Assalamualaikum
I'm back
Enjoy semua!!
Lopyu🤣
__________________Suasana rumah besar itu sangat sepi di pagi hari ini. Kepala keluarga pertama yang telah pergi ke kantornya karena ada meeting mendadak, kepala keluarga ke-dua yang juga sudah pamit berangkat menuju rumah sakit beberapa menit yang lalu.
Ibu hamil itu sedang merasa bosan, ke-dua perempuan lainnya pergi ke pasar tanpa dirinya dengan alasan takut ia kelelahan dan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Karena sudah sangat jengah dengan suasana yang sepi, wanita berbadan dua itu berniat akan pergi ke rumah bundanya dan berdiam di sana sampai orang yang tinggal di rumah besar ini kembali, wanita itu segera bersiap dan akan berangkat menuju rumah orang tuanya sekarang juga, dari pada ia mati kebosanan lebih baik pergi ke luar walau mungkin hanya 100 langkah.
.
Sesampainya di rumah bunda, ia langsung menuju kamarnya setelah menyalami sang bunda yang tengah bersih-bersih dapur. Nana mengarahkan pandangannya ke meja belajar yang dulu adalah miliknya, ia menyelisik mencari sebuah buku yang sudah lama ia tinggalkan, rasanya ia ingin melanjutkan kisahnya di dalam buku tersebut.
Tangannya mulai bergerak membantu matanya mencari buku itu namun nihil tak dijumpainya. Seingatnya sebelum ia pindak ke rumah mertuanya ia menyimpan buku itu di atas meja ini, terhalang beberapa novel yang sudah rampung ia baca.
Karena tak menemukan apa yang ia cari, Nana memutuskan untuk turun ke bawah dan menanyakannya kepada sang bunda siapa tau bundanya itu melihat buku diary nya.
"Bun. Bunda liat buku diary nya kakak gak? Sebelum pindah ada di meja, kok sekarang gak ada ya!"
Sang bunda yang kebetulan sedang membersihkan meja makan menengok ke arah putrinya itu."Bunda gak pernah liat kak, mungkin kamu lupa nyimpen nya"
Sang anak menghela nafas panjang, kira-kira ke mana perginya buku itu. Nana duduk di kursi meja makan untuk mengistirahatkan tubuhnya, ia jadi mudah lelah akhir-akhir ini, maklumlah ia tengah hamil muda jadilah seperti itu. Bahkan mulai sekarang ia dilarang membantu pekerjaan rumah, ia menuruti itu kecuali memasak makanan untuk suaminya.Nana merenung memikirkan kemana perginya buku miliknya, bahkan terakhir kali ia menyimpan di atas meja belajarnya.
"Kamu sudah makan kak?"
Tanya sang bunda memecah keheningan, Nana terkesiap dan mengangguk menjawab pertanyaan itu."Gimana kandungan kamu?"
Tanya bunda lagi"Kakak belum ke rumah sakit lagi, jadwalnya nanti setelah usia kehamilan nya 1 bulan bun."
"Yasudah, jaga baik-baik. Jangan ngerjain pekerjaan yang berat-berat ya. Bunda ke belakang dulu mau nyiram tanaman"
Setelah itu sang bunda pergi meninggalkan putrinya dalam keheningan..
Sedangkan di rumah sakit, hampir semua orang yang melihat Reyhan terperangah. Bagaimana tidak, selama bekerja di rumah sakit ini dokter yang mendapat julukan dokter cuek itu tersenyum kecil di setiap langkah kakinya. Banyak perawat yang terheran juga tersipu, walaupun mereka tau bahwa dokter muda itu sudah berkeluarga.
Reyhan mengerjapkan matanya terheran dengan tingkah laku aneh dari beberapa orang yang ia temui, apakah ada yang salah dengannya hari ini? Ia sampai di ruangannya. Duduk lalu memeriksa laporan yang sudah tertumpuk rapi di sana.
Kriett
Tanpa menengok Reyhan tau siapa yang berani masuk ke ruangannya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, tentu saja asistennya, Ainun.Terdengar cekikikan tidak jelas dari wanita itu membuat Reyhan terheran.
"Ada apa Ainun?"
Tanya Rey tanpa mengalihkan pandangannya dari laporan yang sedang ia periksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of Rey
Diversos"Bang, papi ada niat jodohin kamu sama anak sahabat papi, itupun kalo kamu berkenan menerimanya. Sahabat papi juga setuju jodohin anak nya sama kamu. Keputusan kamu apa bang, mau nerima perjodohan ini atau nyari calon sendiri?" "Mami setuju sama pap...