5.

580 33 2
                                        

Happy Reading!

Perusahaan Sriwijaya.

Seorang wanita cantik duduk di pangkuan laki-laki itu dengan tubuhnya yang tidak bisa diam, wanita itu mengundang gairah pada si laki-laki itu. "Apa Sandrinna masih menerimamu di rumah barunya, baby?" Tanya laki-laki itu dengan suara seraknya.

Wanita itu masih tidak bisa diam di pangkuan laki-laki itu, wanita itu malah menggerakkan bokongnya dengan sensual.

"Tentu sayang, bahkan dia sangat bodoh masih menerimaku begitu saja."

Laki-laki itu tersenyum tipis lalu mencium bibir wanita itu dengan buas. "Ah Alice sayang, kau itu memang tidak pernah berubah dari dulu rupanya, kau masih sama seperti Alice yang dulu, begitu licik dan egois."

Wanita itu menyeringai. "Ya, aku adalah Alice yang dulu tidak akan pernah berubah, dan kali ini misi ku adalah untuk menghancurkan keluarga Sandrinna yang begitu bahagia, aku jadi tidak sabar mempermainkan rencana ku yang sudah aku susun rapih saat di sel penjara."

"Oh tentu sayang, aku pasti akan membantumu melakukan rencana ini." Ucap Gabriel lalu mencium kembali bibir mempesona milik kekasihnya yang telah amat di rindukan sejak dulu.

Perusahaan Williams.

"PAPA!" Teriak Karin dan Nafira berhamburan memeluk Reybong yang tengah duduk di layar komputer.

"Huh anak-anak papa, kalian berdua kangen ya sama papa?"

Kedua anak itu mengganggukan kepalanya berbarengan. "Iya! Kami berdua kangen sama papa!"

Sedangkan Sandrinna tengah membersihkan kertas-kertas yang berserakan di lantai akibat Reybong selalu saja membuangnya di lantai bukannya di tempat sampah, ya mungkin saja Reybong mager untuk membuangnya.

"Sudahlah sayang kau tidak perlu membersihkannya, biarkan staff kebersihan saja yang melakukannya." Imbuh Reybong.

Sandrinna tetap melakukannya tidak mendengarkan ucapan suaminya. "Jika aku membiarkan kertas-kertas ini terus berserakan bisa di pastikan suamiku tidak nyaman bekerja."

Reybong pun mengulas senyum tipis di bibir indahnya, istrinya memang selalu perhatian di mana pun, dan kapan pun itu.

"Kenapa kau tidak mengatakan padaku jika kau akan kemari? Dan Alice bagaimana di rumah?"

Setelah merasa telah bersih, Sandrinna pun duduk di sofa yang tak jauh dari Reybong. "Aku tidak sempat memberitahumu karena aku tidak ingin menganggumu bekerja, dan Alice sedang mencari pekerjaan sampai sore tiba."

Reybong mengangguk mengerti.

"Oh ya, Daniel kemana?"

"Daniel mengatakan dia pergi sebentar untuk membeli beberapa cemilan."

Karin dan Nafira pun bermain-main di ruangan Reybong, hingga tanpa sadar Sandrinna dan Reybong sedang bermesraan, ruangan ini memang sangat nyaman dan dingin, siapapun pasti akan betah diam di sini berlama-lama.

"Sayang..." Rengek Sandrinna manja.

"Kenapa nona kecilku?" Reybong memegang kedua pipi Sandrinna dengan gemas.

Lalu Sandrinna pun memegang bibirnya sendiri, untuk menyuruh Reybong menciumnnya. Reybong yang mengerti dengan itu pun segera mendaratkan ciuman di bibir Sandrinna tetapi itu terhenti kala suara Karin dan Nafira masuk ke indera pendengarannya.

"Mama papa! Kami berdua ada di sini loh!" Teriak Karin dan Nafira melipat tangannya di dada dengan kesal.

Sandrinna yang kepergok pun menutup wajahnya dengan malu.

Perjodohan S2 (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang