Dua empat

1K 26 2
                                    

Assalamualaikum
Welcome kembali
Enjoy yaa!!
_____________

Di ruangan yang hanya diterangi cahaya remang-remang dari lampu belajar, terlihat seorang laki-laki yang tertidur di meja kerja. Reyhan mengecek laporannya di ruang kerja ayahnya, ia merasa jika ia ke kamarnya ia selalu teringat istrinya dan rasa bersalahnya.

Reyhan bangun karena adzan subuh sudah berkumandang beberapa menit yang lalu. Ia pergi ke kamar mandi yang ada di ruangan itu dan akan melaksanakan shalat subuh di sana saja.

.

Selesai shalat subuh, ia berdo'a agar diberikan kemudahan dalam menyelesaikan kesalahpahaman yang terjadi di dalam rumah tangganya. Lalu ia juga membaca Al-Qur'an guna menenangkan hati dan pikirannya.

Tokk tokk tokk
"Assalamualaikum bang, mami, papi sama adek mau pergi ke rumah Oma. Kamu mau ikut apa tidak!?"
Reyhan membuka pintu dan menghampiri maminya.

"Wa'alaikummussalam mi, Rey di rumah aja. Rey juga minta cuti mau bujuk adek dulu biar mau pulang."
Mami mengangguk dan tersenyum kecil, kasian sekali anak sulung nya itu. Baru menikah sudah ditinggal pundung saja.

"Kalo gitu kita berangkat ya. Assalamualaikum."

"Mmm... wa'alaikummussalam"
Reyhan memandang punggung maminya yang seketika hilang dari pandangan. Ia kembali ke dalam ruangan kerja untuk mengambil handphone nya dan meminta izin cuti kepada atasannya di rumah sakit. Reyhan membersihkan diri di ruangan kerja juga.

Reyhan melangkahkan kakinya menuju kamar miliknya, ia hendak mengambil pakaiannya terlebih dahulu sebelum berangkat ke rumah mertuanya_yakali ia toplesan😳. Saat mengenakan pakaiannya ia mendengar gemericik air dari kamar mandi, Reyhan mengedikkan bahunya menghiraukan hal itu mungkin saja keran di kamar mandi rusak, nanti ia akan membetulkan nya. Ia akan menemui istrinya sekarang juga, ia ingin segera menyelesaikan kesalahpahaman itu.

Reyhan keluar dan mulai melangkahkan kakinya menuju rumah mertuanya, ia tak mengunci pintu hanya gerbangnya saja toh rumahnya tak jauh dari sana.

5 menit saja ia sudah sampai di depan rumah mertuanya, Reyhan menarik nafas dalam lalu ia mulai mengetuk pintu di depannya.

Tokk tokk tokk
"Assalamualaikum"

"Wa'alaikummussalam"
Terdengar sahutan dari dalam rumah, lalu pintu terbuka menampakkan wanita yang sekarang adalah mertuanya. Reyhan membalas senyuman yang dilayangkan mertuanya untuk dirinya.

"Ada apa nak? Pagi-pagi sudah ke sini."
Reyhan menyeringit bingung, bukankah dirinya sudah berkata kemarin akan menjemput istrinya pagi ini!?

"Reyhan mau jemput adek, mau bujuk adek lagi"
Bunda tersenyum kecil, tak salah ia memilih imam untuk putrinya. Seorang yang bertanggung jawab seperti Reyhan itu sulit ditemukan.

"Mmm..gimana ya nak. Kakaknya udah gak ada di sini lagi."
Bunda berkata dengan santainya, lain dengan Reyhan yang tiba-tiba jantungnya berdegup kencang. Sebenarnya apa yang terjadi?

"Maksud bunda?"
Tanya Rey pelan

"Iya tuh. Kakaknya udah pulang, katanya ke rumah suaminya. Bunda juga gak paham!"
Kata-kata bunda sangat terdengar rumit di telinga Reyhan, rumah suaminya 'suami?' berarti dirinya kan. Apakah istrinya sudah ada di rumah mami? Lantas kenapa ia tak sadar sama sekali.

"Maksud bunda, adek udah pulang ke rumah mami?"
Tanya Rey berharap jawaban yang diberikan mertuanya adalah kata 'iya'

Bunda mengangguk, Reyhan pun menyalami tangan bunda lalu pergi dengan cepat ke rumah maminya. Bagaimana bisa ia tak sadar? Kapan istrinya itu ada di rumah? Entahlah yang penting sekarang adalah Reyhan ingin segera bertemu dengan istrinya dan meminta maaf serta menjelaskan dengan detail kejadian kemarin yang membuat kesalahpahaman itu.

Story of ReyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang