Enam

1.3K 44 0
                                    

Assalamualaikum
Welcome back
Enjoyy:)
__________

Hari ahad adalah hari libur bagi Reyhan, seharusnya ia tak memiliki hari libur namun pemiliknya rumah sakit sangat baik dan memberikan cuti bagi Rey selama satu hari.

Hari ini ia akan menepati janjinya kepada sang adik untuk membawanya pergi jalan-jalan, ya walaupun hanya ke taman kota dan membeli jajan saja tapi itu sudah cukup.

Sekarang mereka tengah mengantri untuk membeli es krim dari abang-abang yang kebetulan lewat, bukan es krim seperti pada umumnya namun es krim corong yang dibuat sendiri oleh abang-abangnya. Juga yang mengantri hanya Reyhan saja sedangkan sang adik dengan sahabatnya menunggu dipinggir jalan. Walaupun sering dijadikan bahan nistaan oleh adiknya namun dengan suka rela Rey menuruti apa yang adiknya mau.

Setelah mendapatkan 3 corong es krim, ia pun menghampiri adiknya yang sekarang tengah duduk di salah satu kursi taman.

"Dek ini es krim nya." Rey berkata sembari menyodorkan es krim ke arah sang adik.

"Makasih abang" Alis mengambil dua es krim dari tangan abangnya.

'Hmm'
Mereka menyantap es krim mereka masing-masing, walaupun Rey sudah terbilang tua tapi soal es krim ia tak akan ketinggalan.

"Bang, gimana udah nemu belom calonnya?"

"Belom, satu bulannya juga masih lama."

"Ihh lama apaan, orang tinggal 2 minggu lagi. Emang tipe abang itu kayak gimana sih"

"mmm...baik, sholehah, nurut, kalo soal cantik mh itu tergantung rezeki. Kalo cantik alhamdulillah, kalo nggak ya gak papa."

"Ihh mana ada perempuan yang gak cantik" sewot sang adik, semua perempuan kan cantik disudut pandang laki-laki yang benar sih.

"Iya iya cantik."

"Mmm...gimana kalo abang pilih sahabat adek aja." saran sang adik sembari menggerakkan kepalanya menunjuk sang sahabat.

"Uhuukk...uhukk...kamu apa-apaan sih Lis." 'Alis apaan sih, mana mungkin kak Rey sama aku dia kan anggap aku adiknya' iner Nana.

"Kamu ini ada-ada saja dek, mana mau sahabat kamu itu sama abang yang kayak gini."

"Kamu mau kan Na sama abang aku?."
Tak ada jawaban dari sang sahabat namun sang sahabat menundukkan kepalanya seperti menyembunyikan rasa malu.

"Tuh kan malu, berarti mau dong ya."

"Huss dek kamu ini..Kesian temen kamu."

"Yaudah bang, sama sahabat aku aja ya."
Reyhan heran, dia yang cari calon malah adiknya yang heboh ada-ada saja

"Dek kamu nanya nya sama sahabat kamu aja, kalo abang mh boleh-boleh aja." setelah sadar dengan apa yang dia ucapkan, Rey menepuk pelan bibirnya dan sedikit menggerutu pada dirinya sendiri. Alisa melotot mendengar perkataan abangnya, berarti abangnya mau sama sahabat nya tinggal sahabatnya saja yang belum memberi jawaban.

Nana POV

Jantungku berdetak dua kali lipat lebih cepat dari biasanya sesaat setelah mendengar perkataan dari kak Rey. Apakah itu serius? Bolehkah aku berharap jika kak Rey mau bersama ku? Haahh apa yang ku pikirkan, bukankah aku sudah tau kalau kak Rey hanya mengganggap ku seorang adiknya.

Nana POV end

.
.

Setelah percakapan yang panjang mereka bertiga pulang karena hari sekali siang dan menjelang waktu shalat dzuhur. Nana kembali ke rumah orang tuanya tak mampir dulu ke rumah Alis.

Story of ReyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang