17. I'm in love with every pieces of you

35.3K 2.5K 116
                                    

Siulan burung memberi kesan hangat di pagi hari yang dingin. Dinginnya angin yang bertiup di Jakarta pagi hari ini membuat semua orang yang mulai beraktivitas mengeratkan jaketnya.

Jalanan sudah mulai ramai dipadati oleh orang yang akan segera melakukan aktivitas rutin. Ada yang menuju tempat kerja, ada juga yang menuju sekolah.

Gerbang SMA Global National School sudah terbuka sepenuhnya. Terlihat murid yang sudah mulai memasuki sekolah. Ya, kegiatan rutin.

Koridor sekolah masih ramai seperti pagi biasanya. Saling tegur pada teman yang baru datang.

Flora berjalan di tengah koridor yang cukup ramai akibat orang-orang yang masih berbincang. Sesekali ia membalas sapaan atau menyapa warga sekolah.

Ketika ia melihat Felice yang tengah berjalan menuju kelas juga, ia langsung memeluk Felice dari belakang.

"Lepas Flo," balas Felice.

Flo melepas pelukannya. Melepaskan jaket yang tadi melekat di tubuhnya juga.

"Kelas yuk," ucap Flo.

Ketika Felice sudah mengangguk, keduanya berjalan beriringan menuju kelas mereka.

Hari seperti hari biasanya.

➖➖➖

Jam istirahat sudah tiba. Flo dan Felice berencana menuju kantin, untuk makan siang bersama Vito, Sha, dan Dion.

"Flo, gue mau ke toilet dulu. Lo duluan aja," ucap Felice sambil beranjak dari kursinya.

Flo yang masih sibuk menulis hanya mengangguk. Flo sedang membuat rangkuman, jadi ia memutuskan untuk menunggu Felice saja sambil melanjutkan rangkumannya.

"Flo, ke aula sekarang," ucap Dania salah satu teman Flo.

Flo menautkam alisnya dan berhenti menulis. Untuk apa ke aula? Setau Flo tidak ada acara.

"Ngapain?" tanya Flo.

"Ke aula aja, special performance," ucap gadis itu dengan wajah berbinar.

Flo bingung angin apa yang menyambar Dania sehingga seperti ini.

Flo membereskan buku-bukunya dan menaruhnya di kolong mejanya. "Tapi gue lagi nungguin Felice, nanti dia bingung nyari gue," ucap Flo.

Dania tersenyum. "Gue udah ngasih tau Felice, jadi nanti dia nyusul kesana. Lo tenang aja," ucap Dania menyatukan telunjuk dan jempolnya menjadi terlihat seperti lingkaran.

"Okey," ucap Flo.

Dania langsung pergi meninggalkan Flo, padahal Flo sudah berteriak-teriak untuk berangkat bersama, namun Dania malah tidak memperdulikan ajakan Flo dan pergi begitu saja.

Flo berjalan keluar kelas dengan sedikit malas. Flo hanya ingin makan bukan ke aula.

Langkah Flo berhenti sejenak ketika berada di depan pintu kelas, Flo menyebarkan pandangannya. Tidak seramai biasanya ketika jam istirahat.
Flo hanya mengedikkan bahunya, mungkin orang-orang sudah berkumpul di aula. Ada beberapa sih yang berkeliaran.

Flo semakin bingung sebenarnya ada apa di aula.

Flo melanjutkan langkahnya dan terhenti lagi ketika seorang teman perempuannya menyodorkan bunga pada Flo.

"Untuk lo," ucapnya.

Flo terdiam sebentar sebelum akhirnya menerima bunga Rose pink itu. "Untuk apa?"

"Buat lo aja," jelasnya.

Flo berterima kasih sebelum akhirnya melanjutkan langkahnya. Lagi, temannya yang lain memberi bunga Rose pink pada Flo. Flo hanya menerimanya berterimakasih dan tersenyum, lalu berjalan kembali. Kejadian itu terus berlangsung hingga Flo sampai di tangga menuju lantai 3, di mana aula itu berada. Mungkin sudah 8 bunga yang Flo terima.

HardestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang