Hii guys!
Sebelum baca silahkan vote, komen, dan follow aku ya <33
“Ijinkan aku menjadi satu-satunya di dalam hatimu. ”
.
.
.
---o0o---Lisa duduk bersama Rose dikantin,
"Lisa." Panggil Jaemin membuat lamunan Lisa terbuyar."Buruan dimakan, masa cuma di mainin doang nasinya. " Protes Jaemin sembari duduk di depan Lisa.
"Iya iya, aku makan. " Akhirnya Lisa memakan makan siangnya.
"Lo tau ga? " Tanya Rose tiba-tiba.
"Mencium bau bau mau gibah. " Ucap Lisa membuat Rose berdecih.
"Ini bukan gibah, gue mau kasih tau info penting yang belum kita tau! " Jelas Rose menatap sinis Lisa.
"Iya, lanjut. " Jaemin dan Lisa menatap serius Rose.
"Kalian liat Yeji ga akhir-akhir ini? " Lisa mengerut kan keningnya, benar juga, dia belum melihat Yeji akhir ini. Dimana anak itu?
"Nggak, kenapa emang? " Tanya Jaemin.
"Ternyata dia udah keluar sekolah. " Tangan Lisa berhenti menggerakkan sumpitnya, menatap Rose tak percaya.
"Sumpah?? Beneran? " Tanya nya memastikan.
"Iya anjir, gue baru tau tadi. "
"Terus kalau Jihyo? Dia juga udah keluar kan? " Jaemin berharap Rose mengatakan 'iya'
Rose menggeleng pelan, "Dia belum keluar, tapi dia ga masuk sekolah semenjak kejahatannya ke ungkap. "
"Ck! Kenapa ga keluar aja sekalian. " Kesal Jaemin.
"Jangan, hanya dengan dia keluar sekolah doang ga bakal bikin gue tenang. "
"Setelah semua yang dia lakuin ke gue, tapi dia cuma keluar dari sekolah kan ga fair. " Lisa mulai mengingat kejadian dulu, membuat dadanya sesak.
Jaemin sedari tadi menatap Lisa,
"Kamu masih ga mau lupain masalah dulu? ""Kamu kira semudah itu aku bisa ngelupain? " Jawab Lisa dengan tegas.
"Kamu bahkan gatau apa yang aku rasain dulu Na, "
"Dari mereka yang bully aku, buat aku malu, dan dibenci sama orang yang aku sayang dulu. " Lisa merasakan sesak di dadanya semakin menjadi.