32.

331 31 3
                                    

Happy Reading!

"Mengapa kau membiarkan Sandrinna dengan Reybong?" Tanya Alice.

Kini Alice tengah berada mansion Bintang, mereka berdua mengobrol santai untuk hari ini.

"Aku membiarkannya, untuk kesenangan dia terlebih dahulu, nanti akan aku culik lagi, hanya tinggal cari waktu yang pas."

Alice pun berpikir sebentar. "Bagaimana jika kau menculiknya pada saat Reybong ke luar negeri? Aku dengar-dengar Reybong akan pergi ke Melbourne untuk melanjutkan bisnisnya di sana."

Bintang pun kembali tersenyum senang. Bukankah itu adalah waktu yang tepat?

"Benarkah?"

"Ya, mungkin dia akan pergi lagi 3 hari."

"Baiklah aku tunggu."

Di sisi lain, Sandrinna bergelut manja pada Reybong, karena Reybong mengatakan dirinya akan pergi lagi 3 hari karena melanjutkan bisnisnya di sana selama 2 minggu. Sandrinna tak tahan jika berjauhan dengan Reybong, tanpa Reybong 5 menit saja dirinya sudah kangen.

"Bisakah kau membatalkan saja bisnisnya? Aku tidak ingin di rumah tanpa kau, bolehkah aku ikut bersamamu?" Kata Sandrinna.

Sungguh, Sandrinna tak bisa tahan jika tidak bersama dengannya.

"Tidak bisa sayang, ini adalah pekerjaan penting bagiku, karena beberapa klien dari Melbourne ingin sekali berbisnis dengan kita, bukankah itu kesempatan yang bagus? Jika aku menolak, perusahaan Greenice akan menjelekan perusahaan kita." Jelas Reybong.

Sebenarnya Reybong juga tidak tega membiarkan Sandrinna dan juga kedua putrinya disini, tapi bagaimana lagi.

"Hm, baiklah, janji 2 minggu ya?"

"Iya, aku janji 2 minggu."

Sandrinna masih sebal, tapi bagaimana pun Reybong harus melaksanakan pekerjaannya. "Sini peluk."

Sandrinna pun merentangkan tangannya, Reybong dengan senang hati memeluk tubuh mungil Sandrinna.

"Sudah, kau tidak perlu khawatir tentang ini, aku janji aku akan selalu meneleponmu setiap saat." Ucap Reybong.

Sandrinna kembali tersenyum ceria.

"Sayang, ayo kita makan malam di luar, aku ingin menghabiskan waktu bersamamu dan juga anak-anak kita." Kata Sandrinna.

Malam ini adalah waktu yang tepat untuk makan malam bersama keluarga kecil kita.

Restoran Senja.

"Asik, makan malam di sini!" Sorak Karin senang.

Restoran ini adalah salah satu favorit Karin. Karena Restoran ini memiliki banyak sekali menu makanan dan juga minuman.

"Ayo masuk." Ajak Sandrinna.

Sandrinna pun mengajak Karin masuk, sedangkan Reybong dan Nafira menyusul di belakang.

"Selamat malam, Tuan Nyonya." Sambut salah satu pelayan dengan ramah.

Sandrinna pun tersenyum ramah kembali.

"Saya ingin ruangan private untuk 4 orang." Ucap Sandrinna.

"Baiklah, mari ikut saya."

Sampailah di ruangan private, Sandrinna dan juga Reybong pun segera memilih menu makanan dan minuman apa yang akan mereka makan hari ini.

Setelah memilih, pelayan yang tadi pun pergi.

"Bagaimana kau tahu tempat ini?"

"Aku tahu dari Karin, apa kau menyukainya?"

"Aku sangat suka jika itu bersamamu."

Pipi Sandrinna memanas mendengarnya. Bisakah berhenti membuat anak orang salting?!

"Sudah ih, kau ini, untung aku memilih ruang private, kalau tidak mungkin saja kau akan membuatku terus-menerus salting!" Cetus Sandrinna kesal.

Reybong pun kembali tertawa ringan.

"Sini duduk dipangkuanku, jangan jauh-jauh dariku." Kata Reybong.

"Tidak mau."

"Berani ngelawan ya sekarang? Mau aku cium, hm?"

"Tidak takut!"

"Mommy, daddy!" Pekik Karin.

Reybong dan Sandrinna pun berbarengan menoleh, ada apa dengannya?

"Mommy sama daddy bisa berhenti tidak sih? Dari tadi mommy sama daddy bertengkar terus!" Omel Karin, khas dengan suara cemprengnya.

Nafira yang melihat Karin memarahi kedua orangtuanya menahan tawanya.

"Iya ih, dari tadi mommy sama daddy bertengkar terus, sampai Karin kalah main sama aku." Sahut Nafira.

"Marah ya sama mommy? Sorry ya anak cantik." Kata Sandrinna pada Karin.

"No mommy."

Reybong yang tahu kelemahan putrinya itu pun menggelitiki perut Karin.

"Nih rasain." Kata Reybong semangat.

Karin yang mendapatkan serangan dari Reybong pun tertawa terbahak-bahak.

"Daddy stop geli..." Tawa Karin.

Kelemahan Karin adalah perut.

Sementara Sandrinna yang melihat itu tersenyum bahagia, Sandrinna pun memotret momen kebahagiaan itu, Sandrinna tak akan sia-siakan momen ini.

"Terimakasih Tuhan, hari ini keluarga kecil kami masih bisa di berikan kebahagiaan dan juga bisa berkumpul di hari ini juga." Batin Sandrinna.

*****

Hai-hai, aku comeback lagi nihh...

Oh ya, gimana kabar kalian??

Sorry ya, baru bisa update sekarang.

Btw, makasih ya atas 5k readers, aku seneng bangettt karena masih ada dari kalian yang mau baca cerita aku, yang selalu nunggu, makasi banyak lohh🙏😭

Moga kedepannya bisa lebih dari 5k yaa, mohon kerjasamanya!!!

Jadi, gimana part ini? Moga suka yaa!

Spam "next" vote and komen agar bisa ke part selanjutnya!

Thankyouu❤️💌🍭

Perjodohan S2 (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang