6. Fall again

50.7K 3K 106
                                    

Dekapan Zeiyan sangat hangat, sehingga membuat Flo tertidur di dalam dekapannya.

Setelah pulang sekolah, Flo bercerita kepada Zeiyan dan Zeiyan memeluk adiknya yang tidak kuasa menahan air matanya agar tidak jatuh.

Mereka terduduk di kasur Flo. Tangan Zeiyan melingkari tubuh Flo, Flo menyimpan lemah kepalanya di atas bahu Zeiyan, dan menutup matanya rapat-rapat. Mungkin Flo sedang bermain di alam mimpi saat ini.

Menyadari adik kesayangannya tertidur, dengan posisi masih di dalam pelukannya, Zeiyan langsung mengangkat Flo, melentangkan badan Flo di atas kasur kamar Flo. Menyelimuti Flo, lalu duduk di samping Flo yang tertidur.

"Ah adik gue ngiler di baju gue," gerutu Zeiyan sambil melirik ke bahu yang tadi dijadikan sandaran oleh Flo.

"Iler emas nih," layaknya orang gila, Zeiyan menggerutu sambil mengelap baju yang menutupi bahunya itu, dimana tempat Flo ngiler.

"Flo, apapun yang akan terjadi ke depannya, ada sesuatu yang harus Flo inget. Ka Zei abang Flo, yang siap untuk membantu Flo ketika Flo butuh. Bahu Ka Zei ada buat Flo nangis, Flo," ucap Zeiyan sambil mengelus puncak kepala adiknya. Zeiyan sangat menyayangi Flo, bahkan hanya Zeiyan yang tau segalanya tentang Flo, melebihi kedua orang tua Flo mengenal Flo. Terlebih Zeiyan tinggal satu rumah dengan Flo dan orang tuanya tidak.

Suara ketukan pintu terdengar sesaat setelah Zeiyan menutup pintu kamar Flo.

Zeiyan menuruni tangga, lalu membukakan pintu berwarna coklat pekat itu yang terkunci.

Zeiyan mendapati Vito dengan wajah cemas berada di depan pintu rumahnya.

"Vit, lo kenapa?" tanya Zeiyan berusaha mencari tahu apa yang terjadi pada sahabat adiknya sekaligus sahabat dia juga.

"Flo mana? Dia gapapa?" tanpa menghiraukan pertanyaan Zeiyan, Vito malah balik bertanya. Vito mencuri-curi melirik ke dalam rumah untuk mencari Flo, sepertinya.

Zeiyan berbalik lalu berjalan, mempersilahkan Vito masuk. "Flo lagi tidur, dia gapapa ko, emang kenapa Vit?" tanya balik Zeiyan seraya duduk di kursi ruang tamu.

"Tadi gue dikasih tau Dion kalo Flo nangis pas keluar dari ruang janitor, dan yang bawa Flo ke ruang janitor adalah Grace," jelas Vito seraya berjalan masuk dan duduk di samping Zeiyan.

"Oh itu, engga itu, biasa gimana sih cewek suka cerita gitu terus baper gitu," jawab Zeiyan dengan menunjukkan wajah berkata 'oh'. Berbohong, tentunya.

"Gue juga bingung tadinya, ngeliat Flo masuk mobil mewek, eh ternyata masalah sepele," sambung Zeiyan sambil membuka toples makanan yang diletakkan di atas meja yang berada di ruang tamu.

"Hah? Galau di ruang janitor?" tanya Vito tak percaya. Bagaimana bisa cafe dikalahkan oleh ruang janitor, asumsi Vito.

"Ya gatau, gue juga bingung. Udah Vit, lo gausah khawatir, Flo baik-baik aja. Dan oooh, Grace baik, lo tenang aja. Waktu MOS dia gitu, karena paksaan dari Alvin, si ketos," jelas Zeiyan cukup panjang, sehingga membuat Vito percaya.

Vito membuka mulutnya membentuk bulat dan mengeluarkan suara yang terdengar 'oh' dengan cukup panjang.

Vito berdiri. "Syukur kalo gitu." wajah Vito menunjukkan wajah sangat tenang. "Yaudah, gue pulang dulu kalo gitu ya Zei," lanjut Vito.

"Salam buat Zizi," sahut Zeiyan.

Untuk informasi, Zizi, Zivanka Althirani Dreeck kakak kandung dari Vito, merupakan kecengan dari Zeiyan Kashani Alghifari, Zeiyan.
Dan yang sangat ironis, Zeiyan masih mengejar Zizi dan Zizi tidak jarang mengacuhkan Zeiyan. Ironis. Sangat ironis. Mengingat adik mereka bersahabat sangat dekat dan kakaknya malah sangat sulit akur. Zizi sih sebenarnya yang sulit akur dengan Zeiyan.

HardestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang