La Bouf
Breena memeluk Herga dengan erat, ketika seorang prajurit istana tiba-tiba saja mengeledah rumah itu.
"Ini perintah ratu! Dia harus ke istana" ucap salah satu prajurit, sembari mengarahkan pedangnya tepat di dada Herga.
Herga tersenyum tipis, menatap laki-laki di hadapannya itu dengan remeh. Ia kemudian menyembunyikan breena di balik tubuhnya.
"Kau salah memilih lawan, reka" balas Herga, bola matanya langsung berubah menjadi biru laut.
Entah apa mau ratu Ensley, tetapi yang jelas ia tak akan membiarkan breena jauh dari samping nya. Apalagi setelah mengetahui fakta siapa breena, ia ingin melindungi gadis itu. Keluarga kerajaan seperti ratu Ensley pasti hanya akan memanfaatkan breena saja dan ujung-ujungnya akan membuat breena bernasib sama seperti ibunya dulu.
"Keluar dari rumah ku secara sukarela atau aku sendiri yang akan membuat mu enyah dari rumah ku, bahkan aku bisa saja membuat mu enyah dari dunia ini" Usirnya, laki-laki yang ia panggil reka itu refleks memundurkan langkahnya.
"I-ini perintah ratu"
"Jika memang ini benar perintah ratu, bawa panglima hutan bersama kalian! Aku ingin melihat wajah pengkhianat itu" bentaknya,
Setelah menghilang berminggu-minggu dan tak ada kabarnya sama sekali, inilah kejutan yang fawn berikan. Membiarkan breena di ambil paksa oleh keluarga kerajaan, padahal dari awal fawn dialah yang meminta Herga untuk melindungi breena, tapi setelah hari ini Herga tahu apa alasan fawn melakukan itu semua.
Ia tiba-tiba teringat dengan hari ketika pintu negeri la Bouf hampir di bobol, ketika Herga mendatangi pintu itu, ia malah bertemu dengan fawn disana.
Apakah Herga yang sengaja mengundang breena masuk ke negeri ini? Apakah fawn sengaja membiarkan breena di sedot oleh portal Ke negeri nya?
Jika iya, fawn sudah keterlaluan.
"Kau melawan perintah ratu, Herga!" Kata reka,
"PERGI!"
Seketika prajurit istana yang berjumlah belasan orang itu perlahan mundur, bola mata biru Herga benar-benar menakutkan di mata mereka.
Siapa yang tidak kenal Herga di negeri ini? Ia adalah asisten dari seorang panglima hutan, pedangnya sudah banyak menghunus jantung peri-peri yang bermasalah di negerinya. Dan yang paling membuat Herga di kenal adalah, ketika pedang itu dengan ganas menghunus jantung ratunya sendiri, ratu Levina.
Di negeri ini, para peri tahu dengan hati Herga yang sekeras batu. Ia tidak akan ragu-ragu membunuh siapapun yang berjalan tak se arah dengannya, tanpa belas kasihan pedangnya bisa merobek area tubuh manapun.
Semua prajurit terpaksa meninggalkan rumah Herga, mereka terbang menjauh dari sana dengan ekspresi kesal yang kentara. Tapi Herga tak perduli, mungkin setelah ini ratu Ensley atau bahkan raja fern yang akan menemuinya secara langsung di rumah ini.
Yang jelas, Herga ingin bertemu fawn. Ingin mencabik-cabik wajah laki-laki itu. Ternyata selama ini sikap baiknya kepada breena karena ada udang di balik batu.
Herga tahu ada sesuatu yang panglima hutan itu sembunyikan.
***
"Dia tidak mengizinkan kita membawanya" kata reka, sembari berlutut di hadapan ratu Ensley dan fawn.
"Jangankan membawanya, mendekatinya saja tak akan mungkin dia biarkan" balas fawn, helaan nafas keluar dari mulut laki-laki itu. Tapi tak bisa fawn pungkiri tentang keangkuhan Herga yang ingin melindungi breena benar-benar besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story
Short StoryRandom short story✓ One shoot✓ Terimakasih untuk yang sudah mampir dan untuk yang sudah tekan vote. Aku sungguh menghargai itu.... Thank you very khamsa.