18

276 48 2
                                    

Hii prend, ketemu lagi nih!!.

Sebelum baca silahkan vote, komen, dan follow aku ya prend. Luv u

Happy reading!

“Di dalam hatiku hanya ada 2 nama wanita yang aku cintai, itu adalah Na Yoona dan Lalisa Manoban.”

-NaJaemin.

---o0o---

"Sudah selesai!" Ucap sang dokter sambil melepas jarum yang tertancap di punggung tangan Lisa.


"Kamu hebat, sudah tidak terasa sakit lagi bukan? " Tanya dokter Johnny. Lisa mengangguk pelan.

"Sudah terbiasa." Lisa duduk di depan dokter Johnny untuk mendapatkan resep obat yang baru.

Tangan dokter Johnny terulur memberikan secarik kertas yang berisi resep obat Lisa.

"Minum 3 kali sehari ya, jangan sampai kamu tidak meminumnya. " Tegas sang dokter.

"Iya, saya permisi. " Lisa membungkuk kan badannya sebagai tanda hormat, lalu dia berjalan pergi keluar dari ruang  HD.

Di luar rumah sakit,

Lisa mengeluarkan handphone nya dari tas dan mengabari Jaemin.

Lisa duduk di bangku depan rumah sakit sambil melihat langit.

"Tuhan, aku lelah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tuhan, aku lelah. Maaf, pasti Tuhan sudah lelah mendengar keluhanku.. Tapi aku tidak pernah lelah mengeluh padamu, karena aku percaya Tuhan bisa membantuku." Batin Lisa sambil memejamkan mata sejenak.

"Lisa.." Lisa terkejut saat ada orang yang mengelus kepalanya.

Sontak dia tersenyum, melihat kekasihnya bersama dengan boneka beruang di genggamannya.

"Boneka, buat aku ya? " Tanya Lisa kepada Jaemin yang duduk di sampingnya.

"Enggak, itu buat Anna. " Lisa menghembuskan napas kecewa. Melihat reaksinya, Jaemin mengacak gemas rambut Lisa.

"Apaan sih." Lisa menatap sinis Jaemin.

"Gak, ini buat kamu sayang." Tangan Jaemin terulur memberikan boneka beruang yang dari tadi dia pengang.

"Beneran?? Tumben."

"Aku minta maaf gabisa nunggu kamu cuci darah, maaf ya? " Lisa menyenderkan kepalanya di bahu lebar Jaemin sambil memainkan boneka beruang yang ada ditangannya.

"Gausah minta maaf Na, kalo kamu beneran kedesak ga bisa nungguin aku cuci darah gapapa.. Gausah merasa terbebani oke?"

"Aku beneran ga mau buat kamu terbebani cuma karena aku Na, aku ga mau." Ucapnya pelan.

"Aku ga merasa terbebani, justru aku malah senang bisa nemenin kamu cuci darah."

"Gausah dipikirin ya? Aku juga beneran gapapa kalo suruh nemenin kamu cuci darah terus sayang." Jelas Jaemin dengan lembut, dia menggenggam salah satu tangan Lisa dengan erat.

"Lis, aku sayang kamu." Ucap Jaemin tiba-tiba.

"Aku juga.."

"Aku pengen nikah sama kamu." Celetuk Jaemin.

"Ga usah aneh-aneh deh Na, masih kelas 11 juga."

"Kan habis ini kenaikan kelas, terus kita kelas 12, nah kan nanti lulus, baru aku nikahin kamu." Jelas Jaemin.

"Aku ga mau nikah sama kamu."

"Loh? Kenapa?"

"Aku ga tau bakal hidup berapa lama lagi Na, kalo aku meninggal duluan gimana? Aku juga ga bakal sembuh. " Terlihat di wajah Jaemin seperti tersirat amarah yang dia pendam.

Lisa salah. Dia salah mengatakan kata kata yang dibenci Jaemin.

"Na? Maaf aku ga-

Lisa belum mengucapkannya, Jaemin sudah berdiri dari duduknya.

"Ayo pulang." Perintah Jaemin, dia meninggalkan Lisa sendiri.

"Na! Tunggu, aku minta maaf." Lisa berlari mengejar Jaemin, sampainya di depan mobil Lisa memeluk Jaemin dari belakang.

"Na, aku minta maaf.. Aku janji ga bilang itu lagi." Ucap Lisa.

Jaemin membalikkan badannya, Lisa tetkejut saat melihat wajah air mata Jaemin menetes.

"Na.. I'm sorry. " Sesal Lisa, lalu Jaemin memeluk tubuh kecil Lisa.

"Sstt.. Udah, jangan nangis ya? Maaf. " Lisa mengelus-elus punggung Jaemin.

"Aku takut, " Cicit Jaemin.

"Aku bakal berusaha untuk terus bertahan Na, aku ga akan ninggalin kamu. " Jelas Lisa sambil menggenggam jemari Jaemin.

"Janji? " Jaemin menyodorkan jari kelingkingnya, Lisa terkekeh, dia pun mengaitkan jari kelingkingnya. Membuat janji yang tidak tentu bisa ditepati nya.

"Janji."

---o0o---

Hai, apa kabar semuaa!
Maaf baru update ya T-T
Semoga suka dengan chapter hari ini.
Terima kasih sudah menunggu cerita suffer update ♡♡

Love u

chiya.

SufferTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang