Happy Reading!
Di siang harinya, Sandrinna ke apartemen Aqeela untuk meminta maaf atas perlakuannya padanya, sungguh itu hanyalah emosi sesaat. Tapi nihil Sandrinna tidak menemukan Aqeela di apartemennya, mungkin saja dia sekarang tengah berada di kampus.
Sandrinna masuk ke mobil dengan perasaan sedih. "Bagaimana? Apakah Aqeela sudah memaafkanmu?"
Sandrinna menggeleng. "Dia tidak ada di apartemennya, mungkin saja dia sedang berada di kampus, aku bisa kesini nanti malam."
Reybong menggenggam tangannya untuk menenangkan istrinya. "Sudahlah kau yang tenang saja, Aqeela pasti akan memaafkanmu."
Sandrinna hanya mengiyakan saja. Dia sungguh kecewa pada dirinya sendiri telah menyakiti ketiga teman-temannya, apakah mereka akan memaafkan dirinya?
Sandrinna yakin pasti mereka kecewa padanya saat ini.
Hingga akhirnya sampailah di mansion, Sandrinna langsung menuju ke kamarnya. Bahkan seharian ini Sandrinna tidak makan, karena ya memang tidak mood.
"Sayang, ayo makan kau belum makan dari tadi pagi." Panggil Reybong dari luar pintu.
"Kau saja yang duluan makan, aku lagi tidak mood makan sesuatu."
Reybong yang tidak ingin istrinya sakit, lalu masuk ke kamarnya dan melihat Sandrinna duduk di atas ranjang sedang memikirkan sesuatu. "Sayang...jangan membuatku khawatir, bagaimana dengan Karin dan Nafira jika kau sakit? Pasti mereka juga akan sedih melihatmu sakit."
Sandrinna tetap kekeh menggelengkan kepalanya bahwa dia tidak ingin makan.
Reybong dengan pasrah, lalu keluar dari kamarnya kemudian menelepon Aqeela untuk segera kesini.
Hallo Qeel, kau sibuk tidak?
Tidak, memangnya ada apa?
Qeel mending kau ke rumahku saja, Sandrinna tidak makan dari pagi karena memikirkanmu terus, dia takut jika kau tidak memaafkanmu
Astaga! Aku akan segera kesana!
Reybong mematikan sambungan teleponnya, syukurlah Aqeela mau datang kerumahnya, jika tidak apa yang akan terjadi nantinya.
Malam tiba, Aqeela dengan cepat ke kamarnya Sandrinna. "Sandrinna..." Panggil Aqeela segera memeluknya.
Sandrinna pun memeluknya dengan erat bahkan air matanya sudah menetes di baju Aqeela yang dia kenakan sekarang. "Aqeela...maafkan aku, kemarin malam aku hanya terbawa emosi saja..."
Aqeela tersenyum. "Aku tidak marah padamu, sudahlah kau tidak perlu menangisiku apalagi takut padaku."
Kemudian Sandrinna menghapus air matanya, sungguh sekarang Sandrinna lebih lega dan tenang daripada tadi. "Oh ya, kenapa kau bisa kesini?"
"Aku kesini karena Reybong yang meneleponku, karena dia khawatir melihatmu." Jawab Aqeela seraya merapihkan rambut Sandrinna yang sedikit berantakan.
"Sekarang kan aku sudah disini, nah kau harus makan, aku sudah membawakanmu nasi padang kesukaanmu." Lalu Aqeela menaruhnya di piring.
"Karena kau berada disini, kau harus menyuapiku makan untuk kali ini saja." Pinta Sandrinna.
Aqeela menggeleng-gelengkan kepalanya, temannya masih sama seperti dulu.
Aqeela pun mulai menyuapinya. "Ini untuk suapan pertama dariku."
Sandrinna membuka mulutnya. "Humm...rasanya enak jika kau yang menyuapiku." Puji Sandrinna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan S2 (On Going)
Genç KurguIni adalah kisah kelanjutan dari Perjodohan S1 Bagaimana kisah cinta Reybong dan Sandrinna setelah beberapa tahun yang lalu? Apakah Alice akan kembali seperti beberapa tahun yang lalu, atau sudah berubah menjadi orang yang lebih baik? Sedikit inform...