Happy Reading!
Beberapa hari kemudian...
Sandrinna masih mendiami dan cuek pada Veronica, entah Sandrinna masih tidak bisa menerima kehadirannya dan keberadaannya di rumahnya sekarang. Dan sekarang Veronica tengah bermain dengan Karin dan Nafira, bahkan Karin dan Nafira terlihat senang dan bahagia dengannya.
Sandrinna bingung harus bagaimana sekarang, mengapa di kehidupannya ada seseorang yang bahkan dirinya tidak mengenali orang itu.
"Kau sedang memikirkan apa, hm?" Tiba-tiba Reybong datang dari belakang sambil memeluk tubuh Sandrinna.
Spontan Sandrinna membuyarkan lamunannya. "Tidak ada."
Reybong pun memeluknya lebih erat. "Jangan bohong padaku, ada apa sayang?"
"Tidak ada sayang." Kata Sandrinna membalikkan tubuhnya agar menghadap pada sang suami.
"Terus kau kenapa?"
"Kenapa kau tidak kerja? Bukankah hari ini kau harus pergi bekerja?" Tanya Sandrinna mengalihkan pembicaraan.
Reybong menggeleng. "Kali ini aku tidak kerja, aku ingin menemanimu seharian dan anak-anak."
"Benarkah?"
"Yes honey." Reybong pun mengendus-endus leher Sandrinna, sehingga Sandrinna meremang di tempat.
"Rey...jangan seperti ini, lihat ada anak-anak." Sandrinna berbicara lumayan pelan agar tidak terdengar oleh kedua putrinya, tetapi nihil Reybong masih mengendus-endus namun sekarang Reybong mulai mencium bibir Sandrinna.
"Rey...hentikan!"
Reybong yang sadar sedikit teriakan dari Sandrinna, Reybong pun segera sadar dari perbuatannya. "Maaf honey, kau selalu saja terlihat menggoda di mataku."
"Hm, tapi jangan begini, lihatlah tempat yang pas!" Marah Sandrinna memutar bola matanya.
"Sorry..."
Sementara Alice yang melihat kemesraan Sepasang suami istri di depannya mengepal tangannya kuat, wajahnya merah seperti menahan amarah. Alice sangat jijik saat melihat kedua orang itu mesra di depannya. Alice sama seperti dulu masih tidak menerima Reybong yang dulunya kekasih dan sekarang malah jadi suami orang lain. Sebenarnya siapa di sini yang pelakor? Dirinya atau Sandrinna? Ya Sandrinna lah pelakornya!
"Maaf Gabriel...meskipun aku telah bercinta olehmu berulang kali tetapi tetap aku masih mencintai Reybong sepenuh hati." Batinnya tersiksa karena telah melepaskan Reybong begitu saja oleh Sandrinna.
Sepertinya Veronica adalah orang yang paling benar dirinya mengajak dia bekerja sama, bagaimanapun Veronica tujuannya ke rumah ini untuk menghancurkan keluarga ReySan. Ah jadi tidak sabar Alice melakukan itu semua.
Merasa Alice tersiksa lagi saat keduanya kembali mesra, Alice pun segera pergi meninggalkannya dan menuju ke kamar untuk menyusun rencana selanjutnya.
"Karin sungguh kau pintar sekali bermain, bibi saja sampai kelelahan." Keluh Veronica yang lelah karena kepintaran kedua anak itu menangkap bola.
"Bibi saja yang tidak bisa menangkap!" Timpal Nafira tertawa seraya meledek ke arah Veronica yang super duper lelah.
Veronica pun tak menyerah, Veronica harus melanjutkan permainan ini. "Baiklah, kalian lempar ke bibi, dan jika bibi tidak bisa menangkap bibi janji bibi akan membelikan kalian berdua es krim 2 kotak, jika tidak bibi akan minta kalian berdua menghapal perkalian dari 1 sampai 5."
"Oke, deal!" Seru Karin dan Nafira.
Meskipun Karin dan Nafira suka bermain tetapi kedua anak ini pintar dalam pelajaran matematika, bahkan Karin sudah bisa menghapal perkalian 1-10, karena setiap hari biasanya Reybong yang mengajarinya. Jadi Karin dan Nafira tak perlu takut untuk tantangan seperti itu.
Permainan pun lanjut...akhirnya tetap saja Veronica kalah dari kedua anak itu, kalian bisa tebak saja sendiri bagaimana kedua anak ini dengan gesit menangkap bola.
