Happy Reading!
Di malam hari Sandrinna menonton drakor di laptopnya dan di temani cemilan kripik pisang dan minuman, Sandrinna asik sekali menonton hingga lupa waktu. Ya karena hari ini mansion sangat sepi, Alice mengatakan dia pergi, dan suaminya juga sekarang lagi di kantor sampai besok pagi, sedangkan Veronica dan Daniel entah kemana.
Tinggallah Sandrinna dan kedua anak-anaknya, tetapi kedua anak-anaknya asik di kamarnya bermain.
Malam minggu yang membosankan.
Di malam hari yang dingin ini di karenakan hujan dari sore tadi membuat ruangan ini menjadi sangat dingin walaupun ac sudah di matikan, Sandrinna pun pergi ke kamar agar lebih hangat. Sandrinna langsung mengambil selimut tebal yang di lapisi bulu-bulu itu di lemari lalu menyelimuti tubuhnya hingga sampai atas dada.
Asik menonton film, Sandrinna mendengar suara ketukan pintu dari balkon, suara ketukan itu berubah menjadi suara gedoran yang sangat kencang, makin lama makin menjadi-jadi.
"Siapa??!" Teriak Sandrinna, tetapi tidak ada sahutan apapun dari sana.
Jika Sandrinna melangkah ke arah balkon, takut itu adalah maling ataupun perampok...jika itu hantu?? Ah rasanya tidak mungkin.
"Siapa??! Tolong jangan nakut-nakutin!" Teriak Sandrinna masih diam di atas ranjang.
Makin lama gedoran itu makin keras, Sandrinna makin takut, Sandrinna pun menarik selimut itu hingga menutupi seluruh tubuhnya. Jika itu hantu atau hal semacam apapun, bisa di pastikan hari ini dirinya akan tewas.
"Tuhannn...tolong, aku takut..." Batin Sandrinna menutup kedua matanya. Perlahan-lahan gedoran itu pun hilang, tidak ada lagi suara yang muncul.
Pintu pun terbuka, Sandrinna makin takut, Sandrinna mencengkeram sprei ranjang dengan kuat.
"Jangan mendekat..." Mohon Sandrinna.
"Sayang...ini aku suamimu." Kata Reybong sedikit heran dengan tingkah laku istrinya itu.
Kedua mata Sandrinna pun terbuka lebar, tanpa panjang lebar Sandrinna pun segera memeluk tubuh Reybong dengan sangat erat.
"Hiks...hiks...aku takut...tadi itu sepertinya ada orang yang menggedor-gedor pintu balkon." Adu Sandrinna menangis dalam pelukan hangat Reybong.
"Tidak ada siapa-siapa sayang, kau jangan takut, mungkin kau salah mengira." Kata Reybong menenangkan sang istri yang masih setia menangis di pelukannya.
"Beneran...aku denger jelas-jelas tadi, gedoran itu sangat besar, coba kau pikir? Mana mungkin kan ada orang tengah malam begini gedor-gedor pintu tidak jelas?"
"Iya-iya, sekarang kau tenangin diri dulu, nanti aku cek." Ucap Reybong tersenyum tipis dan mengelap kedua mata Sandrinna yang telah bercucuran air mata.
Sandrinna pun mengangguk mengiyakan lalu merebahkan tubuhnya dan menarik selimutnya kembali. Untunglah suaminya datang tepat waktu, jika tidak...mungkin hal lain akan terjadi hari ini.
Reybong pun segera mengecek ke balkon, tetapi nihil tidak ada siapa-siapa. Reybong yakin bahwa Sandrinna hanyalah halu.
*****
"Belajar yang baik ya, jangan nakal, oke?" Ucap Sandrinna tersenyum manis pada kedua anaknya, mereka bertiga sekarang tengah di gerbang sekolah.
"Oke mama!" Seru mereka berdua semangat.
"Anak pintar, yasudah mama pulang dulu, nanti mama jemput."
