Happy Reading!
Setelah teman-teman Sandrinna berkumpul dan mereka pun menunggu di meja makan untuk menunggu Sandrinna memasak, dan di bantu oleh beberapa pelayan. Selesai memasak Sandrinna pun menghidangkan minuman jus dan makanan steak dan lainnya.
"Sayang, tolong panggil anak-anak kemari untuk makan malam." Perintah Sandrinna pada Reybong.
Reybong mengangguk lalu menuju ke kamar Karin dan Nafira. "Sayang ayo makan, mama sudah buatkan kalian makanan yang enak." Kata Reybong.
Karin dan Nafira berhenti bermain, kemudian Karin menjawab. "Sebentar papa, kami masih main dan lagipula kami berdua tidak lapar." Jawab Karin mengerucutkan bibirnya lucu.
Reybong tersenyum dan mengusap kepala Karin dan Nafira. "Tidak, kalian berdua harus makan, kalau tidak papa dan mama tidak akan memberi kalian mainan lagi."
"No, ya kami berdua akan makan!" Seru Karin dan Nafira berbarengan.
Reybong tertawa melihatnya, tingkahnya begitu lucu sama seperti ibunya Sandrinna. "Yasudah, ayo kita ke bawah dan di bawah juga sudah banyak orang yang menunggu."
Reybong, Karin dan Nafira turun, kemudian Karin dan Nafira lari memeluk Aqeela, Saskia dan Ratu. "Kenapa bibi tidak bilang jika kalian bertiga kesini?" Tanya Nafira dengan suara lucunya.
Dan Reybong pun pergi ke kamarnya untuk mandi.
"Ya benar, kenapa kalian tidak bilang-bilang? Karin kesel."
"Kalau kita bertiga bilang, bukan kejutan namanya." Timpal Ratu terkekeh pelan.
"Lah kalian tidak seru!" Kesal Karin melipatkan tangannya di dada.
"Ya maaf, kami bertiga kan tidak tahu." Sahut Aqeela.
"Maafin kita bertiga ya?"
"Ya, aku dan Nafira akan memaafkannya."
Karin dan Nafira duduk, dan Karin tidak menyadari bahwa Daniel tidak ada. "Mama! Kenapa kak Daniel tidak ada?" Tanya Karin kesal.
"Mungkin masih di kamar, kalau Karin mau cari kak Daniel, cari saja."
Karin beranjak dari duduknya lalu ke kamarnya.
Aqeela, Saskia dan Ratu menunggu agar semuanya berkumpul tetapi yang tidak di duga datang. "Hallo? Apa aku lama?" Tanya Alice datang dari kamarnya.
Aqeela Saskia, dan Ratu mulutnya langsung terbuka tanpa mereka bertiga sadari, bagaimana tidak? Mereka bertiga baru saja melihat Alice di depan matanya!
Aqeela berdiri dari duduknya kasar kemudian berkata. "Mengapa kau berada di sini? Apa kau belum puas membuat kekacauan di keluarga sahabatku Sandrinna? Jawab!" Marah Aqeela tiba-tiba sontak semuanya menoleh ke Aqeela dan Nafira yang berada di duduknya kaget.
"Aqeela...maaf jika aku berada di sini membuat kalian semua tidak nyaman." Lirih Alice menundukkan kepalanya.
Sandrinna menyahutnya. "Aqeela, kau tidak berhak membentaknya, Alice berada di sini hanya untuk tinggal beberapa hari sampai dia menemukan pekerjaan."
"Sandrinna! Apa kau tidak ingat 5 tahun yang lalu? Apa kau sudah lupa apa yang dia perbuat?" Timpal Ratu tidak percaya pada Sandrinna bahwa Sandrinna lebih membela Alice dari pada Aqeela.
"Aku ingat! Tapi tolong jangan mengungkit masa lalu." Kata Sandrinna meninggikan suaranya.
Daniel dan Karin baru tiba tidak mengerti apa yang mereka semua katakan.
"Apa kau sekarang memilihnya daripada kami? Begitu ya? Apa sekarang kau tidak menganggap kami teman lagi? Bagus aku menyukai jalan pikirmu." Puji Saskia sinis.
"Bukan begitu...mengertilah, Alice baru saja keluar dari penjara dan tidak mungkin kan jika dia langsung dapat pekerjaan?"
"Kau memang orang baik yang pernah ku temui Sandrinna, sungguh sampai-sampai kebaikanmu itu di permainkan oleh orang lain, dan orang itu dia!" Tunjuk Aqeela ke arah Alice yang berdiri di dekat meja makan.
Alice hanya diam tidak mengeluarkan sepatah katapun, karena itu memang ada benarnya, Alice memang jahat!
"Apa kau sekarang diam Alice? Lawan aku sekarang! Tunjukkan dirimu itu bahwa kau sebenarnya adalah orang jahat!" Ejek Ratu sinis.
"STOP, JANGAN ADA YANG BERBICARA LAGI." Teriak Sandrinna menggema dan menatap tajam ke wajah mereka satu-satu.
Seketika tiba-tiba hening untuk beberapa saat, dan Daniel merasa ada yang tidak beres Daniel pun langsung membawa Karin dan Nafira pergi ke kamarnya, agar tidak mendengar kata-kata kasar lainnya.
"Kak Daniel...ada apa dengan mereka semua?" Tanya Karin nadanya tersirat akan ketakutan.
"Tidak ada apa-apa Karin, mending sekarang kalian berdua tidur yah, nanti biar kak Daniel saja yang mengantar makanan untuk kalian." Ucap Daniel menidurkan Karin dan Nafira.
"Dan kalian berdua jangan coba-coba untuk keluar kamar, sebelum kak Daniel yang suruh, oke?"
*****
Reybong yang baru saja turun dari tangga yang melihat suasana menjadi tegang kemudian berkata. "Ada apa ini? Kenapa kalian semua tidak makan?"
Hening tidak ada yang menjawab, Reybong melangkah ke Sandrinna dan memegang tangannya lembut. "Sayang, ada apa ini, ceritakan padaku."
Sandrinna diam seperti bisu, dan tanpa basa-basi Sandrinna melangkah ke atas sedikit lari, Sandrinna kecewa karena telah membentak teman-temannya.
Reybong yang merasa ada yang terjadi sesuatu kemudian mengendarakan pandangan matanya ke arah teman-temannya yang sedang berdiri dengan kepala menunduk, dan Reybong juga melirik ke arah Alice, terlihat dari wajah Alice sepertinya akan menangis.
"Shit!" Umpat Reybong.
"Ceritakan padaku, ada apa ini? Kenapa kalian semua tiba-tiba terdiam seperti orang membisu?"
Diam, masih tidak ada yang menjawab.
Reybong mengulangi perkataannya. "Katakan, ada apa ini?"
"Reybong, sebaiknya kau pergi susul Sandrinna sekarang juga, dan jika kau ingin tahu terjadi apa dengan kami, kau bisa bertanya dengannya, dan kami pamit pulang, terimakasih." Kata Aqeela kecewa dan pergi bersama Saskia dan Ratu.
Reybong yang tidak mengerti dengan perkataan Aqeela pun segera ke atas untuk mencari Sandrinna, dan menjelaskan semuanya apa yang terjadi.
Dan Reybong ke kamar untuk mencari keberadaanya tetapi tidak ada dan kemudian Reybong melirikan matanya dan melihat Sandrinna di balkon kamar sedang menangis dalam diam, tapi masih di dengar oleh Reybong.
"Sayang...?" Panggil Reybong.
"Kau kenapa menangis? Katakan denganku apa yang terjadi tadi saat aku tidak ada? Tolong katakan jangan membuatku khawatir..." Kata Reybong menyakinkannya, agar Sandrinna bisa menceritakan semuanya.
"Rey...tadi saat kau tidak ada mereka memarahi Alice secara tiba-tiba, dan ya aku kebawa emosi tanpa tidak sengaja aku membentak mereka...aku percaya pasti mereka bertiga sekarang kecewa denganku, aku bisa melihat dari wajahnya..." Isak Sandrinna merasa kecewa dengan dirinya sendiri.
"Sandrinna...jangan menangis, aku tahu kau tidak ingin mereka memarahi Alice tanpa sebab dan mungkin saja di karenakan mereka khawatir dengan keadaan keluarga kita jika ada keberadaanya, dan bisa jadi mereka tidak ingin ada peristiwa 5 tahun yang lalu, mereka pasti takut jika itu terjadi lagi." Jelas Reybong.
"Dan kau harus minta maaf sekarang, sebelum mereka kecewa denganmu, bagaimanapun mereka adalah temanmu dan mereka juga pasti mengenalmu lebih daripada diriku..." Lanjut Reybong tersenyum dan mengusap air mata Sandrinna yang mengalir di pipinya.
*****
TO BE CONTINUED
Vote and Comment!
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan S2 (On Going)
Fiksi RemajaIni adalah kisah kelanjutan dari Perjodohan S1 Bagaimana kisah cinta Reybong dan Sandrinna setelah beberapa tahun yang lalu? Apakah Alice akan kembali seperti beberapa tahun yang lalu, atau sudah berubah menjadi orang yang lebih baik? Sedikit inform...