Hii prend, akhirnya bisa ketemu lagi setelah sekian lama.
Sebelum baca vote dan komen cerita ini ya prend, thnkyu♡
---o0o---
"Karena gue suka lo."
Wajah Lisa yang semula sendu seketika berubah, dia terkejut dengan perkataan yang dilontarkan Jaemin.
"Lo bercanda kan Na?" Lisa menatapnya dengan serius, tapi Jaemin menggeleng justru membuat Lisa menghela napas kasar.
"Gue ga bercanda Lis." Kekeuh Jaemin meyakinkan Lisa yang masih syok.
"Jangan suka sama gue Na,"
"Kenapa? Kenapa lo melarang gue buat suka sama lo?" Tanya Jaemin serius. Lisa kembali menatapnya dengan sendu.
"Lo ga liat kondisi gue? Gue penyakitan Na! Gue sakit! Bahkan gue ga tau Tuhan bakal kasih gue hidup lebih lama lagi atau enggak!" Teriak Lisa dengan lantang.
"Gue gak peduli lo punya penyakit, gue akan tetap cinta sama lo sampai kapan pun Lis!" Jaemin tak menghiraukan ucapan Lisa, dia akan tetap mencintai Lisa kapan pun dan apapun kondisinya.
"Jangan.."
"Gue cinta lo Lis, selalu." Tangan Jaemin terulur menggenggam salah satu tangan Lisa yang tidak ter infus.
"Gue takut Na," Suara Lisa bergetar menahan air mata yang akan jatuh kapan saja.
"Apa yang perlu lo takutin?"
"Gue takut saat kita bersama dan benar benar saling mencintai, gue akan ninggalin lo selamanya. Gue takut Tuhan memisahkan kita selamanya." Air mata Lisa jatuh bersamaan setelah dia mengatakan perkataan yang memilukan.
"Sst, ga boleh ngomong gitu. Takdir ada di tangan Tuhan. Kita ga tau lo atau gue yang akan meninggalkan dunia ini. Kalau Tuhan akan memisahkan salah satu dari kita, kita harus ikhlas dan menerima takdir yang diberikan Tuhan." Jawab Jaemin, lalu dia memeluk Lisa dengan erat. Jujur dia sangat sedih saat Lisa mengatakan itu, dia juga takut jika Lisa meninggalkan nya terlebih dahulu.
"Udah, jangan nangis ya. Habis ini proses cuci darah lo selesai." Lisa mengendurkan pelukannya, menjauhkan tubuhnya dari Jaemin.
"Jadi gimana? Lo mau?" Tanya Jaemin sekali lagi untuk memastikan. Lisa menjawab hanya dengan sebuah anggukan kecil, itu membuat Jaemin senang tidak karuan.
"Tuhan, aku mohon biarkan aku bersama laki-laki yang aku cintai dahulu. Aku benar benar ingin mencintainya, jangan ambil nyawaku dulu Tuhan. Aku masih ingin melihat senyumannya, tawanya, dan pelukan hangat nya." Batin Lisa menangis, memohon kepada Tuhan agar mengabulkan doanya. Semoga.
"Makasih Na, udah mau nganterin pulang." Lisa dan Jaemin sudah berada di depan rumah Lisa.
"Iya, aku juga berterima kasih." Lisa memiringkan kepalanya bingung.
"Untuk apa?"
"Karena sudah mau menjadi bagian dari hidupku." Jaemin tertawa setelah mengucapkan kata kata yang menggelikan, membuat Lisa ikut tertawa.
"Geli ih, gombal terus." Lisa terus tertawa sampai perutnya sakit.
"Aku bisa gombal saat sudah bersama kamu Lisa."
"Iya Na, aku juga. " Kali ini Jaemin gantian dibuat bingung oleh Lisa.
"Juga apa?"