Cahaya matahari menusuk penglihatan Lisa, sehingga membuatnya terbangun.
Tangannya meraih mengambil handphone yang terletak di sebelahnya.
"Ng? Nana? " Herannya, kemudian dia tersadar bahwa dia sudah berada di kamarnya.
Dengan cepat dia membuka chat yang dikirim Jaemin semalam.
"Aduh, bego banget sih lo saa! " Geramnya pada dirinya sendiri. Jarinya dengan lincah mengetik jawaban untuk Jaemin.
"Oke! Sekarang gue harus buat cookies nya dulu, habis itu mandi. " Lisa berlari menuju dapur dan segera membuat cookies nya.
---o0o---
Lisa sudah sampai di depan gerbang sekolahnya, dia menarik nafasnya dalam, kemudian menghembuskannya.
"Semoga, Yeji sama Jihyo ga bakal ganggu gue lagi. " Batinnya.
Lisa berjalan memasuki kelasnya, dia termenung di depan pintu kelasnya. Semua orang menatapnya dengan aneh.
Menatapnya seolah jijik dengan Lisa."Oh, jadi ini cewek murahan yang kerja di bar. " Ucap salah satu murid di kelasnya sambil melontarkan wajah sinis.
"Apa? Maksud lo apa ngomong gitu?" Tanya Lisa.
"Jangan sok polos deh lo! Pasti lo udah ga perawan lagi kan hahahaha!" Sahut Jihyo yang dari tadi melihat Lisa dari kejauhan.
"Tau diri dong! udah jelek, jadi pelacur lagi. " Yeji meringis kesenangan, saat melihat wajah bingung Lisa.
"Jaga mulut busuk lo! " Gertak Lisa, kata kata kasar yang keluar dari mulut mereka, dia sangat marah.
Plak!
"Kasian banget Jaemin, bisa-bisanya dia punya pacar kayak lo. Pelacur. " Sinis Yeji.
"Gue bukan pelacur! Gue juga ga kerja di bar tempat yang gue benci! " Wajah Lisa memerah, dia berusaha mungkin menahan amarahnya.
"Memang lo ada bukti? " Tanya Lisa menantang.
"Buka handphone lo, liat di room chat grup. "
Lisa menutup mulutnya, dia terkejut saat melihat isi chat di grup kelasnya.
"I-ini.. Bukan gue.. " Lirih Lisa, air matanya perlahan menetes.Melihat itu, Yeji tertawa.
"Masih aja ngelak, udah jelas ada fotonya. ""ITU BUKAN GUE! " Teriak Lisa di depan wajah Yeji, melampiaskan amarahnya.
Tangan Yeji meraih kotak bekal di tangan Lisa, dan melemparnya di kepala Lisa sehingga cookies buatanya jatuh di lantai.
"Lo seharusnya malu dengan perbuatan lo. " Yeji maju satu langkah mendekati Lisa, mendorong bahu Lisa dengan satu jarinya.
"Lo itu jelek. "
"Jahat."
"Dan sekarang? Lo jadi pelacur? "
"Ck ck ck, gue aja sampai jijik liat wajah ga berdosa lo itu. " Yeji mendorong keras bahu Lisa hingga dia tersungkur.
Semua orang hanya melihatnya, tatapan itu.. Lisa sangat membencinya.
Dimana Jaemin? Apa dia juga percaya dengan rumor itu?
Lisa tidak bisa berpikir sekarang.Yeji jongkok di depan Lisa, menatap Lisa remeh.
"Ini akibatnya lo udah ambil milik gue. " Bisik Yeji di telinga Lisa.
"Cabut guys, muak gue liat mukanya. " Yeji, Jihyo dan antek-anteknya pergi meninggalkan Lisa yang masih terduduk di lantai.
"Mama.. "
---o0o---
"Na! " Lisa berlari mengejar Jaemin, menarik tangannya.
"Na, kamu jangan percaya sama Yeji! Itu semua bohong! Aku ga pernah sekalipun pergi ke bar Na. " Lisa menatap Jaemin penuh harap, tapi Jaemin menatap Lisa datar.
"Na? "
"Kamu percaya kan sama aku? " Tanya Lisa memastikan.
---o0o---
Hai prend!
Perasaan baru kemarin up, sekarang udah up lagi😎Seneng gaa? Seneng lah yaa, aamiin
Gimana menurut kalian chapter hari ini?Seru gaa?
Atau
Bosan?Makasih udah nunggu suffer update ,
Udah dulu yaa, seperti biasa..
Tinggalkan jejak kalian dengan vote, komen, dan follow aku ya prend ♡Babay lop u!! 💗🎀