Happy Reading!
Kringg!!!
Sandrinna pun mematikan alarmnya, tidak menyangka hari ini Reybong akan pergi ke Melbourne. Sandrinna masih sangat ingin Reybong berada di sampingnya, tapi bagaimana pun suaminya harus bekerja.
"Sayang bangun." Kata Sandrinna pelan.
Ini adalah pukul 4 pagi, di karenakan pesawat akan mendarat pukul 6 pagi, oleh karena itu Sandrinna pun memasang alarm pukul 4.
"Sayang ayo bangun..."
"Hmm..." Gumam Reybong.
"Jam berapa ini?" Tanya Reybong dengan khas suara bangun tidur.
"Jam 4 sayang, kau harus siap-siap, waktumu tinggal sedikit, aku akan memasak sarapan terlebih dahulu." Ucap Sandrinna.
"Baiklah, aku akan mandi sebentar lagi.
Sandrinna mengangguk, sebelum beranjak dari ranjang, Sandrinna tak lupa juga memberikan kecupan singkat di bibir Reybong.
Reybong pun bangun dan mengumpulkan nyawanya. Reybong baru menyadari bahwa kopernya telah diisi pakaian dan juga beberapa snack. Ah istri yang pengertian.
Reybong sedih hari ini, karena hari ini hari dirinya harus pergi ke luar negeri, Reybong tak tega meninggalkannya, tapi bagaimana lagi?
2 minggu serasa 1 abad. Pikir Reybong.
Setelah mandi, Reybong pun mengenakan pakaian kemeja hitam dan juga celana panjang. Merasa sudah tampan, Reybong pun segera turun ke bawah sembari membawa kopernya untuk menemui Sandrinna di meja makan.
"Sayang, ayo makan." Kata Sandrinna menghidangkan sarapan pagi.
Sandrinna memasak sarapan nasi goreng, karena nasi goreng adalah sarapan yang mudah.
Reybong dengan senang hati pun segera memakannya.
Pukul 5.20.
"Sayang, aku harus berangkat ya ke bandara." Ucap Reybong.
"Iya."
"Kenapa kau hanya mengatakan iya, apa kau tidak ingin aku menciummu atau memelukmu?!"
"Berangkat sana, nanti kau terlambat lagi." Ucap Sandrinna.
Suaranya terdengar seperti tidak mengijinkan dirinya pergi. Pikir Reybong.
Reybong yang melihat istrinya seperti itu pun membawa ke pelukannya.
"Sayang, aku tidak lama di sana, bukankah aku sudah janji padamu untuk meneleponmu saat aku tiba?"
"Tapi, entah mengapa aku merasa jika kau pergi terjadi hal buruk." Kata Sandrinna yang dari tadi dirinya pendam.
Sandrinna takut, takut akan Bintang kembali lagi, lalu menculiknya, terlebih lagi nanti tidak akan ada yang menolongnya selain Reybong, Sandrinna juga takut jika Reybong terjadi apa-apa di negeri orang. Sangat takut.
"Buang jauh pikiran mu sayang, itu hanyalah pikiran buruk, jangan di pikirkan lagi ya?"
"Hm."
"Tapi tetap tidak bisa." Batin Sandrinna.
Sandrinna mengusap matanya agar air matanya tak membasahi pipinya.
"Ya sudah, kau berangkat, aku akan meneleponmu jika kau sudah sampai, dan jangan lupa untuk telepon aku setiap hari, jangan lupa makan tepat waktu, kalau kelelahan jangan lupa untuk istirahat, ingat malam-malam jangan keluyuran."
"Iya sayang." Ucap Reybong tersenyum geli, lalu mencubit kedua pipi Sandrinna gemas.
"Ayo tuan berangkat, sudah jam 5.35."
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan S2 (On Going)
Teen FictionIni adalah kisah kelanjutan dari Perjodohan S1 Bagaimana kisah cinta Reybong dan Sandrinna setelah beberapa tahun yang lalu? Apakah Alice akan kembali seperti beberapa tahun yang lalu, atau sudah berubah menjadi orang yang lebih baik? Sedikit inform...