07

609 110 4
                                    

Hii prend, ketemu lagi nih!!.

Sebelum baca silahkan vote, komen, dan follow aku ya prend. Luv u

Happy reading!

---o0o---

Lisa sudah sampai di pekarangan rumahnya, Dia melepas helmnya dan mengembalikkannya kepada Jaemin.

"Makasih Na," Jaemin menaikkan satu alisnya, menatap Lisa bingung.

"Buat?"

"Ya.. karna lo udah masakin gue makanan yang enak dan karna lo udah nganterin gue pulang. Maaf ngerepotin lo sama bunda." Lisa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Gapap-

Prang!!

Mendengar suara pecahan kaca dari dalam rumah Lisa, Jaemin dan Lisa sama sama terlonjak kaget kemudan saling menatap satu sama lain.

"N-na.. lo pulang sekarang.." bujuk Lisa dengan cepat.

"Itu tadi apa?" Tanya Jaemin penasaran.

"M-mungkin bi Ijah ga sengaja pecahin gelas, udah sana pulang Na, please.." Lisa menatap Jaemin penuh harap. Jaemin tidak bodoh, jelas jelas tadi dia juga mendengar suara Han So Hee dan Gong Yoo saling berteriak.

"Gak, gue tetep disini sampai lo aman." Jaemin menuruni motornya dan berdiri didepan Lisa, menatap dingin netra jernihnya.

"Jangan bandel Na, cepet pulang!"

"Gamau."

"Na! Kenapa lo ga bisa diajak bicara baik baik sih?! Gue bilang pulang ya pulang! Lo denger gak sih?!!" Pekik Lisa tertahan, Jaemin hanya diam menatapnya dingin.

"Lo gak denger di dalam ada suara bokap sama nyokap lo lagi berantem?" Mendengar kalimat yang dilontarkan Jaemin, Mata Lisa berkaca kaca.

"Na.."

"Gak usah sok kuat Lis, nangis aja gapapa." Lisa menatap Jaemin tidak percaya. Dia tidak mau terlihat lemah di depan Jaemin lagi.

Jaemin melengos lalu membalikkan badannya membelakangi Lisa.

"Udah nangis aja sana, gue ga liat." Pertahanan Lisa runtuh, perlahan air mata Lisa turun membasahi pipinya.

"Nangis aja, tapi jangan lama lama." Jaemin dapat mendengar jelas isakan kecil Lisa. Jaemin sangat ingin memeluk Lisa dalam keadaan seperti ini, tapi itu tidak mungkin.

Lisa menoel noel bahu lebar Jaemin membuat Jaemin berbalik badan ke arahnya, lalu menyeka airmata yang tersisa dipipinya. Mata Lisa sembab hidungnya juga memerah sekarang, tapi tidak akan menghilangkan kecantikan Lisa yang panipurna.

"Cantik."

"Apasih."

"Lo cantik kalo habis nangis." Lisa menatap Jaemin aneh, lalu menggeplak bahu Jaemin.

"Gue masih sedih Na, jangan gombalin gue dulu."

"Gue suka." Lisa mengalihkan pandangannya ke arah Jaemin, mengerutkan keningnya dalam.

"Panggil gue Nana, gue suka itu."

--o0o--

Lisa memasuki rumahnya, dia dapat melihat keadaan rumahnya yang berantakan akibat pertengkaran kedua orang tuanya.

"Ma.." Lisa mendekati So Hee yang masih terduduk lemas di lantai sambil menangis sesenggukan.

"Lisa.. papa kamu.." Lisa tidak tega melihat ibunya menangis sampai segitunya. Ada apa dengan ayahnya? Apa yang terjadi sebenarnya? Semua pertanyaan itu memutar di kepalanya.

SufferTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang