Tubuh mereka sudah dipenuhi oleh lumpur yang sudah nampak mengering.
"Jelasin ke bunda apa yang terjadi" ucapnya lelah.
"Bibi, jangan memarahi Aru... Dia tidak salah" agan menyela pembicaraan.
Agan adalah salah satu penyandang disabilitas, keadaan itu membuat ia memiliki dunia yang berbeda, cara dia bersikap juga berbeda dari manusia normal lainnya.
Penyakit yang Agan derita di kenal dengan Asperger syndrome atau sindrom Asperger, dimana penderita nya akan mampu mengingat semua hal yang sudah ia lihat dan baca. Hanya dengan melihat dan membacanya sekali, semua hal itu akan terekam di otak pengidap. Orang yang menderita penyakit ini juga biasanya cenderung berbicara cepat dan sulit melakukan kontak mata dengan orang lain, sehingga ia akan kebanyakan menunduk.
"Jangan membela nya agan, gadis nakal ini perlu dikasih pelajaran"
Arunika berdecak sebal, seharusnya sang bunda tahu bahwa agan tidak mungkin membela jika itu kebohongan, artinya saat ini Aru sedang berada di jalan yang benar.
"Agan anak jujur bunda, ini bukan pembelaan tapi sebuah fakta" balas arunika tersenyum penuh kemenangan.
Sang bunda mendesah kesal, menampik fakta bahwa agan adalah penyandang disabilitas yang memang kepalang jujur, ia tidak punya pilihan lain selain mempercayai ucapan sang putri satu-satunya itu.
"Baiklah, kalau begitu coba jelasin ke bunda kenapa kalian bisa pulang selarut ini dan dalam keadaan berantakan seperti ini- ah satu lagi, lantai rumah jadi kotor gara-gara kalian berdua!" Sang bunda memijat keningnya, melihat tingkah kedua remaja di hadapannya itu selalu berhasil membuat ia pusing bukan main.
"Tadi sore, agan menemukan dompet di depan toko bibi tri. Jadi laki-laki bodoh ini-"
"Agan tidak bodoh, jangan panggil agan bodoh" Sahut agan kembali menyela, ia menatap arunika dengan tak terima. Manik polosnya memaksa Aru untuk mengakui bahwa ia tidak bodoh, hanya saja ia sedikit berbeda dengan orang-orang.
"Kamu memang bodoh agan!" Semprot nya. Ia benar-benar kesal dengan laki-laki yang sudah membawa nya ke keadaan seperti sekarang ini.
"AGAN TIDAK BODOH" tangan agan mulai memukul kepalanya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story
Short StoryRandom short story✓ One shoot✓ Terimakasih untuk yang sudah mampir dan untuk yang sudah tekan vote. Aku sungguh menghargai itu.... Thank you very khamsa.