"Hahaha bibi kalah, sesuai janji belikan kami berdua es krim 2 kotak." Tagih Karin meledek.
"Kalian ingin es krim rasa apa? Biar bibi pergi beli nanti." Ucap Veronica sambil menundukkan dirinya di sofa.
"Coklat sama Vanilla."
*****
"Vero aku sengaja menyuruhmu menungguku di sini, karena aku ingin membicarakan rencana apa yang akan kita jalankan." Kata Alice.
Veronica dan Alice tengah berada di sebuah gedung tak terpakai, Alice sengaja menyuruhnya ke tempat ini agar leluasa bicara panjang lebar.
Veronica pun seperti biasa mengeluarkan senyuman liciknya, agar orang yang di hadapannya ini percaya bahwa dirinya memang wanita jahat.
"Kau ingin merencanakan apa?" Tanya Veronica sengaja mempermainkan kuku miliknya yang indah.
"Aku ingin kita berdua menculik Karin dan Nafira." Jawab Alice tanpa memikirkan kuansakuensinya.
Sedangkan Veronica yang mendengar pengakuan enteng dari Alice pun terkejut dan ingin marah tetapi tidak bisa, berani-beraninya Alice menculik kedua keponakannya yang Veronica sayangi? Apa dia bukan manusia?
"Kenapa kau berpikir terlalu lama, apa kau takut?" Ledek Alice.
Veronica pun kembali tenang.
"Baiklah."
Alice tersenyum smirk. "Oke, jadi kapan akan kita lakukan?"
"Whatever."
Di kamar. Veronica bingung sekarang, apa yang harus dirinya lakukan? Sedangkan kedua keponakannya akan di culik terlebih lagi yang menculiknya adalah bibinya sendiri.
"Kau bodoh Vero! Kenapa kau tidak bilang saja bahwa dirimu adalah bibinya!" Gerutu Veronica kesal dan melampiaskan kemarahannya dengan membuang makeupnya ke sembarang arah. Kesal marah menjadi satu.
Sandrinna yang mendengar ada barang jatuh yang terdengar nyaring di telinga Sandrinna, Sandrinna pun segera menuju ke arah bunyi itu, dan ternyata bunyi itu berasal dari kamar Veronica.
Sandrinna pun masuk ke kamar Veronica, dan terkejutnya lagi saat melihat kamar Veronica berantakan akibat barang-barang jatuh berserakan di lantai dan semua botol parfum dan lainnya pecah hingga tak berbentuk.
"Vero ada apa denganmu?!" Sandrinna mendekat pada Veronica yang terduduk frustasi di bawah ranjang.
Veronica diam tidak menjawab apapun. Veronica seketika membisu.
"Jawab! Ada apa denganmu? Kenapa kau melempar barang-barang itu?!" Sandrinna semakin meninggikan suaranya karena malas dan kesal gara-gara tingkah laku yang tidak jelasnya itu.
"Cepat katakan!"
Diam. Tidak ada sahutan apapun.
Sandrinna yang malas meladeninya pun kembali membersihkan barang-barang itu, sesekali Sandrinna meringis sakit karena ada beberapa botol kaca yang mengenai jarinya sehingga darah mengucur dari sana.
"Sandrinna...biarkan aku saja yang membersihkannya, lihat sekarang kau malah terluka kan." Kali ini Veronica bersuara tapi suaranya terdengar lemah dan lembut.
"Jangan, dan katakan sekarang apa yang terjadi denganmu?!"
*****
To be continued...
Hai-hai bagaimana kabar kalian semua? Maaf ya akhir-akhir ini aku jarang update dikarenakan aku sibuk akhir-akhir ini, so kalian harus sabar ya dan setia menunggu updatetan selanjutnya...terimakasih!
Gimana menurut kalian? Apakah Veronica bakal kasih tahu sebenarnya atau tidak? Komen ya...aku ingin tahu apa tebakan kalian benar atau tidak.
Moga kalian suka sama part ini!
Jangan lupa vote!!
Ayo peluk online ReySan🫂❤️
Thankyouu❤️💌
![](https://img.wattpad.com/cover/314577022-288-k177122.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan S2 (On Going)
Teen FictionIni adalah kisah kelanjutan dari Perjodohan S1 Bagaimana kisah cinta Reybong dan Sandrinna setelah beberapa tahun yang lalu? Apakah Alice akan kembali seperti beberapa tahun yang lalu, atau sudah berubah menjadi orang yang lebih baik? Sedikit inform...