Empat belas

1.2K 34 0
                                    

Assalamualaikum
Welcome back
Enjoyy:)
__________

Hari ini dokter muda kita sedang melamun di ruangannya, pekerjaan nya sudah selesai dan tinggal memeriksa beberapa laporan yang dibuat oleh asistennya. Ia membuka salah satu laporan itu, alhamdulillah pasien nya mulai membaik, ia juga bangga dengan kepulihan anak yang mengalami DBD waktu itu.

Waktu menunjukkan pukul 12:15, ia menepak jidat nya pelan, ia belum melaksanakan shalat dzuhur. Ia beranjak dari duduknya dan melangkahkan kaki nya menuju mushola.

.
.

Selesai shalat, Rey kembali lagi ke ruangannya. Hari ini ia sedang melaksanakan puasa sunnah jadi ia tak istirahat menuju kantin. Karena pekerjaan nya telah selesai, jadi ia membereskan ruangannya hendak pulang.

Waktu menunjukkan pukul 13:10 sekitar tiga jam ke depan ia akan berangkat menuju butik untuk Fitting Baju. Sebenarnya ia tak memusingkan bagaimana baju yang akan ia pakai nanti jadi tak masalah jika bajunya dipilihkan oleh mami nya, tapi sang mami memaksanya ikut dan melihat gaun pengantin yang akan calon istrinya kenakan, katanya 'nanti tak cocok dengan selera kamu' padahal mau bagaimana pun Rey sudah berjanji bukan? Akan menerimanya.

Rey sudah sampai di rumahnya, sepertinya rumah itu sepi. Rey membuka pintu dan masuk ke dalam, jika tidak ke luar lantas kemana semua penghuni rumah ini.

"Assalamualaikum Rey pulang."
Tak ada satupun sahutan yang terdengar oleh gendang telinganya. Rey melangkahkan kakinya menuju kamar miliknya, namun baru setengah jalan ia mendengar suara tawa di halaman belakang rumah ini. Ia bergegas menuju halaman belakang hendak melihat apa yang terjadi di sana.

Di sana mami, papi dan adiknya tengah tertawa bersama, pantas saja salamnya tak terdengar.

"Eh bang udah pulang? Kok gak salam sih." Rey memutar matanya malas mendengar pertanyaan sang adik.

"Tadi abang salam tapi kalian gak denger." Rey duduk di karpet yang ada di sana.

"Bang liat ini undangan pilihan mami, tapi kalo kamu mau ganti boleh." Rey mengambil salah satu undangan yang dimaksud mami nya, sangat simpel tapi menurutnya sangat cantik.

"Udah ini aja mi, Rey suka. Mmm boleh gak Rey minta satu dulu buat sahabat Rey."

"Siapa bang, si mas mas Turki itu ya!?" Rey mengangguk menjawab sang adik.

"Ohh...sahabat kamu yang pernah papi sangka pacar kamu ya bang." sang mami berkata sangat ringan sambil tertawa. Yahh memang dulu ia pernah dikatakan belok oleh papi nya sendiri gara-gara ia selalu dengan sahabatnya itu.

"Mihh"

"Yaudah nih kirimin sama sahabat kamu sekarang." Rey mengambil satu undangan dan akan memamerkannya sekarang juga dengan express tentunya agar cepat sampai.

Rey menuju ke kamarnya hendak membungkus paket itu dan akan dikirim nanti saat setelah fitting baju.

Rey menuju ke kamarnya hendak membungkus paket itu dan akan dikirim nanti saat setelah fitting baju

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Story of ReyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang