Happy Reading!
Di pagi hari, jam menunjukkan pukul 5 pagi, Sandrinna bangun dari ranjangnya, dan ya kamar ini bukanlah kamar dirinya tetapi ini adalah kamar si bajingan itu. Sandrinna masih mengingatnya peristiwa kemarin.
"Kau sudah bangun sayang?" Ucap Bintang entah datang darimana.
Sandrinna yang mendengar suara itu pun segera menjauh dari ranjang. Astaga, Sandrinna baru menyadari...bahwa dirinya tidak mengenakan baju? Sandrinna menoleh ke samping yang terdapat kaca besar, Sandrinna melihat dirinya sendiri hanya mengenakan bra dan pakaian dalamnya.
"Apa–"
Ucapan Sandrinna terpotong, dan di gantikan oleh tawa setan dari Bintang.
"Jangan kaget sayang, bahkan kita telah melakukannya kemarin." Ucap Bintang di selangi tawa Bintang yang menyeramkan.
Bahkan Sandrinna juga baru menyadari jika Bintang hanya menggunakan celana dalam. Apakah jangan-jangan yang di katakan Bintang itu adalah benar? Tidak, Bintang pasti berbohong!
"APA YANG TELAH KAU PERBUAT PADAKU BINTANG? SUNGGUH KAU SANGAT MENJIJIKAN!" Teriak Sandrinna menggelegar di seluruh kamar itu, tidak di sangka tangis Sandrinna pecah.
Sandrinna kembali mengambil pakaiannya yang berserakan di lantai lalu mengenakannya kembali, baru saja Sandrinna meraih gagang pintu keluar dari kamar, tangan Bintang memberhentikannya.
"Jangan keluar baby, kau sudah milikku seutuhnya, kita telah melakukannya kemarin, bahkan kau juga sangat–"
PLAAK!!
Tamparan keras itu tepat mengenai pipi kiri Bintang, tamparan itu adalah tamparan keras yang pernah Sandrinna berikan kepada seseorang. Dan Bintang pantas mendapatkannya.
"KAU JANGAN MENGADA-ADA, APA YANG KAU PIKIR BINTANG? SADAR AKU SUAMI ORANG! DENGAN LANCANG KAU MENCULIKKU DAN MENGURUNGKU?!" Teriak Sandrinna dan diiringi isakan dari bibir Sandrinna.
Bintang dengan tidak tahu dirinya menjambak rambut panjang Sandrinna dengan keras.
"DIAM JALANG! KAU BERTINGKAH SEPERTI INI MEMBUAT JIWAKU KEMBALI, LEBIH BAIK KAU MENURUT PADAKU, JIKA TIDAK, AKU AKAN MENGIRIM ANAK BUAHKU UNTUK MEMBUNUH KEDUA PUTRIMU ITU!" Ancam Bintang menjambak rambut Sandrinna dengan keras.
Sandrinna hanya bisa menangis sekarang, ya Tuhan...apa salah Sandrinna sehingga seseorang seperti dia mampu mencelakainya.
"Tolong...jangan sakiti putriku...ku mohon..." Isak Sandrinna. Sudahlah jika Sandrinna terus melawan, mungkin tenaganya akan habis.
"Hahahaha, itu tidak mungkin baby, sebelum aku memberikanmu syarat." Kata Bintang kemudian.
"Syarat apa itu?" Tanya Sandrinna masih dengan tangisannya.
Bintang berhenti menjambak rambut Sandrinna, lalu Bintang pun meraih kedua pipi Sandrinna dengan lembut.
"Kau harus menikahiku pagi ini." Kata Bintang enteng dan tersenyum.
"TIDAK-TIDAK, APA KAU SUDAH GILA BINTANG, AKU TIDAK AKAN MENERIMA PERSYARATAN ITU!!" Sandrinna kembali berteriak marah.
"KAU MENURUT ATAU TIDAK?! JIKA KAU TIDAK MENURUT AKU BERSUMPAH AKAN MEMBUNUH KEDUA PUTRIMU SEKALIGUS SUAMIMU ITU DENGAN TANGANKU SENDIRI!" Bentak Bintang kembali menjambak rambut Sandrinna dan mendorong tubuh Sandrinna ke dinding.
"Oh rupanya kau masih bermain-main dengan pilihanku, hm?" Ucap Bintang diselingi dengan hembusan di sekujur leher putih jenjang Sandrinna.
Sandrinna menutup matanya, air matanya kembali menetes membasahi kedua pipi mulusnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan S2 (On Going)
Teen FictionIni adalah kisah kelanjutan dari Perjodohan S1 Bagaimana kisah cinta Reybong dan Sandrinna setelah beberapa tahun yang lalu? Apakah Alice akan kembali seperti beberapa tahun yang lalu, atau sudah berubah menjadi orang yang lebih baik? Sedikit inform...