Karin dan Nafira pun mengangguk lalu pergi ke kelasnya masing-masing.
Jam menunjukkan pukul 09.30 waktunya semua anak di perbolehkan untuk istirahat, di tengah keasikan bermain, tiba-tiba ada yang memanggil Karin dan Nafira ke arah pohon besar tersebut. Orang itu menggunakan pakaian jubah berwarna hitam dan memakai masker di wajahnya, hingga siapapun tidak akan bisa melihat wajahnya.
Semuanya serba hitam.
Karin dan Nafira tatap-tatapan. Karin ingat betul perkataan Sandrinna, bahwa dirinya tidak boleh berdekatan dengan orang yang tidak dia kenal, mungkin saja kan itu adalah penculik? Karena banyak sekali akhir-akhir ini berita penculikan dimana-mana.
Orang berjubah hitam itu pun terus melambai-lambaikan tangannya seolah memanggil kedua anak kecil itu. Karin dan Nafira yang tidak tega sekaligus penasaran, mereka berdua pun menghampirinya.
"Hai Karin Nafira, kalian berdua kenapa menghiraukan aku?" Ucap berjubah hitam itu.
"Kata mama kita berdua tidak boleh dekat-dekat dengan orang yang tidak di kenal." Jawab Karin ringan dan polos.
Orang berjubah itu pun tertawa terbahak-bahak. "Aku tidak akan menculik kalian, aku orang baik."
"Benarkah? Dan darimana om mengenal kami?" Ucap Nafira. Ya orang itu adalah seorang laki-laki, mungkin usianya tidak jauh berbeda dari papanya, pikir Nafira.
Laki-laki berjubah hitam itu terkekeh. "Kalian berdua tidak tahu? Bahkan ibu kalian tidak memberitahu kalian berdua?"
Serentak kedua anak itu menggeleng.
"Dulu aku adalah hampir pacar ibumu, tapi...papa kalian duluan yang merebut ibu kalian dari aku." Lirih laki-laki itu.
"Papa kami tidak mungkin seperti itu." Ucap Karin tak suka mendengar pernyataan dari laki-laki yang tidak dirinya kenali itu.
"Sungguh, aku tidak berbohong, papa kalian berdua yang merebut ibu kalian dari aku."
Karin diam tidak bisa menjawab apapun.
"Kalau begitu coba kalian tanya pada papa kalian." Ujar laki-laki itu tersenyum.
Lalu suara guru wali kelas pun menginterupsi bahwa kelas akan segera masuk sebentar lagi.
"Kami berdua masuk kelas dulu ya." Pamit Karin dan Nafira berbarengan.
"Jika kalian ingin menemuiku lagi, kalian bisa temui aku di sini."
Kedua anak itu pun mengangguk lalu pergi menuju ke kelas.
Sedangkan berpakaian yang serba hitam itu tersenyum penuh arti.
"Selamat datang...kehancuran sebentar lagi akan di mulai..."
*****
Jadi konflik baru akan di mulai...
Coba kalian semua tebak, siapakah tokoh baru tersebut?? Kalau tau komen, biar aku tau apakah tebakan kalian bener apa engga.
Siap-siap yaa sama konflik baru ini, tapi sih kemungkinan konflik ini engga terlalu berat ya...tapi engga tau juga hehe.
Oke, jadi gimana part ini? Moga engga mengecewakan yaa.
Spam "next" sebanyak-banyaknya yaa, biar aku semangat aja...hehe, eh jangan lupa juga sama votenya!!
Thankyouu❤️💌

KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan S2 (On Going)
Teen FictionIni adalah kisah kelanjutan dari Perjodohan S1 Bagaimana kisah cinta Reybong dan Sandrinna setelah beberapa tahun yang lalu? Apakah Alice akan kembali seperti beberapa tahun yang lalu, atau sudah berubah menjadi orang yang lebih baik? Sedikit inform...