04

768 128 16
                                    

Hii prend, ketemu lagi nih!!.

Sebelum baca silahkan vote, komen, dan follow aku ya prend. Luv u

Happy reading!

---o0o---

Pagi ini Lisa sudah berada dirumahnya. Dia sudah pulang dari rumah Yeji jam 5 pagi. Lisa lega karena Gong Yoo dan So Hee belum pulang dari Australia. Jika mereka sudah pulang, entah apa yang akan terjadi padanya.

"Bibi!" Teriak Lisa mencari ART yang sudah bersama keluarganya selama 7 tahun. Bi ijah datang dengan membawa sapu di genggamannya.

"Ada apa non?" Tanya Bi Ijah.

"Nggak usah panggil Lisa non bi, panggil aja Lisa. Kan udah dibilangin dari dulu." Jelas Lisa. Tapi hanya di jawab oleh anggukan dari sang bibi.

"Iya non, eh- maksud saya Lisa." Bi Ijah terkekeh membuat Lisa ikut terkekeh dibuatnya.

"Yaudah bi, Lisa siap siap sekolah dulu ya."

"Iya Lisa, seragamnya sudah saya siapkan di tempat tidur." Lisa mengangguk, lalu pergi ke kamar nya untuk bersiap siap pergi ke sekolah.

—-o0o—-

"Bi, Lisa berangkat ya!"

"Iya Lisa, eh! Tadi ada pesan dari tuan besar." Bi Ijah mendekati Lisa dengan membawa bekal.

"Apa kata papa?"

"Katanya,-

Ting!

Suara notifikasi handphone Lisa memberhentikan percakapannya dengan Bi Ijah. Kemudian Lisa membuka room chat, ternyata dari Gong Yoo.

Papa

Latihan biola yang bener.
06.15

Papa mau kasih tau temen temen papa kalau kamu punya bakat bermain biola dengan indah.
06.15

Jangan kecewain papa, ingat itu.
06.16

4 hari lagi, kita akan ke perjamuan teman papa dan mama.
06.16

Iya pa.
06.16

Lisa menghela napas panjang, menatap bibi dengan sendu.

"Aku rasa.. aku tau apa yang mau bibi bilang sama aku tadi." Lisa tersenyum hingga terlihat deretan giginya. Bi Ijah melihat Lisa dengan iba.

"Maafin bi ijah gabisa lindungin kamu dari tuan besar, bi ijah bukan siapa-siapa.." bi Ijah menepuk nepuk pundak Lisa.

"Ga usah kasihan sama aku ya bi, aku gak perlu dikasihani. Lisa berangkat dulu ya." Jelasnya dan beranjak pergi dari rumah mewahnya. Rumah saja yang mewah, tapi tidak ada keharmonisan sama sekali.

Bi Ijah tersadar dari lamunan nya, kepalanya menoleh kesana kemari mencari keberadaan Lisa.

"Lah, kok bisa lupa ngasih bekalnya sih?" bi Ijah menepuk nepuk dahinya dengan geram. Lalu memasuki rumah dengan membawa bekal yang akan diberikan pada Lisa tadinya.

—-o0o—-

"Makasih ya pak, ini uangnya." Lisa keluar dari mobil taxi yang dia pesan tadi, memasuki sekolahnya.

Kata orang, masa sekolah menengah adalah masa yang paling indah. Tapi bagi Lisa, masa itu adalah masa yang paling buruk. Kehilangan orang yang paling dia sayang, dan dituntut harus menjadi sempurna.

SufferTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang