Spesial Part

999 15 3
                                    

"Selamat hari ibu, Buna. Attar sayang Bunaa!"

Hari ini Attar kecil sedang bermain di rumah onty nya, umurnya sekitar 5 tahun sekarang. Sang onty menikah saat ia berumur empat tahun dan sekarang onty nya sedang mengandung sepupunya, Attar yang sedikit mengerti sangat antusias menunggu adik sepupunya lahir dan ingin segera mengajaknya bermain bersama.

"Attar, buna mau pulang Attar mau ikut? Ayah katanya pulang cepat."
Anak kecil itu menggeleng.

"Attar mau main dulu dengan onty, mau temani onty katanya om telat pulang jadi onty tidak ada teman."
Jelas anak itu sembari memegang kedua tangan ibunya mencoba meyakinkan

"Yasudah, Alis aku titip Attar ya."

"Hehe iya gak papa, aku juga kan lagi free dan gak ada temen."

"Attar jangan nakal ya, jangan repotin onty nanti onty nya kelelahan dan bayi nya sedih."
Anak kecil itu mengangguk keras, ia tak akan merepotkan onty nya karena mereka juga memiliki rencana yang menyenangkan.

"Buna pulang ya sayang, assalamualaikum."

"Wa'alaikummussalam."
Jawab orang yang tinggal di sana.

.
.

Setelah sang buna tak terlihat, kedua orang itu menampilkan senyum yang seram dan memiliki arti yang dapat diartikan oleh masing-masing yang melihat alias beda orang beda arti.

"Coba Attar tempel bunganya di kertas ini, nanti kan kalo di buka tutupnya kardusnya buyar dan bunga buatan Attar akan terlihat."
Anak kecil itu mengangguk, ia dengan antusias menempel bunga juga kertas bentuk hati ke dalam kotak yang dibuat oleh onty nya. Saat di TK tadi, dia diberi tahu bahwa hari ini adalah hari ibu dan bertanya apa itu hari ibu, sang guru menjawab bahwa hari ibu adalah hari dimana semua anak di dunia memeriahkan nya sebagai tanda terima kasih atas segala hal yang telah diberi ibu terhadap anaknya dan ada beberapa yang memberi hadiah sebagai ucapan terima kasih dan kasih sayang mereka.

Attar mengatakan hal itu pada onty nya dan onty nya menyarankan untuk membuat kartu ucapan dengan tangan sendiri. Attar membeli sebuah hadiah ya walaupun tidak mahal.

"Onty, kotaknya diberi warna apa agar cantik?"
Wanita hamil itu tersenyum

"Coba Attar pikir, warna apa yang cocok dengan buna?"
Balita itu mengambil krayon berwarna biru muda, buna nya itu seperti matahari jadi sangat cocok dengan warna biru karena tempat matahari adalah langit yang berwarna biru.

Mereka membuat hadiah itu sampai sore, sampai Alisa lupa tidak memasak untuk makan malam dan ingat setelah suaminya pulang. Untung saja laki-laki itu membawa makanan dari luar, jika tidak mungkin mereka akan telat makan.

..
..

Sesudah Isya, Attar pulang ke rumahnya di temani oleh aba yang memang rumahnya yang tak jauh dari rumah sang onty.

"Assalamu'alaikum, Attar pulang."
Balita itu membuka pintu dan melihat sang ayah yang sudah menyambutnya dengan senyuman manis.

"Ayah, buna ada di mana?"

"Buna ada di kamar, Attar rindu buna?"
Balita itu mengangguk kecil lalu pergi ke kamar orang tuanya untuk segera memberi kejutan kepada bunanya.

"Assalamu'alaikum buna!"
Balita itu berlari kecil lalu memeluk erat sang buna dari belakang, Reyhan tak menghampiri anak dan buna itu ia akan menonton apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Buna, hari ini hari apa?'
Tanya Attar kepada sang buna, sedangkan yang ditanya menyeringit bingung

"Hari Jum'at sayang, memang ada apa?"
Attar cemberut lalu ia pindah ke hadapan sang buna, membuka tas kecil yang ia bawa lalu mengambil apa yang ada di dalamnya

"Selamat hari ibu buna, Attar sayang Buna."
Wanita itu terkejut dengan apa yang dilakukan anaknya, ia terharu bahkan lelehan liquid mulai menetes di pipinya. Ia sungguh tak menyangka, anak seusia Attar bisa melakukan hal seperti ini. Ia memeluk sang anak dengan penuh kasih sayang, ia bahagia. Reyhan tersenyum melihat adegan itu, lalu menghampiri keduanya dan ikut bergabung dalam pelukan hangat mereka.

"Terima kasih sayang, buna sangat senang, buna buka ya."
Ia membuka kotak berwarna biru itu dan munculah kartu ucapan dengan tulisan yang ia yakini adalah tulisan tangan anaknya. Air matanya kembali menetes, pasti Attar tak main-main dengan hal ini. Di dalam kotak tersebut terdapat gelang yang Attar beli dari mang² tukang mainan yang selalu standby di sekolahnya

"Maaf buna, Attar tidak bisa membelikan buna hadiah yang lebih mahal dari ini."

"Terima kasih sayang, buna sangat suka dan bahagia."
Wanita itu menangis lalu mengecup lama jidat sang balita lalu memeluknya erat.

"Coba Attar pakaian pada buna."
Reyhan ikut bersuara lalu dituruti oleh sang anak. Sang balita memakaikan gelang itu lalu mereka kembali berpeluang dalam kehangatan itu.

'Selamat hari ibu sayang'
Bisik Reyhan kepada istrinya

_______

Selamat hari ibu untuk semua ibu di seluruh dunia, terima kasih sudah terlahir sebagai perempuan hebat dan contoh yang hebat.

Terima kasih atas cinta yang tak pernah usai dan segala Waktu yang kau habiskan untuk menjaga kami anakmu bunda.

Pesan hime
Jangan sakiti ibu kita, dengan perbuatan atau perkataan. Jaga sikap dan omongan kalian, karena bisa jadi tanpa kita sadari itu bisa melukai hati bunda. Dapatkan berkah dari selalu menjaga perasaan orang tua, dan hiduplah bahagia dengan ridho dari keduanya

Selamat hari ibu
Semoga ibu dan ayah kita selalu dalam keadaan sehat, bahagia dan dilindungi oleh tuhan yang maha esa.

Jaa nee👋
Wassalamu'alaikum

Story of ReyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang