Dua enam

1K 23 0
                                    

Assalamualaikum
Welcome back
Makasih buat yg mampir dan kasih vote, hime bener² gk nyangka bisa sampe titik ini, terhura🥺
Enjoy guys😙
_______________

Hari ini Reyhan kembali bekerja, banyak berkas yang harus ia periksa agar ia mengetahui perkembangan pasiennya beberapa minggu lalu. Ada seorang pasien yang terserang DBD di salah satu bangsal yang tanggungjawab nya ada di tangan Reyhan.

Asistennya sudah diganti oleh atasannya, bukan tidak baik hanya saja Rey tidak nyaman dengan perlakuan Risa terhadapnya. Mungkin dirinya juga bisa mengelak tapi Rey rasa asistennya yang dulu itu sudah terlalu berlebihan.

Reyhan membolak-balikkan laporan yang sedang ada di tangannya. Tak banyak perubahan dari beberapa pasien rawat inap, namun harus disyukuri hasilnya karena sedikit perubahan akan membawa mereka pada kesembuhan.

Pikiran Reyhan baralih ke hari kemarin, sungguh tak menyangka orang yang waktu itu datang di hari pernikahannya adalah seorang yang pernah ada dalam cerita hidup adik kesayangannya.

Flashback

"Kamu kenal dek, katakan pada mas siapa orang itu!"
Nana mengangguk lemah, jujur ia tahu siapa orang itu. Tapi yang menjadi pertanyaan nya adalah bagaimana orang itu bisa sampai di sini? Bahkan ia tak tahu alamat rumah mereka.

"Dia itu manta...

"Astaghfirullah mantan kamu dek!?"
Rey berkata sembari memegang kedua bahu istrinya.

"Astaghfirullah bukan mas!. Denger dulu sampe selesai. Laki-laki itu mantannya Alisa.."
Diakhir kata Nana berucap dengan pelan, seharusnya ia tak memberitahu hal ini, biar saja suaminya tahu dari sahabatnya. Tapi bagaimana lagi toh suaminya bertanya kepadanya, dan mana mungkin ia berbohong.

"Kamu serius dek?. Bisa cerita detailnya!"
Melihat anggukan tanpa ragu dari istrinya barulah Rey percaya. Bagaimana bisa ia kecolongan seperti ini, harusnya ia menjaga adiknya lebih baik lagi. Rey mendengarkan cerita istrinya dengan seksama.

Ia merasa dirinya bukan abang yang baik, buktinya ia kecolongan dan membuat adik sematawayangnya mengalami hal yang buruk seperti itu. Bahkan hal itu sudah lama terjadi namun dirinya baru tahu sekarang. Dirinya harus bertanya lebih kepada adiknya.

Flashback off

.
.

Tokk tokk tokk

Ketukan pintu itu mengangetkan Rey dari acara melamunnya. Setelah ketukan tiga kali pintu ruangan Reyhan terbuka dan nampak lah asistennya barunya yang bernama Ainun, seorang perawat lulusan terbaik dari salah satu universitas Bandung. Ainun juga sudah memiliki suami, Reyhan sengaja memilih asisten yang sudah berkeluarga karena dirinya takut kejadian beberapa hari yang lalu terulang, memang tidak semua perempuan akan menyukai nya namun ia hanya jaga-jaga saja.

"Ada apa Ainun?"
Tanya Rey setelah beberapa detik asistennya ada di hadapannya.

"Ekhem..maaf pak, sebenarnya jadwal bapak hari ini sudah beres. Tapi dokter Dira meminta bapak membantu beliau untuk melaksanakan transfusi trombosit pada pasien demam berdarah."

"Baiklah, saya akan pergi sekarang juga. Kamu siapkan beberapa alat dari sini untuk jaga-jaga jika di sana belum tersedia!!."

"Baik pak."
Setelah itu Rey keluar dari ruangannya hendak pergi ke ruangan dokter Dira. Meskipun merasa lelah, tapi mana mungkin dirinya membiarkan orang yang membutuhkan pertolongannya.

Setelah sampai di ruangan dokter Dira, mereka langsung menuju ruang operasi karena keadaan pasien semakin memburuk dan harus segera mendapatkan penanganan.

Story of ReyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang