Dua

2.9K 73 2
                                    

Assalamualaikum
Welcome back
Enjoy:)
__________

Reyhan terbangun sesaat setelah ia mendengar pramugari mengatakan bahwa pesawat akan segera turun. Ia meregangkan badannya yang serasa kaku sekali. Ia melihat ke luar jendela, perlahan pesawat yang ia tumpangi kembali menapak ke atas tanah.

'Alhamdulillah'
Setelah mendapatkan instruksi dari pramugari ia pun turun dari pesawat, rasanya lelah sekali. Ia melihat arloji nya dan ternyata sudah larut malam. Setelah itu ia mengambil koper di tempat pengambilan koper dan menunggu taksi yang ia pesan sebelumnya.

~Di rumah~

Alis dan sahabatnya yang sering dipanggil Nana itu belum kunjung tidur, mereka berdua masih asik dengan kegiatan mereka, menonton film sembari ngemil dan bercanda ria.

Tokk Tokk Tokk
Mereka sedikit terkejut mendengar ketukan pintu itu, tiba-tiba mereka sedikit merinding. Ayolah mereka baru saja menonton film horor ya walaupun horor komedi tetep aja isinya hantu.

"Kamu gak mau buka pintunya Lis?"

"Gak mau ah Na, kamu aja ya aku mh takut."

"Nggak ya Lis, aku juga takut kali. Gini aja kita berdua yang buka pintunya." mereka berjalan sembari berpegangan tangan. Mereka berjalan mengendap seperti maling saja.

'Assalamualaikum'
Mendengar salam dari luar sana mereka menyeringit bingung 'loh masa hantu ngucap salam_tunggu sepertinya mereka mengenal suara ini' setelah konek Alis sedikit berlari menghampiri pintu, ia membuka kunci dan membuka pintu sedikit kasar. Terpampang lah seorang laki-laki dewasa dengan tatapan sayu_ia ngantuk loh.

"Abang" pekik nya sembari memeluk erat tubuh laki-laki itu. Mendengar kata 'abang' dari mulut sahabatnya membuat Nana gelagapan, heh mengapa sahabatnya tidak bilang kalau abangnya pulang hari ini, apa yang harus ia lakukan?

"Nana sini dong, abang ku pulang loh." Alis menggerakkan tangannya mengkode agar sahabatnya mendekat ke arah mereka. Nana membalikkan badannya membelakangi kakak beradik itu.

"A-aaku belum pake cadar_ya aku gak peke cadar. Aku ke kamar kamu dulu ya ambil cadar." padahal cadarnya sudah bertengger rapih.

"Bukan nya dari tadi gak kamu lepas ya Na, kamu mau ngelak ya. Cepetan ke sini ah." baru saja ia hendak melangkahkan kakinya menuju kakak adik itu

"Kamu diam saja di sana dek, saya juga mau masuk pegel berdiri mulu." mendengar itu Alis menggaruk kepalanya yang tak gatal sama sekali_adik macam apa yang gak biarin abangnya masuk. Ia pun menggeser kan sedikit badannya memberikan jalan kepada sang abang.

"Abang istirahat dulu ya, kalian juga istirahat gih abang tau kalian belum istirahat dari tadi." Alis nyengir dari balik cadar nya, baru saja ia ketahuan tidur larut oleh abang nya. Padahal saat masih bekerja dulu, mereka sering sekali tidur larut jika besoknya mereka libur itu juga.

.
.

Dering alarm membangunkan laki-laki dewasa itu dari tidur nyenyak nya. Sekarang pukul 03:00 dini hari, ia sudah terbiasa bangun di jam-jam itu. Ia beranjak dari tempat tidurnya lalu membereskan ranjangnya, menyapu lantai juga memasukkan baju kotor ke dalam mesin cuci untuk ia cuci pagi nanti. Ia masuk ke kamar mandi hendak mandi, mandi subuh itu menyegarkan tubuhnya jadi ia sudah terbiasa.

Rey keluar kamar mandi dengan keadaan yang sudah segar, air yang menetes dari rambutnya menambah kesan cool disertai baju koko yang membuatnya lebih seperti calon imam yang banyak didambakan.

Story of ReyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang