Assalamualaikum
Welcome back
Enjoy;)
_________Sekarang sepasang suami istri yang baru saja baikan itu sedang berada di dalam kamar mereka. Setelah sarapan, Reyhan membawa istrinya menuju kamar. Ada sesuatu yang dari dulu ingin ia tanyakan namun dirinya belum berani saja. Reyhan mendudukkan istrinya di atas ranjang, sedangkan ia mengambil handphone dan kotak kecil lalu duduk di sebelah istrinya.
"Dek Ini untuk kamu!"
Reyhan menyodorkan kotak kecil yang dirinya ambil dari laci. Nana membuka kotak itu dan terperangah melihat sepasang cincin cantik di dalamnya."Sebenarnya itu adalah cincin yang hendak mas pakai untuk lamar kamu waktu itu. Tapi setelah mendengar kamu dijodohkan, jadi mas tak jadi mengeluarkan nya dan memperlihatkan pada kamu dek."
"Kenapa gak mas pake buat cincin pernikahan?"
"Karena mas beli itu khusus untuk kamu dek, jadi mas gak gunain pas nikah mas karena cincin itu hanya cocok untuk kamu. Jika mas tau yang akan menikah dengan mas adalah kamu, mungkin mas gak bakal nyuruh mami buat beli cincin baru."
"Memangnya kenapa kalau calon nya bukan aku? Mas kan bisa meminimalisir sedikit pengeluarannya!"
"Mas kan udah bilang dek, kalau cincin nya hanya cocok untuk kamu. Coba mas pakaikan untuk kamu."
Nana mengangguk kecil, lalu menyodorkan kotak cincin dan tangannya. Reyhan memasangkan cincin itu, tak sia-sia dirinya membeli karena cincin itu sampai juga di tangan pemiliknya. Saat Rey membelinya, ia sudah berjanji jika bukan Nana yang mendapatkannya maka tak ada lagi yang cocok untuk memakainya."Sangat cocok untuk kamu dek."
Reyhan berkata sembari mengusap-usap kecil jari istrinya yang baru saja ia pakaikan cincin darinya."Terima kasih mas."
Reyhan mengangguk sembari tersenyum ke arah istrinya, syukur lah karena Allah masih berkehendak untuk kembali menyatukan dirinya dengan istrinya.Mereka mengobrol kan tentang banyak hal, mulai dari hal sepele yang membuat mereka bahagia.
"Dek, sebenarnya ada hal yang mas mau tanyain sama kamu. Dari dulu mas penasaran, tapi ya gak berani."
Kata Rey sembari mengotak-atik handphone yang ada di tangannya."Apa mas, kalo memang adek bisa jawab, insyaAllah adek jawab!"
Reyhan mengangguk kecil lalu menghadap ke arah istrinya."Sebelum menikah dengan mas kamu ada dekat dengan seseorang?"
"Mmm...kak Revan?"
Jawab Nana tanpa ragu, memang dirinya bisa dibilang lumayan dekat dengan seniornya waktu SMA dulu."Bukan bukan, selain Revan. Kalau Revan mas juga tau, kata bunda dulu kamu sama Revan deket karena satu ekskul."
"Enggak ada, memangnya kenapa mas?"
"Waktu selesai akad ada orang yang datang dan bilang dia kenalan adek."
Flashback
Reyhan menghela nafas panjang, lega rasanya dirinya bisa mengucapkan kalimat sakral itu dengan sekali tarikan nafasnya. Dirinya penasaran siapa yang menjadi istrinya sekarang, dan mengapa tetangganya alias om Dimas bisa menjadi wali dari perempuan yang ia nikahi sekarang.
BRAKK
Pintu mesjid terbuka keras, seorang laki-laki dengan pakaian yang lumayan sopan datang dengan nafasnya yang terengah, sepeti kelelahan."Batalkan pernikahannya!"
Teriak orang itu, membuat para saksi tercengang. Mana mungkin bisa dibatalkan toh ijab nya saja sudah selesai"Siapa anda? Tidak sopan sekali membuat kerusuhan di acara orang lain."
"Saya minta batalkan pernikahannya, saya adalah teman dari mempelai perempuan itu."
"Apa maksud kamu!? Anak saya saja tak pernah berbicara mengenai teman lelakinya. Lantas bagaimana bisa kamu adalah teman anak saya. Apa hubungannya?"
Om Dimas berdiri dan menghampiri laki-laki tadi, baru saja om Dimas hendak memberikan tinjuan gratis namun dihentikan oleh bunda _padahal gk usah dihentikan, hime kn gedek sama cowok yg datang itu😑"Istighfar yah, dengerin dia dulu."
Ayah kembali duduk dibantu bunda dan minum air, haus katanya."Jadi kamu itu siapa?"
Sekarang Reyhan turun tangan, meskipun ia masih tak konek dengan semua ini tapi mana mungkin ia rela pernikahannya dibatalkan, ya walaupun sudah sah.Laki-laki itu hanya terdiam membisu, mungkin bingung harus mengatakan hal apa. Karena merasa terganggu dan sudah cukup orang yang entah siapa itu membuat kacau, beberapa teman Reyhan menarik paksa keluar orang tersebut walaupun berontak. Dan salah satu teman Reyhan sempat memotret wajah orang itu untuk bukti jika sewaktu-waktu orang itu kembali dan berbuat onar.
"Batalkan pernikahannya, batalkan!"
Laki-laki itu berteriak seperti itu sampai mungkin ke jalan yang ada d sana. Teman-teman Reyhan kembali dan mereka pun melanjutkan obrolan mereka yang sempat tertunda.Flashback off
Setelah mendengarkan cerita dari suaminya, Nana menggeleng-gelengkan kepalanya. Seingat dirinya tak pernah dekat dengan teman laki-laki siapapun kecuali Revan, hanya Revan yang sering berkunjung dan itupun jika ada urusan mengenai organisasi saja selebihnya tidak pernah.
"Kayaknya orang itu salah alamat mas, soalnya selain kak Revan gak ada lagi yang sering main ke rumah dulu."
Reyhan mengangguk kecil, memang bunda juga bercerita bahwa hanya Revan, laki-laki yang sering berkunjung."Mas denger ayah juga menyangkal kalau kamu dekat dengan laki-laki itu."
"Ayah juga mungkin tau kalau cuman kak Revan yang sering ke rumah, itupun dibarengi dengan anggota perempuan lain biar gak berduaan aja."
"Tunggu dek, mas punya foto orang waktu itu. Mas diberi oleh teman mas yang ngusir waktu itu."
Reyhan kembali mengotak-atik handphone nya, perasaan ia punya foto itu namun belum ia temukan. Mungkin terlalu banyak foto-foto mengenai pekerjaannya jadilah tertumpuk-tumpuk. Bahkan ia lupa di folder apa ia menyimpan semua foto istrinya, yang ia ambil diam-diam 🤫Saat Rey sibuk mencari dimana foto itu, lain dengan Nana yang diam-diam mengamati raut wajah suaminya. Entah apa yang ada dipikiran Rey sehingga membuat wajahnya tiba-tiba mengkerut dan berubah setiap beberapa detik sekali, apakah suaminya itu sedang banyak pikiran? Sungguh Nana tak bisa menahan tawanya, namun harus ia usahakan agar tak ketahuan oleh suaminya. Andai saja handphone miliknya berada di dekatnya, tak tanggung-tanggung ia akan mengabadikan momen langka dimana suaminya itu mengeluarkan ekspresi wajahnya. Suaminya itu kan datar, bahkan terkadang bicara romantis saja dengan muka talenan.
Rey tersenyum kecil melihat apa yang dirinya cari sudah ada di depan matanya. Ia segera menghadap istrinya yang membuat Nana terkejut_enak2 mandangi pangeran surga eh malah diganggu.
"Dek ini orangnya."
Reyhan mengarahkan layar handphone nya ke arah istrinya. Nana menyelisik wajah yang tergambar di layar itu, tidak terlalu jelas karena laki-laki itu sedikit memalingkan wajahnya.Matanya membelak setelah nggeh siapa laki-laki itu, bagaimana mungkin dia bisa sampai di sini? Bahkan orang itu tak pernah mengetahui alamat mereka
"Kamu kenal dek, katakan pada mas siapa orang itu!"
Nana mengangguk lemah, jujur ia tahu siapa orang itu. Tapi yang menjadi pertanyaan nya adalah bagaimana orang itu bisa sampai di sini? Bahkan ia tak tahu alamat rumah mereka."Dia itu...
__________
TBC
Wowowoww siapa sih, ngadi-ngadi aja si hime. Apakah orang? Yeh dia orang🤣
Alhamdulillah bisa up juga, setelah sekian lama maless.
Jan lupa vote ya!
Ibadah no oneJaa👋
Wassalamu'alaikum
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of Rey
Random"Bang, papi ada niat jodohin kamu sama anak sahabat papi, itupun kalo kamu berkenan menerimanya. Sahabat papi juga setuju jodohin anak nya sama kamu. Keputusan kamu apa bang, mau nerima perjodohan ini atau nyari calon sendiri?" "Mami setuju sama pap...